Tembakau, emas hijau yang mengesankan sejak budidaya perkebunan lalu diangkut ke gudang pengeringan sehingga berwarna cokelat berkilau sampai gudang pengolahan membuatnya mengeluarkan pesonanya yang lain: aroma. Yang tersisa adalah cita rasa. Bagaimana proses tembakau sehingga rasanya mengemuka? Inilah catatan ketiga saya tentang jelajah tembakau, petualangan di pabrik cerutu BIN CIGAR, Jember.
Jelajah Tembakau 3: Pabrik Pembuatan Cerutu BIN CIGAR Jember
Dari Jenggawah, kami berpindah tempat ke
pabrik pembuatan cerutu BIN CIGAR atau Boss Image Nusantara di Jl. Brawijaya
No.3, Krajan, Jubung, Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Boss Image Nusantara
Pabrik Pembuatan Cerutu BIN CIGAR
Kami disambut Pak Imam yang ramah dan mudah
tertawa. Beliau adalah manajer BIN CIGAR yang mempersilakan kami masuk ke dalam
ruangan dengan meja bundar dan layar TV besar. Di sebuah sudut terdapat display
cerutu beraneka ragam. Boslucks, Havana Collections, Don Agusto, Cigar,
Monlicht, El Nino, C99, Merubetiri, Robusto, Corona, Sumatera, dan Half Corona
berjejer rapi di meja. Sederet nama tersebut merek-merek yang asing bagi saya.
Ya, memang saya tidak akrab dengan cerutu. Namun ada sebuah buku yang mencuri
hati saya berjudul Tobacco Man. Ingin
rasanya saya sambar saja buku itu namun saya berhasil mengurungkan niat.
Produk BIN CIGAR
Pak Imam mengajak kami bergeser sedikit ke
depan yang merupakan ruangan produksi cerutu. Lagi-lagi saya menyaksikan para
perempuan bekerja. Perempuan-perempuan tangguh tersebut mengingatkan saya pada
salah satu novel tentang kretek.
Produk BIN CIGAR
Filling dan Binding – Proses Pengisian Cerutu dan
Mengikatnya
Ruangan yang tidak terlalu besar itu terbagi
menjadi dua, tempat binding dan wrapping. Para ibu bekerja sembari duduk
di kursi menghadap meja yang penuh daun tembakau kering.
Proses filling cerutu
Binding,
sepemahanan saya adalah proses pengisian cerutu kemudian mengikatnya. Jadi
cerutu itu dibagi tiga bagian yaitu filler,
binder, dan wrapper. Filler
merupakan isi cerutu, sementara binder adalah pengikatnya. Seorang ibu meraih
beberapa daun tembakau yang telah dipotong dua. Lembar-lembar itu disusun
sedemikian rupa. Selembar potongan ditaruh di atas talenan, dirapihkan sebentar.
Lembar-lembar daun tadi ditaruh di ujung daun pengikat kemudian digulung
perlahan. Telaten ia menggunting ujung cerutu setengah jadi itu hingga ukuran
tertentu menggunakan penggaris kayu. Salah satu ujungnya dilem berbahan dasar
tepung roti dicampur air. Menurut Pak Imam, cerutu ini tanpa bahan pengawet dan
alami seluruhnya.
Proses binding cerutu
Wrapping – Membukus Cerutu
Daun tembakau yang sudah berbentuk cerutu
dioper ke bagian wrapping untuk
proses pembungkusan. Pak Imam menawari siapa saja untuk mencoba wrapping. Saya dengan senang hati
mengajukan diri.
Proses wrapping cerutu
Begini caranya membungkus cerutu. Pertama,
melekatkan daun di atas talenan kayu. Daun tembakau yang agak basah itu
diratakan dengan jari, seperti mengelus. Kedua, dengan gilingan kecil daun tembakau
ditekan urat-uratnya agar tidak menonjol. Ketiga, potong sekeliling tepinya
menggunakan pisau bulat. Saking tajamnya tidak perlu memberi tekanan pada pisau
juga agar tidak robek. Keempat, gulung cerutu setengah jadi dengan daun
pembungkus. Sisa daun dipelintir kemudian digunting. Terakhir, tempel ujung
cerutu dengan potongan daun dan ratakan dengan jari. Membuat cerutu itu mesti
pakai hati, kelembutan, dan ketelitian agar terbentuk cita rasa.
