Cara Sederhana Mengurangi Sampah

Cara Sederhana Mengurangi Sampah
Tumpukan sampah

Tahukah kamu, ada 400 ton sampah di Kota Bandung yang nggak terangkut truk sampah setiap harinya? Kebayang kalau seminggu, sebulan, setahun? Ngeri ya!

Rumah saya yang letaknya di dalam gang, termasuk nggak kebagian truk pengangkut sampah. Jangankan truk, gerobak sampah pun enggan. Sementara sampah rumah tangga disinyalir sebagai penyumbang terbesar bagi gundukan sampah kota. Bagaimana denganmu kebagian truk dan gerobak sampah nggak?


Sebenarnya, pemerintah sendiri sudah memopulerkan program 4R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace untuk mengurangi jumlah sampah. Reduce adalah mengurangi penggunaan barang-barang yang sekali pakai. Makanya, kini banyak produk isi ulang. Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang enggak terpakai menjadi berdaya guna. Misalnya kaleng bekas jadi tempat pulpen. Saya mengenal seorang teman yang bisa membuat tas dari plastik bekas kopi instan. Recycle adalah mendaur ulang. Misalkan plastik bekas menjadi plastik baru. Dan Replace adalah mengganti barang yang kamu pakai dengan barang daur ulang. Semisal kamu menggunakan plastik bekas.

Sekadar berbagi pengalaman cara sederhana mengurangi sampah rumah tangga, ada dua hal yang konsisten saya kerjakan, yaitu:

Cara Sederhana Mengurangi Sampah
Botol-botol bekas kosmetik

Pertama, mengumpulkan botol-botol dan tempat bekas untuk di-recycle. Setiap cewek pasti punya peralatan kosmetik, mulai dari alat mandi sampai kosmetik rias. Botol-botol bekas kosmetik tersebut saya simpan dan kumpulkan. Misalnya botol bekas shampoo, botol bekas body lotion susu, botol bekas cleansing milk, dan lain sebagainya. Berhubung saya ini orangnya kurang kreatif untuk me-reuse barang-barang bekas sehingga berdaya guna, setelah botol-botol bekas itu terkumpul cukup banyak, saya pun bawa ke Mang Teten (nama samaran tapi wajah benaran). Mang Teten itu semacam tukang loak. Biasanya, Mang Teten akan memilah-milah jenis sampah plastik sejenis. Hmmm … jadi kepikiran juga buat wawancara Mang Teten ke mana beliau menyalurkan barang-barang bekas tersebut? Tapi saya yakin seratus persen, di tangan Mang Teten, barang-barang bekas tersebut akan lebih bermanfaat. Btw, setelah saya menyerahkan barang-barang bekas, saya biasanya saya mendapatkan uang. Enggak besar sih, hanya dua ribu perkilo. Eh tapi, lumayan kan, buat jajan? ;p

Cara Sederhana Mengurangi Sampah
Mang Teten, pengumpul barang bekas

Kedua, mengurangi sampah plastik atau reduce. Abis dapat uang dari Mang Teten nih, saya jajan ke Abah (panggilan sungguhan). Nah, setiap kali jajan, saya usahakan buat bawa tas, jadi nggak usah dibungkusin sama Abah. Beda cerita kalau saya kelupaan bawa tas dan kebetulan belanjaan saya banyak. Terpaksa saya menerima jajanan saya itu dibungkus plastik. Lama-kelamaan plastik-plastik tersebut terkumpul dong. Saya kumpulkan dalam satu wadah sampai menggunung.

Cara Sederhana Mengurangi Sampah
Abah yang punya warung

Lalu apa yang saya lakukan terhadap gunungan plastik itu? Saatnya saya main ke warung Bu Titin (nama samaran, wajahnya nggak ditampilkan), biasa ibu-ibu tiap hari mesti masak (ngakunya sih masak, padahal cuma goreng-goreng doang). Berangkatlah saya ke warung Bu Titin dengan sebundel plastik. Bu Titin dengan senang hati menyambut saya dan menerima bundelan plastik tersebut. Lumayan, Bu Titin nggak harus beli plastik buat bungkusin belanjaan langganannya. Pulangnya, saya dikasih seperempat kilo tomat. Yeay! *\^^/*

Cara Sederhana Mengurangi Sampah
Gunungan plastik

Kalau kamu gimana cara mengurangi sampah rumah tanggamu?

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/ dan http://mulanovich.blogspot.com/
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

10 comments:

  1. saya ikutan bank sampah, ajdi sampah aku pilah-pilah dan dijual ke bank sampah dan uangnay ditabung di sana. gak aku ambil, biasanya menjelang lebaran aku ambil, lumayan buat ngasih2 angpau. Ada yang aku buat kerajnan tangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bank sampah? Baru dengar. Mau infonya dong, Kak Tira ^^

      Delete
  2. Disamping mengurangi sampah, ternyata bisa dapet duit juga! :D

    ReplyDelete
  3. Ia aku sekarang kalau belanja suka bawa tas sendiri, kalaupun lupa plastiknya ta kumpulin buat dipake lagi lain kali. Beberapa barang saya reuse kalau lagi mood :p jika tidak ya barang itu kuberi ke teman yang memang seorang crafter yang konsennya ke recycle. barang

    ReplyDelete
  4. Kalau di kosanku, semua botol plastik bekas minum akan dikumpulkan di tempat khusu untuk diambil sama abang-abang loak yang suka mampir seminggu sekali.

    ReplyDelete
  5. Kalau saya, berhubung ibu rumah tangga..setiap sampah sisa masakan dan makanan, dan apapun, saya pisah antara yg organik dan anorganik. Yg organik saya buang ke semak tak berpenghuni dan dibiarkan mengurai sendiri secara alami, yg anorganik saya kasih ke abang sampah. Cita2 ingin sekali membuat sistem pengolahan sampah organik supaya gasnya bisa dimanfaatkan. Doakan yah kawan!

    ReplyDelete
  6. Hal-hal yang ngga kepikiran sebelumnya akhirnya kepikiran juga dari artikel ini, terimakasih ya kak sudah berbagi :)

    ReplyDelete