I'll Remember You |
Woke
up to the sound of pouring rain
The
wind would whisper and I'd think of you
And
all the tears you cried, that called my name
And
when you needed me I came through
Aku
menulis surat ini sambil menikmati malam penuh hujan yang perlahan jatuh di
luar jendela. Apakah hujan punya rasa? Ia datang pada saat yang tepat, saat aku
mengingatmu. Hujan ini mengantarkan aku pada suatu masa, suatu malam persis malam
ini:
Malam
itu, tepatnya pukul sembilan, aku selesai kursus, di luar hujan, untungnya aku
membawa payung, aku melangkah pulang. Jalanan sudah sepi, tapi anehnya ada sesosok
makhluk yaitu kamu, berdiri menatap langit malam, sendirian di tengah hujan. Aku
penasaran, seperti ada kekuatan yang membuatku mendatangimu. Aku menyapamu,
menemukan sepasang mata penuh kesedihan, mata yang berkaca-kaca sekalipun hujan
telah menyamarkannya. Kamu tampak tidak senang, merasa terganggu dengan
kehadiranku. Aku memayungimu, memaksamu berteduh, tapi kamu tidak mau, akhirnya
aku memberikan payung itu, kukatakan rumahku dekat. Kamu menolak dan aku terus
memaksa sambil berlari meninggalkanmu dengan senyum. Sebenarnya itu bukan
payung milikku. Aku mengambil sekenanya di tempat kursus.
Apakah
itu pertemuan yang janggal? Mungkin.
Setelah
itu lama waktu berlalu, sosokmu tidak pernah hadir. Tiba-tiba kau muncul di
tempat yang sama sewaktu hujan itu dengan senyum sambil menungguku. Lucunya, kamu
lupa membawa payung mungil kuning itu. Katamu tidak tahu bagaimana cara
mengembalikannya karena kami tidak sempat berkenalan dan kamu tidak tahu
bagaimana menemukanku. Malam itu kita berkenalan, aku mengantarmu pulang. Payung
itu terlupakan sudah.
I
paint a picture of the days gone by
When
love went blind and you would make me see
I'd
stare a lifetime into your eyes
So
that I knew that you were there for me
Time
after time you there for me
Selanjutnya
hari-hariku dipenuhi kamu dan kamu. Aku suka tawamu, suka melihat matamu yang
berbinar menceritakan impian-impian itu, kamu wanita penuh semangat. Kamu ingin
keliling Indonesia, ingin keliling dunia. Aku hanya ingin ada di sekeliling
kamu, ucapku dalam hati. Aku mencintai binar matamu, sampai saat ini, aku tidak
punya keberanian menanyakan satu hal: apa yang membuat sepasang mata itu sayu
pada malam kita bertemu untuk pertama kalinya?
Remember
yesterday, walking hand in hand
Love
letters in the sand, I remember you
Through
the sleepless nights and every endless day
I'd
want to hear you say, I remember you
Malam
ini, aku mengingatmu. Hujan ini memang harus turun, seperti awan yang tidak
bisa terus menerus menampung titik-titik air, seperti aku yang tidak bisa
menampung impian-impianmu. Kita memiliki impian yang berbeda. Kita harus
berjalan ke arah yang berbeda.
Menyimpan
perasaan itu melelahkan, aku tahu. Mungkin sekarang kamu sudah melupakanku. Perasaan
ini hanya sebuah memoir, malam ini biar aku mengingatmu.
#NP I'll Remember You - Skid Row
No comments:
Post a Comment