Credit |
Nak, kembali kualamatkan surat ini padamu. Pada
waktu yang entah, surat ini akan sampai. Semoga saat itu, aku ada di sampingmu,
sedang mencukur habis kumismu yang tumbuh tak beraturan atau sedang merapikan
dasimu yang miring ke samping.
Nak, usiamu kini menjelang dewasa, kau telah menemukan
beragam wanita. Ada yang membuatmu muak, ada yang membuatmu jatuh cinta. Ada
yang menyakiti, ada yang mengayomi. Ada yang ingin kau jauhi, ada yang ingin
kau miliki. Kau pikir mereka adalah makhluk paling rumit dan tak praktis.
Jangan apatis, Nak, semua wanita sama saja. Mereka hanya ingin dimanja dan
dipuja, seolah mereka adalah bidadari surga. Jadikanlah dadamu sebagai sarang
yang aman serta nyaman.
Ibumu tak keberatan, jika nanti, setiap
minggu pagi, bergantian kau mereka perkenalkan. Hanya satu ibumu berpesan,
jangan nodai mereka. Jangan biarkan mereka terbiasa dari satu pelukan lesap ke
dalam lain pelukan. Kau boleh mengatai Ibumu ini kolot, tak mengerti ke mana
zaman berhembus. Biarlah, Nak, Ibumu menjadi tempatmu menghujat, namun Ibu tak
rela seandainya ribuan doa terutus dari bibir-bibir mereka yang tersakiti.
Nak, dari Ibumu, kau akan tahu bahwa hati wanita
lebih halus dari sutra, lebih cantik dari mutiara, dan lebih berbahaya dari
senjata.
Masih ingatkah kau setiap menjelang tidur,
Ibu membacakanmu kisah Mahabaratha? Sebab Ibu ingin kau mengerti akar perang
Baratayuda karena kesumat wanita. Jiwa perempuan yang terluka lebih panas dari
kobaran api dan lebih dingin dari air yang membeku. Perempuan yang memendam
dendam pandai bersiasat, menghimpun taktik hingga kau tercabik.
Nak, sungguh Ibumu tak tahu bagaimana rasanya
menjadi lelaki. Ibu hanya paham menjadi wanita. Ingatlah, Nak, setiap kau
memendam dendam di dada wanita, dalam dadaku telah bersarang luka. Dendam
ibarat panah pasopati, dia tahu ke mana harus memburumu. Kau adalah darah
dagingku, cintaku tersemat padamu.
“Yang tertusuk padamu berdarah padaku*.”
*diambil dari bait puisi “Satu” karya
Sutardji Calzoum Bachri
hmm.
ReplyDeletekita seharusnya bisa menguasai diri kita sendiri..
Iya :)
DeleteDaleeem....aku suka Mahabrata juga...wanita memang harus dijaga dan disayang...kalau mereka sudah mendapatkannya...kau akan mendapatkan segalanya darinya :)
ReplyDeleteIya Mahabarata kompleks pesannya dan bagus banget :)
Delete