Clara Ng menjelaskan materi di kelas GWP |
Resep masakan, tidak lengkap tanpa mengetahui bahan-bahan dasarnya. Begitu juga dengan Rahasia Resep Menulis Clara Ng Bagian 2, tak lengkap tanpa kamu membaca bagian 1.
WAYS NOT TO WRITE THE STORY
Banyak jalan untuk tidak menulis. Hal-hal
berikut bisa kamu lakukan jika tidak berniat menulis.
Menunggu inspirasi
Oh, ayolah, inspirasi bisa kamu dapatkan di
mana saja dan kapan saja. Hal-hal kecil yang ada di hadapanmu bisa menjadi
inspirasi, kamu tunggu apa lagi?
Malas membaca, ogah meluaskan bacaan, dan
tidak mau mencari referensi/riset.
Tidak bisa membedakan karya bagus dan karya
buruk. Kamu bisa menilai suatu bacaan dari selera, namun kamu tetap harus bisa
membedakan karya bagus dan buruk.
Tidak sanggup menerima kritik dan penolakan
dari editor/penerbit/media. Saya punya banyak teman yang sekali mengirimkan
naskah kemudian menerima penolakan dari penerbit. Beberapa di antaranya tidak
mau mengirimkan lagi pada penerbit lain, padahal bisa jadi naskahnya baik hanya
tidak sesuai karakter penerbit tersebut. Mereka tidak pernah jadi penulis.
Tidak sanggup menulis ulang. Saya punya
pengalaman, naskah saya diterima sebuah penerbit. Naskah saya tidak langsung
dicetak melainkan harus revisi sana-sini. Dari draft pertama, ada puluhan
halaman yang dibuang dan saya harus menulis ulang. Jadi ketika naskahmu
menemukan jodohnya, persiapkan mental untuk menulis ulang berkali-kali bahkan
berpuluh-puluh kali.
Menulis berdasarkan kecenderungan pasar alias
ikut-ikutan. Saat ini pasar buku sedang ramai apa? Hmm … mendekati bulan puasa
begini tentu banyak penerbit membutuhkan naskah reliji. Kamu pun segera membuat
naskah reliji. Bulan depan, pasar akan ramai buku politik, kamu pun ikut-ikutan
membuat buku bertema politik. Lalu apa karakter karyamu?
Clara Ng menegaskan, penulis yang selalu
mengikuti pasar akan bernasib segera hilang tertelan zaman. Orang akan segera
melupakan karyanya. Karya-karya yang monumental terlahir dari visi yang kuat.
Pakai cara gampang: shortcut! Kamu pernah
merasa begitu putus asa karena beberapa kali menerima penolakan penerbit? Lalu
kamu memutuskan untuk mencetak bukumu secara indie. Sebenarnya sah-sah saja
ketika kamu punya visi misi jelas dan bukan ingin gampang saja.
Menyerah. Pilihan paling mudah adalah
menyerah. Maka selamat tinggal untuk cita-cita menjadi penulis.
Not
in the writing mood? Let’s warming up!
Mood? Penulis tidak boleh moody. Ada
kiat-kiat khusus dari Clara Ng untukmu. Ayo lakukan sekarang!
Guncang emosi dengan kalimat pertama fiksi
hebat yang dasyat. Kalimat pertama merupakan pesona yang mengikat pembaca untuk
terus mengikuti karya fiksimu.
Contoh: Para pemburu telah mengepung, siap
untuk membunuh (Malaikat Keadilan, Sidney Sheldon).
Lanjutkan kalimat yang ditemukan pada novel
kesayangan. Melatih kecerdasan menulismu dengan melanjutkan kalimat dari novel
kesayanganmu. Kalimatnya bisa kamu ambil secara acak. Contoh: Semua anak muda
punya cita-cita sama: menyelamatkan dunia (Sang Pemenang Berdiri Sendirian,
Paulo Coelho). Silakan lanjutkan kalimat berikutnya.
Baca ulang tulisan-tulisan sebelumnya. Kamu
pasti punya beberapa karya yang sudah jadi. Misalkan cerpen, puisi, atau novel
setengah jadi. Baca kembali tulisan-tulisanmu, temukan kelebihan dan
kelemahannya.
Stretching kata-kata. Tuliskan kata-kata yang
ada di benakmu.
Selalu sediakan waktu untuk berdisiplin
menulis. Semua penulis punya waktu khusus untuk menulis. Mereka menulis setiap
hari. Jadwalkan dalam satu hari, waktumu menulis. Usahakan disiplin menaanti
waktu tersebut untuk menulis. Misalnya setiap subuh atau malam hari.
Revising
as writing
Merevisi itu bagian dari menulis. Merevisi karya sama pentingnya dengan menulis! Lakukanlah setelah kamu selesai menulis. Agar hasil revisimu maksimal, berikut empat hal yang bisa kamu latih.
Tulis ulang seluruh kalimat dalam berbagai
versi.
Contoh: Anne menangis sesegukan sambil mengumpulkan
serpihan-serpihan ukulele.
