Seri Novel Dunia: The Sun Also Rises Karya Ernest Hemingway

Seri Novel Dunia: The Sun Also Rises Karya Ernest Hemingway
Seri Novel Dunia: The Sun Also Rises Karya Ernest Hemingway

Seorang teman editor bernama Pak Ang Tek Khun pernah mengatakan pada saya tentang teknik menulis show don’t tell. “Bacalah karya-karya Ernest Hemingway,” katanya, “dia adalah bapak dari teknik show don’t tell.” Saya sering mendengar tentang Ernest Hemingway namun belum pernah membaca karyanya, ketertarikan saya makin kuat terhadap karya Ernest Hemingway setelah mendengar ujaran Pak Ang Tek Khun. Seri novel dunia kali ini akan membahas The Sun Also Rises karya Ernest Hemingway.


The Sun Also Rises, terbit pertama kali pada tahun 1926, ditulis oleh novelis legendaris Amerika, Ernest Emingway. Penulis biografi, Heminggway,  Jeffrey Meyers menulis bahwa The Sun Also Rises"diakui sebagai karya terbesar Hemingway" Menurut para peneliti yang fokus terhadap karya Hemingway, dia menulis The Sun Also Rises di sebuah restoran favoritnya di distrik Montparnasse, Paris. Di tempat itulah novel yang merubah sastra dunia tersebut ditulis. Karya abadi ini, banyak mendapat tinjauan publik yang luas, bukan hanya di Amerika. Tapi di seluruh dunia. Ernest Hemingway dipandang sebagai salah satu novelis abad ke-20, dia juga pernah meraih sastra tertinggi, Nobel Sastra dunia, pada tahun 1954.

Biografi Singkat Ernest Hemingway

Ernest Hemingway
Ernest Hemingway

Ernest Miller Hemingway lahir pada 21 Juli 1899, di Cicero (sekarang di Oak Park), Illinois. Pada tahun 1918, Hemingway pergi ke luar negeri  sebagai sopir ambulans di Angkatan Darat Italia, dalam perang dunia pertama. Untuk layanan tersebut, ia dianugerahi Medali Perak Italia Keberanian. Tapi dia mengalami luka yang cukup berat dan harus dirawat di rumah sakit. Di sana Hemingway bertemu dengan seorang perawat bernama Agnes von Kurowsky  yang segera menerima Hemingway sebagai pendampingnya, tetapi kemudian meninggalkannya untuk pria lain.

Masih dalam keadaan cedera dan belum pulih dari kebrutalan perang pada usia muda, Hemingway kembali ke Amerika Serikat dan menghabiskan waktu di Michigan utara sebelum mengambil pekerjaan di Toronto Star. Saat itu di Chicago, Hemingway bertemu Hadley Richardson, wanita yang akan menjadi istri pertamanya. Pasangan itu menikah dan cepat pindah ke Paris, di mana Hemingway bekerja sebagai koresponden. Di Paris, Hemingway segera menjadi bagian penting dari apa yang disebut Gertrude Stein terkenal dengan sebutan "The Lost Generation”. Hemingway berkenalan dengan banyak penulis, penyair besar, dan seniman dari generasinya, seperti F. Scott Fitzgerald, Ezra Pound, Pablo Picasso, dan James Joyce. Pada tahun 1923, Hemingway dan Hadley memiliki seorang putra, John Hadley Nicanor Hemingway. Pada saat ini Ernest Hemingway juga mulai sering mengunjungi festival terkenal San Fermin di Pamplona, ​​Spanyol.

Pada tahun 1925, Hemingway dan Hadley bergabung dengan kelompok ekspatriat Inggris dan Amerika, mengambil perjalanan ke festival yang nantinya akan memberikan dasar dari novel pertama Hemingway, The Sun Also Rises. Novel ini secara luas dianggap karya terbesar Hemingway, seni menyuarakan kekecewaan pasca perang dari generasinya.

Segera setelah publikasi The Sun Also Rises, Hemingway dan Hadley bercerai karena perselingkuhannya dengan seorang wanita bernama Pauline Pfeiffer yang kemudian menjadi istri kedua Hemingway.