Proses drying cerutu
Bahan baku cerutu bagian filler, binder, dan wrapper
ternyata berbeda-beda. Tergantung tumbuhnya daun di atas, bawah, atau tengah. Kombinasi
bagian daun tersebutlah yang menciptakan rasa dan aroma pada cerutu apakah
berat atau ringan. Sayangnya saya tidak sempat bertanya lebih jauh mengenai
itu.
Proses drying cerutu
Tibalah saatnya cerutu-cerutu itu masuk ke
tempat drying, semacam oven besar.
Ketika saya membuka alat tersebut, nampaklah barisan cerutu mirip sosis
berwarna keemasan. Setelah itu masuk ke bagian quality control untuk mengecek
kualitas dan kepadatannya. Tangan-tangan profesional yang mampu membedakan mana
cerutu baik dan kurang hanya dengan menyentuhnya. Hebat!
Proses quality control cerutu
Pemasangan
Merek dan Pengemasan
Bagian terakhir dari produksi cerutu adalah
pemasangan merek dan pengemasan. Cerutu-cerutu dipotong lagi sesuai ukuran
standar lalu dipasangi label secara manual. Bekas potongan cerutu tidak dibuang
melainkan diproses lagi. Cerutu berlabel keemasan masuk ke kotak-kotak kayu
tergantung ukurannya.
Proses pemasangan merek dan pengemasan cerutu
Kemasannya elegan dan ekslusif sehingga tak
heran kalau harga satuan cerutu itu Rp50.000,- bahkan lebih. Ada satu produk
paling lux yang mana pemesannya dapat menyantumkan nama dibandrol 4,5jt rupiah!
Satu paket berisi 10 cerutu besar dan 10 cerutu sedang dengan korek khusus. Istimewanya
lagi pemotong ujung cerutu.
Cerutu BIN CIGAR paling ekslusif seharga 4,5jt rupiah
“Nyerutu itu penuh gaya dan estetika,”
seloroh Pak Imam kepada saya dan peserta Sueger Camp 2018 diakhiri tawa khas
beliau yang renyah.
Pak Imam sedang menghisap cerutu
Kang Geri, sahabat saya, mencoba menghisap
cerutu. Pak Imam cekatan membimbing. Ujung cerutu yang bulat dipotong sedikit
dari sanalah konsumen menghisap cerutu. Tangan Kang Geri membakar ujung lain
cerutu menggunakan korek yang bentuknya mirip alat pembakar untuk membuat Creme
Brulee, bedanya ini berwarna silver dan emas. Cantik sekali.
Nyerutu tidak sama dengan merokok. Pada
rokok, asap dihisap dalam memasuki rongga dada atau lewat hidung, sedang
nyerutu hanya dikumur di mulut. Cerutu rasanya lebih pekat dan kuat. Makanya
jarang ada orang yang menghabiskan cerutu dalam sekali waktu. Cerutu memang
awet buat disimpan. Konon semakin lama diperam semakin enak rasanya.
Cerutu BIN CIGAR ini kualitasnya sekelas cerutu
Kuba dan sudah mendunia. Konsumennya tidak hanya berasal dari pasar lokal juga
pasar mancanegara seperti Malaysia, Jepang, Jerman, Turki, Slovakia, dan
Siprus. Penasaran dan ingin melihat sendiri proses pembuatan cerutu? Kamu bisa langsung datang ke BIN CIGAR karena pabrik ini membuka wisata edukasi cerutu satu-satunya di dunia. Bahkan Kuba sekalipun tidak pernah memperlihatkan proses pembuatan cerutu kepada konsumennya!
Saat ini di samping laptop saya buku Tobacco Man menjadi teman menulis
jelajah tembakau di Jember. Ya, akhirnya buku ini berjodoh dengan saya dengan
cara yang paling masuk akal yaitu hadiah dari Blogger Jember dan BIN CIGAR. Entah
mengapa, buku itu seolah menguarkan paduan aroma unik antara teh, bunga,
cengkih, dan tembakau kering. Aroma yang akan selalu mengingatkan saya pada
perjalanan menakjubkan menyusuri jejak emas hijau.
