Steak Maranggi Festival, Festival Istimewa dari Purwakarta

Tarian pembuka Steak Maranggi Festival

Steak Maranggi? Sate Maranggi kali? Begitu reaksi pertama saya mendengar nama Steak Maranggi Festival. Menu steak maranggi ini memang masih asing di telinga. Dari mana asalnya steak maranggi ini? Tentunya dari Purwakarta, daerah asal sate Maranggi. Sekali mendengar tentang Steak Maranggi Festival, saya sudah tahu festival ini pasti istimewa seperti slogan Purwakarta Istimewa.


Steak Maranggi Festival diadakan di jalan Singawinata Purwakarta, pada 5 Desember 2015 silam. Bersama Eva dan empat rekan Blogger dari Bandung, kami berangkat menuju Purwakarta pukul sebelas siang. Ternyata jarak antara Bandung dan Purwakarta hanya butuh jarak tempuh satu jam setengah. Sambil menunggu rombongan Blogger dari Jakarta, saya dan teman-teman sempat beristirahat dan shalat di Mesjid Agung Purwakarta. Mesjidnya bersih, nyaman, dan teratur banget.

(ki-ka) Kang Ade, Hilman, Eva, Evi, Abah Raka, dan Jarhie

Hampir pukul tiga sore, rombongan Blogger dari Jakarta tiba. Segera saja kami menuju pendopo Pemkot Purwakarta untuk bersilaturahmi dengan Bupati Purwakarta yaitu Bapak Dedi Mulyadi. Sajian santap siang telah tersedia. Perut kami yang keroncongan ini nggak kuasa menahan jaim, langsung menyerbu menu-menu istimewa tersebut. Saya mencicipi sate maranggi langsung dari daerah asalnya. Jangan tanya deh kesedapan rasanya. Emm… yummi banget! Dagingnya empuk, mirip daging sapi. Saya siwer deh ini daging kambing apa sapi? Sebenarnya saya kurang suka daging kambing karena cenderung amis dan liat, tapi yang ini beda banget deh. Bumbunya segar dengan irisan cabe rawit, tomat, bawang merah, dan tentu saja pakai kecap.

Makan siang bersama Bapak Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta

Para Blogger bercakap hangat bersama Bapak Dedi Mulyadi dan ada Chef Aiko. Pak Dedi membeberkan rahasia nikmatnya daging domba dan kambing Garwa alias Garut-Purwakarta ini. Domba dan Kambing hasil ternak dari Purwakarta ini diurus dengan baik, makanannnya terjaga dan sering dipijat. Pijatan ini membuat Domba dan Kambing bisa sempurna menyerap nutrisi.

Saya kemudian terkagum-kagum dengan program Bapak Dedi Mulyadi. Beliau menyebarkan virus pada anak muda untuk beternak pada remaja cowok, dan merajut pada remaja cewek. Jadi nanti di Steak Maranggi Festival tersebut sajian dagingnya berasal dari ternak siswa-siswa itu sendiri. Selain itu, tempat-tempat ternak tersebut dilengkapi dengan Wi-Fi. Sejak dini, generasi penerus belajar menggunakan pancing bukan memakan ikan. Keren!

Kenapa gelaran festival istimewa dari Purwakarta ini Steak Maranggi Festival? Begini, kuliner sate maranggi memang telah terkenal secara nasional maupun luar negeri, namun butuh modifikasi kuliner untuk menarik perhatian segmentasi lebih luas, terutama anak muda. Maka terciptalah steak maranggi. Agar booming pemerintah daerah membuat Steak Maranggi Festival. Sebuah strategi yang matang dan terarah. Salut.



Helaran Steak Maranggi Festival tersebut terjadwal pukul tujuh sampai sepuluh malam. Mengisi waktu, kami pun berjalan-jalan menikmati keindahan kota Purwakarta. Pertama-tama, kami melihat-lihat taman-taman di Purwakarta. Sumpah deh, kota ini bersih, nggak macet, dan keindahan tamannya nggak kalah sama di Bandung.





