(Bukan) Surat Cinta (Terakhir)

Dear Evaliana,

Semenjak tulis-tulisan surat, pada suka ketuker antara Eva dan Epa. Makanya beberapa surat ke belakang, aku tulis Evaliana.

Terima kasih atas 30 hari yang menyenangkan ini. Sedih baca Surat Terakhir-nya hiks. Tapi aku tetap ikut gembira mendengar kabar,suratmu untuk tokoh khayalan memenangkan hadiah. Selamat ya, Dear. Ikut senang dan bangga. Kamu pantas mendapatkannya.


Surat-surat kita memang random ya, mulai bertema di akhir. Tapi itulah pembelajaran. Bukan sekedar menulis tapi semacam diary. Kalau kangen aku, kamu buka aja surat-suratku. Kali aja, suatu hari nanti, aku bakal tinggal di luar negeri. Hehehehe….

Atau nanti salah satu dari kita menikah, kita akan menjauh karena perbedaan dunia. Yah, bisa jadi jarak tetap berdekatan, hati siapa yang tahu? Semoga tidak pernah jauh hatinya, ya?

Ada banyak hal yang membuat kita dekat, salah satunya adalah tulisan. Jangan berhenti berkarya. Karena karya adalah tautan. Karya bisa menyatukan hati siapa saja, di belahan bumi mana pun. Kau dan aku akan berjalan beriringan. Tak peduli siapa di depan, siapa di belakang, atau sejajaran.

Bagiku menulis adalah hobi. Sebagian impian dan cita-cita. Tapi dibalik itu semua, menulis adalah pertemuan. Bukan sekadar pertemuan dengan kata, namun dengan manusia. Termasuk kamu.

Evaliana sayang,

Sampai bertemu di gathering. Sampai bertemu di rumah, sampai bertemu di kedai kopi. Sampai bertemu di dalam hati. Sampai bertemu dalam karya.

Salam sayang,

Evi-mu