Menulis Ala Primadonna Angela Bagian 2

Sambungan dari artikel sebelumnya Menulis Ala Primadonna Angela Bagian 1….

Saya dan Mba Dona

Karakter

Siapa karakter di buku atau film yang paling kamu ingat dan kenang? Kenapa bisa ya karakter itu melekat di hati dan pikiran kita? Padahal mungkin, entah berapa lama kita membaca atau menonton filmnya.

Saya masih ingat karakter seorang laki-laki dalam film Twelve Angry Men. Dasyatnya karakter dalam film itu. Bagaimana tidak, ada dua belas karakter laki-laki yang bahkan tidak menyebutkan nama satu sama lain, kita tidak diberi NAMA tokoh, tapi karakter yang kuat membuat film itu begitu melekat dalam ingatan saya.


Menurut Mba Dona, karakter adalah amunisi untuk membuat pembacamu mengenang karyamu. Karaktermu harus unik, punya sifat positif dan negatif, dan punya alasan kuat dalam semua tindakannya. Kenapa harus punya sifat negatif? Agar pembaca merasa dekat dengan tokoh rekaan kita. Setiap manusia punya kekurangan, kan?

Ada tiga tips yang Mba Dona berikan menyangkut nama karakter, yaitu:

  1. Unik, tidak menyusahkan saat ditulis/dibaca.
  2. Bisa didapatkan dengan rajin membuka-buka buku nama bayi.
  3. Selain nama lengkap, pikirkan juga nama panggilan atau julukannya.

Kalau saya sendiri punya beberapa kebiasaan dalam memberi nama karakter. Saya suka mencomot nama teman-teman baik itu dari teman offline maupun online. Tentu dengan seijin yang empunya. Kebiasaan lain adalah menggambarkan sifat atau kondisi fisik tokoh dalam satu kata atau lebih kemudian mengalih-bahasakan. Misalnya cantik dalam bahasa sansekerta adalah Dahayu.

Sebagai latihan, Mba Dona meminta kami menciptakan setidaknya empat nama karakter, dua perempuan dan dua laki-laki. Menyertakan nama panggilan serta julukan, jika perlu. Sekarang, coba kamu lakukan juga.
1.
2.
3.
4.

Selain punya nama, karaktermu harus bisa dibayangkan dalam benak pembaca. Harus punya sifat positif dan negatif. Maka tuliskan minimal dua sifat positif dan negatif keempat karaktermu tadi, begitu saran Mba Dona.
1.
2.
3.
4.

Kalau baca buku suka kebayang, nggak sih penampilan karakternya? Artinya, penampilan karakter harus dipaparkan sebaik mungkin agar tergambar di benak pembaca. Menurut Mba Dona tentang penampilan karakter adalah this is very important! Show, don’t tell.

Dalam menggambarkan penampilan karakter, berikut sebaiknya dihindari:

  1. Dia ganteng/cantik (ganteng/cantiknya bagaimana? Jelaskan!)
  2. Dia mirip Orlando Bloom/Julia Roberts/dst. Deskripsikan dengan suatu cara, sehingga orang bisa mengambil kesimpulan mirip, A, B, atau C.

Balik lagi ke latihan. Coba deskripsikan fisik salah satu karaktermu!

Plot

Menurut Mba Dona, menulis dan tidak menulis plot mendetail agar lebih terarah adalah selera pribadi. Tetapi disarankan bagi penulis pemula, untuk menuliskan plot agar tidak salah arah.

Saya pribadi, lebih suka menuliskan plot sebelum menulis. Tidak hanya ketika menulis novel atau cerpen, bahkan ketika menulis artikel. Ketika menulis novel, saya tidak sekaligus menulis plot secara keseluruhan, tapi bab demi bab. Ketika bab satu telah selesai ditulis secara keseluruhan, maka saya akan menulis plot bab berikutnya dilanjut menulis bab itu secara keseluruhan. Ada juga yang menulis plot dari bab awal hingga akhir baru menuliskan secara keseluruhan. Bagaimana dengan kamu?

Yang perlu digarisbawahi dari plot adalah konflik. Mba Dona menguraikan bahwa tanpa konflik, naskah akan hambar. Karakter ciptaanmu akan terlupakan, ceritamu akan suam-suam kuku.

Ada beberapa jenis konflik dalam naskah, contohnya:

  1. Internal—hambatan dari dalam diri, yang mengahalangi mencapai tujuan. Contohnya kamu bisa menciptkan tokoh yang pemalas. Meskipun karakter itu punya cita-cita tapi sulit kesampaian jika tidak mengubah perilakunya.
  2. Relasional—hambatan dari hubungannya dengan orang lain. Misalnya kisah cinta dua orang yang berbeda agama sehingga ditentang keluarga.
  3. Situasional—karena situasi tertentu, ia terhambat saat berusaha mencapai tujuannya. Misalnya karaktermu ingin sekolah tetapi karena menjadi tulang punggung keluarga, belum bisa meneruskan jenjang pendidikannya.

