Shita K. L (Foto koleksi pribadi Shita) |
Gadis Kecil dan Sang Ratu
:Shita K. L
:Shita K. L
25 Januari 2012
Seorang gadis kecil
memakai gaun sepanjang lutut.
Dengan pita-pita di rambut,
dan boneka di tangangnya.
Ia berdiri di depan cermin
panjang dan lebar melebihi tubuhnya.
Awalnya menunduk
malu-malu,
mengarahkan pandangan pada
sepatu kecil berwarna pink.
Perlahan gadis kecil itu
menegakkan dagunya, matanya mengerjap,
merentangkan tangan dan
berputar.
Rambut berpita juga gaun
itu seperti berputar membentuk lingkaran.
Gadis kecil itu terbang. Setelah
lelah, ia terduduk, menunduk.
Ketika ia mengangkat
kepala, di hadapannya,
cermin tua itu menghadirkan
bayangan Sang Ratu.
Hai Tata, selamat ulang tahun ya. Semoga
tahun ini apa yang dicita-citakan tercapai dan diberkahi selalu. Ulang tahun
yang keberapa sih? Huahahaha.... Iya iya, enggak boleh disebutin di surat ini. Hmmm…
23 tahun, ups.. keceplosan! Huahahaha.
Tata, aku ingin bercerita tentang seorang
gadis kecil yang menganggap dirinya ratu. Gadis kecil itu duduk di singasana, memakai
gaun-gaun indah selayaknya perempuan dewasa. Di kiri-kanannya terdapat para
dayang dan pengawal, siap melayani, melindungi, melaksanakan segala titahnya. Tahukah
kamu, bahwa gadis kecil itu tetap saja bukan seorang ratu, dia masih menjadi seorang
putri? Mungkin dia bisa mendapat segala sesuatu yang diinginkannya, mungkin dia
bisa memerintah siapa pun di dekatnya. Tapi apakah perbedaan seorang putri dan Sang Ratu? Seorang Putri, dia dilayani, tetapi Sang Ratu, dia melayani
negerinya. Di bahu seorang Ratu ada tanggung jawab yang belum bisa dimengerti
gadis kecil.
Tata, surat pendek ini adalah bentuk ucapan
selamatku atas anugerah umur yang diberikan Tuhan padamu. Surat ini adalah doa: Aku percaya suatu hari nanti, kamu akan menjadi Sang Ratu bagi negeri kecil
bernama keluarga. Ratu yang cantik, penuh cinta, dan kuat. Bukankah kau dalam
perjalanan menuju ke sana? Perjalanan menuju ke sebuah negeri bernama kedewasaan.
No comments:
Post a Comment