Tembakau, emas hijau yang mengesankan sejak budidaya perkebunan lalu diangkut ke gudang pengeringan sehingga berwarna cokelat berkilau s...
Segala sesuatu yang bernilai di dunia ini
selalu diidentikan dengan emas. Tak heran kalau kopi mendapat julukan emas
hitam dan tembakau disebut emas hijau. Saya baru benar-benar menyadari
kebernilaian tembakau sebab perjalanan ke Jember, September lalu. Sebelumnya
saya telah bercerita tentang budidaya perkebunan tembakau Koperasi Agrobisnis Tarutama Nusantara di Ajung, Kabupaten Jember. Jelajah tembakau berlanjut dari
gudang pengeringan ke gudang pengolahan, dan terakhir pabrik pembuatan cerutu
BIN CIGAR.
Di antara daun-daun tembakau Segala sesuatu yang bernilai di dunia ini selalu diidentikan dengan emas. Tak heran kalau kopi mendapa...
Hobi dan koleksi adalah dua topik
yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Banyak sekali jenis hobi mulai dari
hobi olahraga, musik, film, dan lain sebagainya. Setiap orang pasti memiliki
ketertarikan dan hobi masing-masing yang tidak bisa dipaksakan oleh siapapun juga karena
murni muncul dari diri sendiri.
5 Tips Belajar Bermain Gitar untuk Pemula Hobi dan koleksi adalah dua topik yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Banyak seka...
Paxel
Jasa Ekspedisi Sameday Delivery,
Bikin Paketmu Selamat Harga Hemat! - Sejak tahun 2014, saya dan
Eva membuat program Membaca Nusantara. Program sederhana dari komunitas Twins
Universe yang kami bentuk di ranah literasi. Begini programnya: kami membagikan
buku-buku fiksi dan nonfiksi pada perpustakaan umum di seluruh Indonesia. Kami
bekerja sama dengan beberapa penerbitan dan seringkali kami membeli buku dengan
kocek sendiri.
Paxel Jasa Ekspedisi Sameday Delivery, Bikin Paketmu Selamat Harga Hemat!
Persoalan penyediaan buku bukanlah hal terberat
melainkan mengirimkan paket yang bisa sekardus dengan berat lumayan itu
peernya. Meskipun permintaan buku banyaknya untuk anak-anak sementara
ketersediaan lebih condong ke buku remaja dan dewasa. Karena proposal yang
masuk dari seluruh Nusantara, tak jarang saya dan Eva kekurangan biaya untuk
pengiriman paket. Alhasil
perpustakaan-perpustakaan sering kali mesti menunggu beberapa waktu sampai saya
dan Eva punya biaya. Dari sini kami semakin menyadari bahwa minat baca di
Indonesia nggak kecil seperti yang digadang-gadang selama ini. Distribusi buku
bacaan dan ketersediaan buku sesuai umurlah kuncinya.
Paxel Jasa Ekspedisi Sameday Delivery , Bikin Paketmu Selamat Harga Hemat! - Sejak tahun 2014, saya dan Eva membuat program Membaca Nusan...
Kesuksesan sebuah film bisa sangat menggoda
bagi para kreatornya untuk membuat sekuel film tersebut. Beban film sekuel sendiri
lebih berat dari pada film lepas biasa, setidaknya menurut saya. Begitu juga dengan
3 Dara (2015) yang diproduksi MNC Picture yang pada bulan Oktober 2018 kembali
merilis 3 Dara 2 dengan mengganti sutradaranya dari Ardy Octaviand menjadi
Monty Tiwa. Melihat trade record
kedua sutradara itu bisa dikatakan spesialis film komedi sangat cocok dengan
genre film 3 Dara ini.
Poster Film 3 Dara 2 (sumber MNC Picture)
Kesuksesan sebuah film bisa sangat menggoda bagi para kreatornya untuk membuat sekuel film tersebut. Beban film sekuel sendiri lebih bera...
Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/*
Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^