Tempat selanjutnya, kami semua berkunjung ke Museum Diorama Bale Panyawangan. Uniknya, museum ini terdiri dari dua gedung kembar, gedung Nakula dan gedung Sadewa. Museum berbasis digital dan interaktif ini berisi benda-benda bersejarah Purwakarta dan wahana menarik seperti foto box, gowes sepeda keliling, dan bioskop mini. Kita bisa menonton film-film pendek tentang Purwakarta. Ada kejutan, guide mengajak kami menyanyi dan menari jingle sate maranggi. Beuh, lagunya easy listening banget, mudah hafal deh kita. Goyangannya juga asoy geboy bikin suasana semarak.





Tibalah saat-saat yang paling kami tunggu Steak Maranggi Festival, festival istimewa dari Purwakarta. Begitu sampai, kami langsung berbaur dengan masyarakat setempat yang telah berjubel. Hujan turun nggak menyurutkan semangat kami semua menghadiri festival. Di kanan panggung telah berjajar penari tradisional yang segera memamerkan kebolehannya. Tahu nggak, properti yang mereka pakai itu kipas sate alias hihid loh! Penonton bersorak girang, pecah sudah malam itu!

Dua orang MC kece memimpin doa bersama demi kelancaran acara. berikutnya, Pak Kusnadi dari Disbudpar Postel memberikan sambutan, disusul kehadiran Bu Ratna Mustika, ibu bupati dengan busana hijau yang segar. Bu Ratna sempat menghadirkan games seru buat anak muda. Terlihat betul Bu Ratna mengerti jiwa-jiwa anak muda Purwakarta.

Resmi sudah acara dengan pengguntingan pita oleh Bu Ratna dan Chef Aiko. Dengan iringan tepuk tangan membahana, tim juri yang terdiri dari Bu Ratna Mustika–sebagai perwakilan daerah, Chef Aiko, dan Bu Odilian Winneke dari detikFood bergerak menuju stan peserta. Peserta Steak Maranggi Festival terdiri dari 75 SMP-SMA sederajat. Peserta harus memasak kreasi steak dengan bumbu sate maranggi dalam waktu bersamaan di tempat festival setelah sebelumnya juri memeriksa ketersediaan bahan-bahan.



 
Kembali saya terkagum-kagum atas kreativitas anak muda Purwakarta ini. Platting steak marangginya cantik-cantik dan rasanya lezat, nggak kalah sama chef profesional. Kalau saya jadi juri bakal bingung banget menentukan pemenang. Yah, tapi namanya kompetisi harus ada yang terbaik dari yang baik. Puncak Steak Maranggi Festival adalah pengumuman pemenang, saya ikut deg-degan di antara penonton padahal saya nggak ikutan lomba hi hi hi. Dan pemenangnya adalah …

Juara 1 SMK YPK Purwakarta, mendapatkan hadiah 5jt
Juara 2 SMP 1 Cempaka, mendapat hadiah senilai 3 Jt
Juara 3 SMK Linggabuana mendapatkan hadiah 2Jt
Meja Terbaik SMP N 1 Jatiluhur,  mendapat hadiah uang tunai 1jt
Juara Harapan 1 SMP N 1
Juara Harapan 2 SMP N 6
Juara Harapan 3 SMK 77

Selamat buat seluruh pemenang *\^^/*

Sebelum malam berakhir dan kembali ke Bandung, para Blogger mendekati panggung kecil untuk bernyanyi dan bergoyang bersama. Sate Maranggi la la la #nyanyi. Tahun depan ke festival lagi ah ^_^


Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

6 comments:

  1. seru ya acaranya :") ku kira sampe ending itu plesetan sate maranggi jadi steak, ternyata beneran ada steaknya ya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ini memang event buat mempopulerkan Steak Marangginya :)

      Delete
  2. aish senangnya di jamu makan di kediaman bupati dan makan sate maranggi yg pastinya lebih lezat rasanya, karena dimasak oleh chef. selama saya pernah tinggal di purwakarta, saya blm pernah mendengar ada festival seperti ini, kayaknya festival ini baru diadakannya ya?

    ReplyDelete
  3. Ada festival ada makan
    Andai boleh ikutan
    Tidak aku lewatkan..

    ReplyDelete