CIMB Niaga: Rekening Ponsel Pertama di Indonesia

CIMB Niaga: Rekening Ponsel Pertama di Indonesia

Tiap sebulan sekali, saya dan teman-teman cewek punya agenda kumpul. Maklum setelah lulus kuliah, kami jarang ketemu dan sibuk sama kegiatan masing-masing. Ritual kami biasanya ngobrol-ngobrol di coffee shop, karena kami semua pencinta kopi. Hari itu kebetulan akhir bulan jadi kami memutuskan buat belanja keperluan sehari-hari dulu.

Setelah ngantri lumayan lama, kami sampai di depan kasir. Teman-teman saya sibuk membuka-buka dompet mereka. Sebagian menyerahkan kartu debet, sebagian lagi sibuk membuka dompet yang lumayan tebal. Tiba giliran saya, saya cuma mengotak-atik ponsel lalu melenggang pergi. Ekspresi teman-teman saya kompak melengo.

“Sejak kapan kamu bisa hipnotis orang?” tanya Puput setengah bercanda.

“Iya, kok bisa tadi di supermarket kamu nggak bayar? Nggak mungkin kan, supermarket itu punya Babeh kamu?” timpal Lenny.

Saya hanya tertawa ngakak hampir guling-guling. Mereka hanya melihat saya dengan wajah harap-harap cemas takut saya jadi gila.

Tips Memilih Kado Ulang Tahun

Kado ulang tahun

Mencari kado ulang tahun itu susah-susah gampang. Senangnya kalau keluarga, sahabat, atau rekan kerja menyukai hadiah yang saya berikan. Rasanya prestasi tersendiri gitu bisa bikin orang lain senang. Masalahnya timbul rasa was-was kalau hadiahnya enggak cocok. 

Oh ya, buat kamu yang sebentar lagi punya pasangan, salah satu anggota keluarga, sahabat, atau temannya ulang tahun saya punya beberapa tips memilih kado ulang tahun. Ya kali ada yang masih bingung mau ngasih apa? Memang sih ngasih kado ulang tahun hukumnya nggak wajib, tapi sekali-kali kasih sesuatu buat orang tersayang dan bikin dia tersenyum nggak ada ruginya, kan?

Souvenir Pernikahan

Produk rajutan: kantong koin dan tatakan gelas

“Teh, model kebaya pengantin yang lagi happening yang gimana sih? Terus dekorasi yang lucu buat di gedung bagusnya gimana? Ya ampun undangan juga belum pilih model. Eh, souvenir pernikahan juga belum nyari. Haduh puyeng!” curhat Kiki, sepupu saya.

Bukan rahasia di antara keluarga kalau saya ini bekerja sebagai wedding organizer. Jadi nggak heran kalau banyak juga yang tanya ini itu perihal persiapan pernikahan. Saya sih senang-senang aja jadi konsultan pernikahan apa lagi kalau diminta jadi wedding organizer-nya hahaha ….

Ngomongin soal souvenir pernikahan, sering kali saya memberi saran buat mereka berupa produk rajutan. Dulu ketika teman saya nikah dia pilih rajutan tatakan gelas, begitu juga waktu Eva kembaran saya nikah, dia pilih kantong koin rajutan.

Peralatan Wajib Saat Musim Hujan

Hujan

Hampir setiap hari, Bandung diguyur hujan. Kadang-kadang saya suka malas bepergian karena nggak mau basah-basahan, apa lagi kerap kali saya menemukan jalanan banjir dan macet. Tapi ada saat-saat dimana saya wajib pergi karena harus bertemu klien atau ada undangan blogger. Nah, ketika itu saya akan menyiapkan empat benda ajaib yang bisa menyelamatkan saya agar tetap hangat dan selamat sampai tujuan.

IndieHOME: Mengubah Triple Jleb Menjadi Triple Play

IndiHome Fiber

“Kak, aku ikut main game online dong,” pinta Athaya keponakan saya.

“Kakak lagi kerja, kamu nonton aja deh.”

“Nggak mau ah, nggak ada saluran Tv Cable-nya!”

#Jleb

“Kamu main di komputernya Om Isna aja, gimana?”

“Nggak mau juga, internetnya lelet!”

#DoubleJleb

Hadeuh, ponakan yang berasa adik saya ini emang maunya banyak. Kadang-kadang kalau berhadapan sama ABG harus sabar tingkat dewa. Untunglah Teteh saya, ibunya Athaya menelepon jadi Athaya selamat dari getokan maut saya.

“Halo, Teh?”

“Susah banget sih ngehubungin Sista, dari tadi telponnya sibuk mulu,” sewot Teteh.

“Iya dari tadi nerima telpon terus.”

“Makanya pasang telpon dong di rumah, jadi kalau susah nelpon ke HP bisa nelpon ke rumah.”

#TripleJleb

“Iya, iya, bawel ah. Ada apa?”

“Athaya ada di situ? Suruh ke rumah nenek ya, aku mau jemput pulang.”

“Ok Sista.”

Wedew, ini ibu beranak paling bisa banget bikin kesel, belum ngerasain getokan maut sih. Eh bisa kualat ya kalau getok teteh sendiri? Hihihihi.

Sepulang Athaya, saya jadi mikir, bener juga sih yang diomongin Teteh. Saya kayaknya udah butuh pasang telpon rumah. Rumah saya memang menyatu dengan kantor kecil-kecilan tempat saya mengembangkan usaha. Baiknya memang ada nomor telpon bukan sekadar nomor handphone. Terus internet yang saya gunakan sementara ini memakai dua modem (buat saya dan suami), belum lagi paket internet handphone masing-masing. Biayanya jadi lebih tinggi. Kalau soal Tv jangan ditanya deh, saya dan suami hampir nggak pernah nonton Tv. Padahal kami ini suka banget nonton film, jadinya kami lebih sering nonton ke bioskop atau download film (yang ini jangan ditiru hehehe). Seandainya ada Tv Cable, hobi nonton film kami bisa tersalurkan dengan baik. Hmm … gimana caranya bisa memenuhi tiga kebutuhan tersebut dengan harga bersahabat?