Novel The Sun Also Rises
The Sun Also Rises dibuka dengan narator, Jake Barnes, memberikan sketsa biografi singkat temannya, Robert Cohn. Jake adalah seorang veteran Perang Dunia I yang kini bekerja sebagai wartawan di Paris. Cohn juga merupakan ekspatriat Amerika, meskipun bukan seorang veteran perang. Dia adalah seorang penulis Yahudi kaya tinggal di Paris yang dikendalikan secara kuat oleh pacarnya, Frances Clyne. Cohn menjadi gelisah kemudian dia datang ke  kantor suatu sore, mencoba meyakinkan Jake untuk pergi bersamanya ke Amerika Selatan. Jake menolak.

Malam itu di sebuah klub dansa, Jake berjalan ke Lady Brett Ashley, seorang sosialita dan cinta dalam kehidupan Jake. Brett adalah seorang wanita berjiwa bebas dan independen, tapi dia bisa sangat egois di lain waktu. Dia dan Jake bertemu di Inggris selama Perang Dunia I, ketika Brett merawat luka Jake akibat perang. Selama Jake dan Brett bercakap, secara halus tersirat bahwa cedera Jake membuat dia impoten. Meskipun Brett mencintai Jake, dia mengisyaratkan bahwa dia tidak mau menyerah hanya karena urusan seks, dan bahwa untuk alasan ini dia tidak akan berkomitmen untuk hubungan dengan dia.

Keesokan paginya, Jake dan Cohn makan siang. Cohn menyinggung soal Brett, dan dia marah ketika Jake mengatakan kepadanya bahwa Brett berencana untuk menikahi Mike Campbell, seorang veteran perang Skotlandia. Malam itu, Jake tiba-tiba datang ke apartemennya Count Mippipopolous, seorang ekspatriat Yunani kaya. Setelah membayar bill sampanye, Jake mengatakan pada Brett bahwa dia akan berangkat ke San Sebastian, di Spanyol. Jake menganggap akan lebih mudah pada keduanya untuk berpisah.

Beberapa minggu kemudian, sementara Brett dan Cohn keduanya bepergian di luar Paris, salah satu teman Jake, seorang veteran perang sesama Amerika bernama Bill Gorton, tiba di Paris. Bill dan Jake membuat rencana untuk meninggalkan Spanyol untuk melakukan beberapa perjalanan dan kemudian menghadiri pesta di Pamplona. Jake membuat rencana untuk bertemu Cohn dalam perjalanan ke Pamplona. Jake berjalan ke arah Brett dan Mike, tunangan Brett yang telah kembali dari San Sebastian. Mereka bertanya apakah mereka bisa bergabung dengan Jake di Spanyol, dan Jake dengan sopan menjawab mereka. Ketika Mike meninggalkan mereka sejenak, Brett mengungkapkan kepada Jake bahwa dia dan Cohn berada di San Sebastian bersama-sama.

Bill dan Jake mengambil kereta api dari Paris ke Bayonne, di selatan Perancis, di mana mereka bertemu Cohn. Ketiga orang bepergian bersama-sama ke Spanyol, ke Pamplona. Mereka berencana untuk bertemu Brett dan Mike saat malam itu, tapi pasangan tersebut tidak muncul. Bill dan Jake memutuskan untuk meninggalkan kota kecil bernama Burguete, tapi Cohn memilih untuk tinggal dan menunggu Brett. Bill dan Jake melakukan perjalanan ke pedesaan Spanyol. Mereka menghabiskan lima hari menyenangkan, minum-minum dan bermain. Akhirnya, Jake menerima surat dari Mike. Dia menulis bahwa dia dan Brett akan tiba di Pamplon. Jake dan Bill meninggalkan bus sore itu untuk memenuhi permintaannya. Setelah tiba di Pamplona, Jake dan Bill memeriksa ke dalam hotel yang dimiliki oleh Montoya, seorang ahli adu banteng Spanyol. Jake dan Bill bertemu dengan Brett, Mike, dan Cohn, dan seluruh kelompok pergi untuk menonton adu banteng dalam persiapan untuk festival. Mike mengolok-olok Cohn keras untuk mengikuti Brett.

Setelah beberapa hari persiapan, fiesta dimulai. Kota ini mengkonsumsi banyak hal seperti menari, minum, dan pesta pora yang umum. Beberapa hari kemudian, Jake dan teman-temannya di ruang makan hotel, Brett memberi tahu Romero di meja di dekatnya. Dia membujuk Jake untuk memperkenalkan padanya. Jake setuju untuk membantu. Jake, Brett, dan Romero menghabiskan malam secara bersama-sama.