Alat musik penuh kenangan itu telah terkoyak
menciptakan air terjun di mata Anne.
Air mata Anne mewakili rintihan gitar kecil
asal Hawaii itu.
Setelah menulis, berhenti, istirahat, dan
baca kembali. Saat menulis, kadang kamu merasa karyamu telah sempurna. Ambil
jeda lalu telusuri karyamu kembali. Begitu pula sebaliknya ketika kamu merasa mentok,
beristirahatlah, kemudian baca lagi.
Pelajari bagaimana para penulis novel hebat
menciptakan kalimat-kalimatnya. Ketika membaca suatu karya novel bagus,
pelajari bagaimana penulisnya mengalirkan kalimat. Pelajari sebanyak-banyaknya gaya
berbagai penulis. Lalu coba praktikan metodenya.
Kumpulkan berbagai kata kerja, sifat, dan
kata sambung. Dari mana kamu bisa mendapat umpulan kata-kata tersebut? Dari
buku yang kamu baca. Saya selalu menyiapkan buku kecil saat membaca. Ketika
saya menemukan kata-kata baru, saya tulis, saya cari artinya.
It very much depends on your determination
Paparan teori-teori di atas akan berhasil
tergantung seberapa besar tekadmu untuk menulis. Tolok ukurnya dari seberapa
sering kamu mengasah keahlianmu, seberapa disiplin latihan setiap harimu, dan
seberapa konsisten kamu menjalani itu semua.
Clara Ng mengakhiri materinya mengatakan, “The
secret to write. THERE IS NO SECRET SAUCE!”
Kesimpulannya, dalam menulis tidak ada resep rahasia. Menulislah dengan bahagia. Happy writing!
Biografi Clara Ng
Ng lahir di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1973
dengan nama Clara Regina Juana, dan tumbuh besar di Kemayoran. Selama masa
kecilnya di Jakarta, Ng telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia sastra.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, Ng hijrah ke
Amerika Serikat untuk belajar di Ohio State University. Setelah lulus pada
tahun 1997, ia bekerja di AS selama setahun sebelum kembali ke Indonesia untuk
bekerja di sebuah perusahaan perkapalan. Setelah tiga tahun bekerja di sana, Ng
berhenti dan memutuskan untuk menjadi seorang penulis profesional. Novel
pertamanya, Tujuh Musim Setahun (2002), menyusul trilogi Indiana Chronicle
(2002, 2005). Sejak itu, ia telah merilis beberapa novel, berbagai cerita
pendek (termasuk satu antologi), dua puluh satu buku anak-anak, dan beberapa
koleksi dongeng.
Ng menulis di waktu luangnya saat berada di
rumah. Genre novelnya beragam, mulai dari fiksi dewasa hingga sastra anak.
Novel dewasanya seringkali mengisahkan tentang kelompok minoritas. Sedangkan
buku-buku anaknya dimaksudkan untuk mengajarkan empati. Karya satra anaknya
telah memenangkan tiga Penghargaan Adhikarya dari Asosiasi Penerbit Indonesia,
dan kelompok LGBT memuji novelnya yang berjudul Gerhana Kembar (2007).
Disiplin, itu yang aku masih belum bisa. =(
ReplyDeleteSemangat ^_^
Deletesenang ya, memiliki kesempatan mengikuti acara bermanfaat seperti ini :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak Santi ^^
DeleteSuatu saat nanti pasti ada Rahasia Resep Menulis ala Evi Sri.. :-bd
ReplyDeleteAamiin Kang =)
DeleteIyaaa, inspirasi bsa dtg dr mana saja, hanya saja kadang agak malas menulisnya saat itu juga. :D *akuh bgtt*
ReplyDeleteHehehe samaaa
DeleteBagian tersulit adalah menyelesaikan naskah dan kirim ke penerbit. Serasa proses kontraksi saat melahirkan, butuh keberanian.
ReplyDeleteThanks ya sharingnya :)
Setuju banget, Mbak Hidayah :)
DeleteMkasih mba Evi tipsnya, saya nih udah dari dulu pengen nulis buku non fisi dan novel belum ada satupun yang kelakon hehehe
ReplyDeleteSemangat, Mak Irits ^^b
DeleteBermanfaat banget nih. Makasih.
ReplyDeleteSama-sama :)
Deletekeceeee..clara ng bagi2 ilmu...tapi....kalo nulis panjang itu...berasa --"
ReplyDeleteSemangat, Mbak Echa *\^^/*
DeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM
Nice post! pembahasan yang sangat menarik sekali..
ReplyDeleteTulisan"nya sangat menginspirasi sekali.
ReplyDeleteMakasih ya mba, keren banget ulasannya sangat menginspirasi
ReplyDeleteWah keren, resep rahasia menulis nya sangat bermanfaat sekali
ReplyDeletePostingannya sangat menarik dan bermanfaat sekali kak, makasih yaa
ReplyDeleteWaah saya jadi terinspirasi sekali dengan tulisannya..
ReplyDeleteKeren banget kak.. saya jadi kepengen mencobanya juga nihh heheh
ReplyDelete