Doa
:
Mama
Mama |
Dear Mama,
Biar kupandangi wajah teduhmu berlama-lama,
wajah yang telah berkerut-kerut termakan usia. Ma, wajah lembutmu adalah wajah
paling cantik yang bahkan tak satu bidadari pun dapat menyainginya. Wajah itu pernah begitu marah ketika aku
meninggalkan shalat lima waktu. Wajah itu pernah begitu sedih ketika aku lebih
memilih membaca cerita dari pada Al-qur’an.
Ma, biar kubelai rambutmu yang telah memutih.
Sehelai rambut jatuh di bahumu. Rambut itu kelak menjadi cahaya ketika aku
meniti jembatan shiratal mustaqim. Karena dari bibir mungilmu, terucap doa-doa
paling sakral untukku. Doa yang kekuatannya melebihi azab paling pedih.
Ma, biar kuhapus keringat dan air matamu. Tak
perlu lagi khawatirkan anak bungsumu. Tugas telah Mama tunaikan dengan
sebaik-baiknya. Mama telah membekaliku akar yang kuatnya dapat menahan badai.
Mama telah menjadikanku manusia seutuhnya. Kalaulah aku masih berbuat dosa, biar
kutanggungkan sendiri. Aku tak kan berdalih bahwa manusia adalah tempat salah
dan dosa. Aku hanya perlu belajar mengambil langkah. Manusia belajar berbuat
baik, manusia belajar berbuat dosa, manusia belajar dari keduanya.
Ma, aku sadar cinta dan pengorbanan Mama tak
terhitung banyaknya, tak terhitung luas dan dalamnya. Secuil pun, aku tak
pernah bisa membalasnya. Yang bisa kulakukan hanya mewariskan nilai luhur yang
Mama berikan pada anak-cucuku kelak. Menumpahkan cinta dan kasih sayang pada
mereka, seperti layaknya seorang Mama.
Ma, biar kukecup ubun-ubunmu, melafalkan doa
agar Mama tetap selamat dunia dan akhirat. Bukan hanya darah yang mengikat
kita, bukan pula kartu keluarga, ada yang lebih besar dari itu, yaitu cinta dan
doa. Doamu dan doaku menembus batas segala sekat.
Terima kasih, Ma. Mama tak pernah lupa
menyebut namaku dalam setiap shalat. Kalimatmu menggetarkan jiwaku saat aku
khilaf. Doa Mama menyebarkan aroma pekat, agar aku tetap sadar dan istigfar.
Terima kasih, Ma.
Peluk hangat,
Anakmu.
doa ibu..adalah kekuatan bagi kita... :)
ReplyDeleteIya Mbak Nova :)
Delete