Jake kemudian bertemu dengan Mike dan Bill, yang keduanya sangat mabuk. Cohn segera tiba, menuntut untuk mengetahui di mana Brett. Setelah pertukaran penghinaan, Cohn menyerang Mike dan Jake, mengusir mereka berdua ke luar. Ketika Jake kembali ke hotel, dia menemukan Cohn tertelungkup di tempat tidur dan menangis. Cohn memohon pengampunan Jake, dan Jake enggan memberikan itu. Keesokan harinya, Jake belajar dari Bill dan Mike bahwa malam sebelum Cohn juga memukuli Romero ketika dia menemukan matador dengan Brett. Cohn kemudian memohon Romero untuk berjabat tangan dengan dia, tapi Romero menolak.

Keesokan harinya, tiga orang yang tersisa menyewa mobil dan pergi dari Spanyol ke Bayonne dan kemudian berpisah. Jake kembali ke Spanyol untuk bertolak ke San Sebastian, di mana dia berencana untuk menghabiskan beberapa hari tenang dan santai. Dia menerima telegram dari Brett, memintanya untuk datang menemuinya di Madrid. Dia memenuhi. Jake menemukan Brett sendirian di kamar hotel Madrid. Dia telah berpisah dengan Romero, takut bahwa Brett akan merusak dirinya dan karirnya. Brett mengatakan bahwa dia sekarang ingin kembali ke Mike. Jake meninggalkan Madrid. Saat mereka naik taksi melalui ibukota Spanyol, Brett menyesalkan bahwa dia dan Jake bisa memiliki waktu yang indah bersama-sama.

Pada tahun 1983, The Sun Also Rises telah di cetak terus menerus sejak publikasi pertama pada tahun 1926, dan kemungkinan besar menjadi salah satu judul novel yang paling laris dibaca dan diterjemahkan di dunia. Kesuksesan novel-novel Hemingway tak sebanding dengan kegelisahan yang dialami sang penulisnya. Dia menderita berbagai macam depresi.

Bahkan pada puncak karir sastranya, tubuh dan pikiran Hemingway mulai mengkhianatinya. Dia telah pulih dari berbagai cedera lama di Kuba, Hemingway menderita depresi dan dirawat untuk berbagai kondisi seperti tekanan darah tinggi dan penyakit hati. Dia menulis A Moveable Feast, sebuah memoar kemudian pensiun secara permanen di Idaho. Di sana kesehatan mental dan fisiknya semakin memburuk. Pagi hari pada tanggal 2 Juli 1961, Ernest Hemingway, sastrawan penting yang berpengaruh itu, meninggal karena bunuh diri dengan sebuah senapan yang ditembakannya ke kepalanya.

Referensi dan gambar:
http://www.sparknotes.com/lit/sun/
https://en.wikipedia.org/wiki/Ernest_Hemingway
http://www.biography.com/people/ernest-hemingway-9334498/videos/ernest-hemingway-mini-biography-572995835
http://a1.files.biography.com/image/upload/c_fill,cs_srgb,dpr_1.0,g_face,h_300,q_80,w_300/MTIwNjA4NjMzODM5NjUwMzE2.jpg
https://www.goodreads.com/book/photo/3876.The_Sun_Also_Rises
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

10 comments:

  1. Show don't tell itu gimana ya? Mungkin harus baca sendiri baru paham ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salah satu cara show dont tell itu menghindari kata sifat :D

      Delete
  2. Wah kayanya novel bagus nih, kebetulan ane suka sama novel, bisa jadi rekomendasi bagi ane nih, makasih ya infonya,,,,

    ReplyDelete
  3. Belum punya novel kayak beginian neh, perlu punya buat di baca langsung.

    ReplyDelete
  4. Tulisannya bagus, apalagi bahas Hemingway, aku salut.
    Karena karya Hemingway termasuk kategori novel yang berat.
    Salam kenal mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya baru mau baca juga Mbak. Makasih ya sudah mampir ^^

      Delete
  5. Mau masukin list belanja buku ah :)

    ReplyDelete