Audisi Buku Antologi Anak Kembar

Komunitas Twins Universe

Banyak orang penasaran sama anak kembar. Saya sebagai anak kembar nggak boleh bosen kalau ditanya, "Kamu kembar? Kok mukanya mirip banget. Enak nggak sih jadi anak kembar?"

Kalau saya ditanya pertanyaan di atas tinggal sodorin buku TwiRies: The Freaky Twins Diaries yang bercerita dan menjawab berbagai pertanyaan seputar kekembaran saya dan Eva. Nah, tapi sumpah deh ketika saya ketemu anak kembar lain, saya juga suka banget nanya-nanya hal-hal semisal, "Apa sih bedanya kalian?" Huahahaha, anak kembar juga kepo sama anak kembar. Iya dong, kepo! Setiap anak kembar pasti punya pengalaman unik. Kebayang kan kalau puluhan bahkan ribuan anak kembar bersatu, banyak banget pengalaman serunya.

Untuk menjawab kepenasaran terhadap anak kembar, Komunitas Twins Universe atau TwiVers memanggil para anak kembar buat berbagi cerita lewat buku. Jadi kalau kamu anak kembar, yuk tulis atau jadikan pengalaman berkesanmu dengan ikutan audisi buku antologi anak kembar.

TwiVers bekerjasama dengan DIVA Press kepengin banget nih punya buku bareng anak-anak kembar. Isinya pasti dong tentang dunia kembar yang penuh warna ^_^ Jadi buat kamu yang suka nulis dan gambar, jangan sampai ngelewatin audisi ini.

Kirab Budaya Cap Go Meh

Liong Hitam

Naga kecil meliuk-liuk di udara, warnanya merah dengan motif rumit yang cantik. Wah ternyata naganya banyak, ada juga yang berwarna kuning, hijau, dan hitam. Naga-naga kecil itu sebagian melompat-lompat riang. Hei, saya tidak sedang di dunia fantasi, kan? Bukan, bukan, saya sedang menonton kirab budaya “Cap Go Meh”.

5 Jenis Oleh-oleh Paling Favorit

5 Jenis oleh-oleh paling favorit

Tang-ting-tung-tang-ting-tung. Zzzzz … zzzzz … zzzzz. Smartphone saya berbunyi dan bergetar tepat setelah semenit saya meng-upload sedang jalan-jalan di Bali.

“Nitip pie susu dong,” pesan teman saya yang sedang ngidam.

“Bawain oleh-oleh kain bali ya,” pinta Kakak perempuan saya.

“Asyik lagi di Bali! Oleh-oleh!” jerit serentak beberapa pesan di Whatsapp.

Kalau lagi dapat kerjaan atau lagi liburan ke suatu daerah, penginnya saya bawa pulang oleh-oleh buat semua orang, apa daya dana terbatas. Buat kamu yang punya rencana berlibur dan ingin menyiapkan oleh-oleh, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan, yaitu berat bawaan. Apalagi kalau kamu bepergian dengan pesawat terbang, ingat berat bagasi ya. Pilihlah oleh-oleh yang mudah di-packing sehingga enggak menyebabkan kamu kerepotan bawanya. Selain itu, pertimbangkan juga dana yang kamu miliki. Kayaknya ini poin utama ya, hehehe …. Bisa gawat kalau kamu keasyikan beli oleh-oleh tapi kehabisan uang buat pulang.

Etika Menggunakan ATM

Etika menggunakan ATM

Suatu malam, saya datang ke ATM dekat rumah. Seperti biasa antrian pengguna ATM cukup panjang ketika jam makan malam. Mungkin tujuannya sama seperti saya, ngambil uang buat beli makan hehehe ….

Setelah saya perhatikan, antrian panjang itu muaranya di satu ATM yaitu ATM dengan pecahan uang sebesar Rp50.000. Rupanya ada seorang ibu memegang buku kecil seukuran saku sedang bertransaksi dengan asyiknya tanpa menghiraukan antrian panjang di luar. Setelah hampir lima belas menit, saya mulai kesal. Saya terobos antrian dan menepuk bahu si ibu.

“Bu, transfernya masih banyak?” tegur saya.

Tanpa melihat ke arah saya, si ibu menjawab, “Udah kok.”

6 Alasan Pentingnya Mendokumentasikan Acara

6 Alasan pentingnya mendokumentasikan acara

Kamu pernah ngadain suatu acara? Misalkan ulang tahun atau bikin pensi sekolah. Hmm … kalau belum pernah bikin suatu acara, minimal kamu pernah datang ke suatu acara, kan? Semisal pensi sekolah, ulang tahun sweet seventeen teman, atau nikahan saudara.

Kalau kamu perhatikan, hampir di setiap acara tersebut ada orang wara-wiri menenteng kamera segede bujubuneng, ada juga yang bawa alat perang lensa kamera yang panjangnya nyamain panjang tangan kamu. Sebenarnya mereka lagi ngapain sih, kok heboh banget? Iya benar, mereka lagi merekam peristiwa atau motret momen acara tersebut.

Kenapa orang rela bayar mahal atau capek-capek buat mendokumentasikan acara, ya? Menurut saya, ada 6 alasan pentingnya mendokumentasikan acara.