Secangkir Kopi untuk Ayah dan Setangkup Roti untuk Mama |
9 Februari 2012
Ayah, Mama, apa kabar?
Hampir dua minggu ini, kita tidak
bertegur sapa dan bersua. Maafkan anakmu yang belum bisa pulang ke rumah ya.
Ayah, Mama, V sedang minum secangkir
kopi hitam dan melahap setangkup roti susu. Minum kopi hitam mengingatkan pada
Ayah. Masih minum sepuluh gelas seharikah? Ayah, kurangi minum kopi dan merokok
ya, nanti badannya sering sakit.
Makan roti mengingatkan pada Mama. Apa menu
masakan hari ini, Ma? Makan di mana pun, masakan Mama tetaplah yang terbaik. Minum
obat yang teratur ya Ma, nanti tulang dan jantungnya sakit lagi.
Ayah, Mama, anak bungsumu ini sedang
berjuang mencari penghidupan. Ingat kata-kata Mama, “Kamu bukan nyari uang,
tapi nyari kerjaan”.
Bener juga kata Mama, V orang yang tidak bisa kerja tetap,
kerja kantoran, dengan gaya hidup semrawutan hanya bisa kerja jadi freelancer. Kebanyakan
kerjaannya memang melelahkan, pendapatan tidak seberapa, tapi punya kebebasan. Mama
dan Ayah juga sering bilang kalau V, orang yang selalu ingin bebas. Begitulah. Banyak
risiko juga hidup penuh kebebasan, salah satunya tidak punya penghasilan tetap.
Parahnya, Ayah kena imbas karena seringkali harus memberi modal untuk hidup
sehari-hari. Maaf ya Yah, seharusnya Ayah sudah hidup santai, tidak perlu
bekerja, tidak perlu terus-menerus menjalankan toko. Ayah seharusnya hanya
bermain-main dengan para cucu dan jalan-jalan.
Ayah, Mama, betapa aroma kopi dan roti
ini menimbulkan kerinduan yang dalam pada kalian. Meski kerap kali ketika kita
berjumpa, kalian akan mengomel tentang banyak hal. Jangan begadang, jangan
merokok, cepat nikah, cari pekerjaan yang bener, dan bla... bla... bla....
Hangatnya keluarga kita sehangat kopi
dan roti ini.
Ayah dan Mama tidak perlu khawatir,
meskipun V hidup bebas, bekal akar dari kalian tetap menancap teguh dalam jiwa.
Betapa V baru menyadari bahwa kalian telah mengajarkan banyak hal untuk
menjalani hidup. Norma dan moral itu memang harga mati untuk bisa hidup
bermasyarakat. Anakmu ini bisa menjaga dirinya, jangan takut. Seperempat abad
lebih, akhirnya menyadari keluarga memang tempat perbekalan dan tentu saja
tempat pulang. Anakmu ini memang keras kepala, tetapi hidup telah mengajarkan
untuk bisa rendah hati.
Satu hal lagi, Ayah dan Mama ingin
melihat V menikah. V juga ingin menikah, tapi Ayah dan Mama tahu, itu bukan
perkara gampang. Rasanya V tidak berhak bilang sabar pada kalian, karena kalian
adalah lautan kesabaran. Kalian hanya khawatir V hidup sendirian sampai akhir
hayat, tidak ada pegangan. Kakak-kakak V sudah memiliki keluarga semua, hingga
kalian tenang melihatnya, sedangkan V masih dianggap berpetualang. Kebahagiaan kalian
sederhana, melihat kami semua, hidup bahagia. Tapi semua anak memiliki takdir
yang berbeda, ada skenario Tuhan, kami telah menjalani peran masing-masing.
Yah, Ma, jangan menangis, tunggu saja, jika Tuhan dan Semesta mengizinkan tentu
saja, V akan memiliki pasangan, berbekal doa dari kalian.
V akan pulang, membuatkan secangkir kopi
untuk Ayah dan setangkup roti untuk Mama. Mari kita bercerita, V boleh sambil
merokok ya? Maaf telah membuat kalian terus menerus khawatir. Pada saat ini, V
hanya ingin memeluk kalian, mencium lutut kalian, dan berbisik, “Terima kasih
atas kehidupan yang kalian dan Tuhan pinjamkan."
Peluk cium dari jauh.
Dari Anak Bungsu Kalian
jadi inget ortu ....
ReplyDeleteaku ga berada dalam posisi evi, tapi baca ini... air mata aku meleleh beberapa tetes ya
ReplyDeleteNumpang ya bossku ^^
ReplyDeleteHANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus Welcome Untuk New Member:
- Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
- Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
- Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
- Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
- Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000
- Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
REAL PLAYER VS PLAYER !!!
Syarat Klaim bonus yaitu menghubungi CS kami di
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER . COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER . COM