Konflik bisa dibuat beragam dan berlapis, tinggal kita kembangkan sesuai dengan imajinasi. Sebagai latihan, coba buat ketiga contoh konflik di atas!

Writers Block is a Myth!

Pernyataan Mba Dona di atas, menggelitik saya. Benarkah begitu?

Mba Dona melanjutkan pernyataan tersebut dengan professional writers can’t afford to have writers block. Kalau enggan menulis, itu biasanya malas. Penulis professional harus bisa menulis kapan pun, di mana pun. saat ia sedang dalam suasana hati senang atau ketika mood-nya rusak. Penulis profesional punya jam-jam khusus untuk menulis, juga target.

Jika kita mau mengakui, apa yang dikatakan Mba Dona itu benar adanya. Kadang kita beralibi, nggak punya waktu, nggak punya ide, nggak mood, dsb, dst. Coba tilik kembali, apa dalam 24jam benar-benar tidak punya waktu buat menulis? Tidak bisa menyisikan satu jam saja untuk menulis? Atau jangan-jangan kita malas mengatur waktu?!

Apa benar nggak punya ide? Kejadian sekecil apa pun bisa ditulis, sekalipun kegiatan sehari-hari. Memangnya keseharian kita di sekolah atau di tempat kerja tidak ada yang menarik sama sekali? Atau jangan-jangan kita saja yang malas menuangkannya ke dalam kata-kata?!

Coba bayangkan kalau seorang penulis professional berlaku suka-suka seperti itu? Kalau seorang penulis script sinetron stripping tidak bisa konsisten menulis, akan bolong-bolong tayangan di Tv. Alih-alih menjadi penulis tetap, kita akan ditendang oleh production house!

Jika bicara disiplin menulis, saya juga masih belajar agar bisa menulis secara teratur. Salah satu hal yang biasa saya lakukan adalah menulis blog. Setidaknya dalam sebulan, saya akan mengisi blog dengan dua tulisan. Untuk lebih produktif, saya akan mengikuti event blog seperti #30HariMenulisSuratCinta atau #Writerchallenge. Kamu bisa mencobanya juga.

Mba Dona mengatakan, harus diakui penulis mungkin jenuh menuangkana kreativitas dalam bentuk tulisan. Ada dua tips yang diberikan, yaitu:

  • Tetap menulis. Entah berupa email, resep, daftar belanja, to do list. Atau pindah ke naskah lain. Masih buntu juga? Tuliskan segala macam yang ada dalam benakmu, dalam bentuk freewriting!
  • Rehat sebentar. Gunakan untuk beristirahat. Tidur. Jalan-jalan. Kumpulkan ide saat tubuh bugar dan segar. Jangan terlalu lama rehatnya, maksimal seminggu. Lalu kembalilah menulis.

Latihan freewriting—tuliskan apa saja yang terlintas dalam benakmu selama 10 menit!

Tamat yang Hebat
Di antara kamu, apa ada yang suka bingung menentukan ending? Inginnya kita membuat akhir cerita yang luar biasa, tidak tertebak oleh pembaca, atau malah sengaja membuat akhir cerita yang mungkin diingankan pembaca. Tapi itu baru inginnya!

Beberapa begitu fasih dalam memulai, tapi bingung ketika harus mengakhiri. Cerita yang bagus, kala berakhir, akan membuat pembaca menghela napas kemudian merasa sedih, seolah kehilangan teman lama. Begitu kata Mba Dona.

Mba Dona menyebutkan, ada tiga akhir cerita:

  1. Akhir bahagia. protagonist mencapai tujuannya, setelah berjuang habis-habisan. Semakin besar pengorbanannya, semakin pahit-manis pula akhir seperti ini.
  2. Akhir sengsara. Saat protagonist tidak berhasil mencapai tujuannya. Harus ada alasan kuat mengapa akhirnya sedih.
  3. Akhir menggantung. Ketika nasib para tokoh dibiarkan mengambang, sehingga pembaca bisa mengambil kesimpulan sendiri.

Sebagai latihan terakhir, tuliskan akhir cerita buatanmu!

Semoga bagi-bagi ilmu ini bisa mendongkrak kreativitas dan produktivitasmu, ya.

Ketika hati terasa lapang dan benak terang benderang, ide akan rajin datang
-Primadonna Angela-

Profil Primadonna Angela

Primadonna Angela sudah menerbitkan 21 buku dari tahun 2005 sampai 2012, satu terbit di nulisbuku.com, sisanya diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Profesi utamanya adalah ibu rumah tangga, sekaligus penulis, penerjemah, dan penyunting paruh waktu. Sekarang tinggal di Bandung bersama mitra hidupnya, Isman H. Suryaman, seorang stand up comedian sekaligus penulis. Twitter ID: @cinnamoncherry

Materi kedua bisa disimak di sini
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

6 comments: