Menyembuhkan Kelelahan Mental Dengan Terapi Access Bars

 

access-bars
Menyembuhkan kelelahan mental dengan terapi access bars

Mengakui bahwa diri saya sedang kelelahan mental bukan sesuatu yang mudah. Saya sungguh tidak tahu apa yang terjadi pada saya. Yang saya rasakan bahwa saya mudah lelah bahkan ketika harus mengerjakan hal-hal kecil. Paranoid pada sesuatu yang tidak jelas. Daya tangkap menurun bahkan ketika membaca chat dari orang lain, saya harus membacanya berkali-kali untuk memahaminya. Kesulitan tidur dan celakanya produktivitas saya menurun drastis. Sementara hidup tidak bekerja seperti itu.

 

Gejala ini tidak serta-merta, berangsur makin parah. Entah itu dipicu oleh beban kerja, kehilangan keluarga, persoalan ekonomi, atau ketidakmampuan saya beradaptasi dengan perubahan dunia.

 

Dan yang paling menakutkan bagi saya, kelelahan mental menyebabkan saya sulit menulis. Untuk menulis artikel saya membutuhkan waktu lebih lama. Ide-ide terasa dangkal dan eksekusinya nyaris buruk. Yang paling menakutkan bagi seorang penulis adalah tidak bisa menulis. Saya ingin berkarya tapi saya kesulitan. Pada akhirnya saya mesti berdamai dan menyatakan bahwa saya sedang kelelahan mental. Ini mungkin susah dipahami.

 

Kelelahan mental ini entah berlangsung berapa lama, setiap harinya saya merasa makin buruk. Lalu apa yang mesti saya lakukan? Saya kemudian teringat dengan Mbak Alaika, sahabat saya seorang blogger juga. Mbak Al pernah bercerita tentang access bars. Ia adalah seorang terapis profesional yang sudah tersertifikasi.

 

Setengah nekad dan malu, saya menghubungi Mbak Al untuk meminta bantuan. Ia dengan tangan terbuka mengundang saya ke tempat tinggalnya. Saya tentunya tidak menunda. Sebab semua hal terasa menjadi beban, saya ingin melihat hidup dari sudut pandang yang baik.

 

Berkenalan dengan Access Bars

Tepat bulan September 2021, saya memulai terapi access bars bersama Mbak Alaika Abdullah. Sembari menyiapkan kopi, Mbak Al menjelaskan pada saya apa itu access bars.

 

access-bars
Mbak Alaika Abdullah dan saya

Access Bars adalah salah satu tools dari access consciousness, yang bertujuan untuk membersihkan atau menghapus "kotoran/sampah mental" yang selama ini tanpa kita sadari telah bersemayam di dalam diri kita dan menjadi perampas dan penghempas kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan, keceriaan, maupun kemudahan hidup kita selaku manusia sejati. Kotoran mental ini bisa berupa ide, pikiran, pertimbangan, sikap, keyakinan, emosi, dan hal lain sebagainya.

 

Access Bars mungkin terdengar asing di telinga kita karena Access Bars mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2017. Metode ini sendiri dikembangkan di Amerika. Gary Douglass sang penemu mengatakan bahwa terapi Bars ini bukanlah salah satu dari healing tools. Bars bukanlah alat penyembuh berbagai macam penyakit. Access Bars bukan healing melainkan change and create. Namun Access Bars diklaim dapat membantu tubuh untuk mengeluarkan hal yang tidak diinginkan yang berkaitan erat dengan emosi. Access Bars merupakan suatu metode yang saat ini hadir di 176 negara di dunia. 

 

Terapi Access Bars

Di beranda tempat tinggal Mbak Al yang mebhadap ke jalan, kami menikmati pemandangan. Angin sepoi-sepoi menyampu lembut wajah kami. Kami berbincang tentang apa saja. Mulai dari kucing sampai pekerjaan. Ini membuat saya nyaman dan aman.

 

access-bars
Ini pertama kalinya saya merasakan terapi access bars

Ketika saya sudah merasa relaks, Mbak Al meminta saya untuk berbaring terlentang di kasur. Mbak Al sendiri duduk tepat di belakang kepala saya. “Kita mulai terapinya ya. Kamu boleh ngobrol atau mau tidur juga enggak apa,” ucap Mbak Al. Saya memutuskan untuk berbincang saja.

 

Mbak Al meminta kedua telapak tangan saya, tangan kami saling bersentuhan. Kata Mbak Al ini semacam membuka atau menyinkronkan energi kami.

 

Access Bars sendiri merupakan sentuhan lembut di tiga puluh dua titik di kepala untuk mengalirkan energi elektromagnetik, membantu melepaskan perasaan dan emosi yang mengganggu. Access Bars ini adalah salah satu tools dari access consciousness, yang bertujuan untuk membersihkan sampah mental yang telah menumpuk di dalam diri. Disebut Bars karena tiga puluh dua titik tersebut letaknya bersisian sehingga membentuk bangun seperti batang yang berbaris.

 

Tools dari Access Bars ini di antaranya money, control, creativity, creating connection, creating life form, aging toaster, form & structure, hope & dreams, awareness, bringing bars, joy, sadness, body, sexuality, healing, gratitude, peace & calm, kindness, time & space, communication, circle of manifestation, power band, reactivation, re-creation, tunnels of time & space, crown of mystar, verbal (question), nonverbal, choice, dan possibility.

 

Fena Wijaya, salah satu praktisi Access Bars, mengatakan bahwa di dalam diri manusia kadang diperlukan sebuah fasilitas yang bisa membantu tubuh untuk melepaskan hal yang terpendam. Tubuh memerlukan tindakan yang tepat untuk membuang hal-hal yang berdampak buruk. Sampah mental dalam hati serta pikiran yang secara perlahan menggerogoti dari dalam. Hati menjadi penuh dengan kebencian, ketakutan berlebih, menarik diri dari lingkungan pergaulan, hingga meluas pada berbagai aspek kehidupan: relasi dengan teman, pekerjaan, pasangan, keluarga, hingga permasalahan ekonomi.

 

Mbak Al menyarankan agar sebelum memulai terapi ini, saya harus melepaskan segala ekspektasi tentang apa yang akan terjadi selama dan setelah proses Bars dilakukan. Diri kita harus membiarkan semua berjalan apa adanya dan hanya menikmati saja setiap proses yang terjadi selama kurang lebih enam puluh menit bahkan lebih. Saya sendiri di-bars sekitar tiga jam untuk pertama kali dan berangsur-angsur waktu yang dibutuhkan berkurang. Pada intinya ketika di-bars, kita benar-benar harus merilekskan tubuh dan pikiran agar bisa menerima energi yang diberikan.

 

Metode Access Bars ini berkaitan dengan rasa percaya tanpa ekspektasi. Kita akan membiarkan alam dengan segala energinya hadir. Hal ini dipandang efektif dalam membuang segala energi negatif yang ada di dalam diri.

 

Access Bars di tiga puluh dua titik di kepala mewakili hal yang berbeda-beda. Dengan menyentuh ke 32 titik tersebut, sentuhan lembut ini akan memproses sirkulasi energi elektromagnetik di dalam tubuh. Tubuh kita secara otomatis akan melepas sendiri hal-hal yang dianggap tidak diperlukan oleh tubuh.

 

Respon yang didapatkan setiap orang yang menjalani metode Access Bars ini berbeda-beda; ada yang merasakan sakit saat disentuh di titik tertentu selama sesi Bars; ada yang mengaku sempat merasakan sesak ketika bernapas, ada pula yang merasa sangat rileks hingga tertidur.

 

Apa yang saya alami ketika terapi Access Bars ini saya sulit menjelaskannya. Saat Mbak Al menyentuh ke-32 titik, saya seperti mengambang di udara, kadang di air, kadang di angkasa. Perasaan ini sesungguhnya tidak asing, tapi saya jarang menikmatinya lebih merasa takut. Dan anehnya, tanpa saya mengatakannya, Mbak Al seolah memahami perasaan saya. Kami terhubung.

 

“Mbak, nggak takut energi negatif saya terserap sama Mbak?” tanya saya. “Enggak, dong. Itulah hebatnya access bars, Vi. Meski energi kita terhubung tapi langsung dikembalikan ke semesta.”

 

Manfaat Access Bars

Perasaan-perasaan negatif yang muncul pada diri seseorang tidak selalu bisa menemukan jalannya sendiri untuk keluar. Oleh karena itu, penerapan metode Access Bars ditujukan untuk membuka pikiran dan hati seseorang agar selaras dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya melepaskan segala energi negatif, membuka perasaan-perasaan yang terkunci, baik itu dalam hal pemikiran, pandangan hidup, perasaan, dan emosi yang tumbuh dalam diri manusia.

 

access-bars
Ini terapi access bars saya yang ketiga bersama Mbak Al

Nyatanya, metode Access Bars tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa saja. Access Bars bisa dilakukan juga pada anak-anak. Bagi anak, Access Bars memiliki berbagai macam manfaat.

 

Anak yang sering di-Bars dinilai akan lebih bahagia, akan lebih fokus dengan apa yang dikerjakan. Anak juga menjadi lebih percaya diri. Pada anak, Access Bars juga dianggap dapat meningkatkan kemampuan kreatif yang tentu akan berpengaruh pada prestasi belajar. Ini memungkinkan karena salah satu titik yang akan diBars adalah titik kreatifitas. Manfaat lain dari metode Access Bars adalah menstimulasi kemampuan bicara bagi anak yang terlambat bicara. Karena salah satu titik yang disentuh saat di-Bars adalah titik komunikasi.

 

Saya melakukan terapi access bars ini tiga kali. Pada pertemuan pertama saya sudah dapat merasakan manfaatnya. Perasaan saya lebih lega. Konsentrasi meningkat. Dan saya dapat kembali bekerja meski belum bisa menulis novel. Buat saya ini luar biasa.

 

Kalau kamu juga sedang mengalami kelelahan mental, kamu bisa coba terapi access bars untuk menyembuhkannya. Kelebihan access bars yang menarik adalah kita tidak perlu curhat atau bercerita apa masalah kita. Namun ingat, tidak ada yang instan. Jadi terapi ini tidak bisa dilakukan hanya satu kali.

 

Saya sangat berterima kasih pada Mbak Al yang dengan sabar membantu saya kembali pada diri saya. Mengenal energi semesta untuk membantu penyembuhan mental. Saya memulai terapi dan berharap hal-hal baik akan segera datang. Seperti support dari keluarga, Mbak Al, dan teman-teman. Dan itu sungguh terjadi.

Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

15 comments:

  1. Jujur baru denger soal access bar ini mba evi, teknik yang sederhana ya tpi efeknya luar biasa

    ReplyDelete
  2. wow sangat bagus sekali yach terapi access bar untuk healing the mental fatigue. Secara fisik dan mental diperbaharui dengna metode yang sudah dibuktikan ampuh. Perlu sekali itu untuk pembersihan mental fatique.

    ReplyDelete
  3. Selain access bar, ada terapi lainnya yang mendukung gak kak?

    ReplyDelete
  4. Jujur aku baru tau loh. Ini untuk lokasinya dimana aja? Baru tau ternyata ada metode untuk membersihkan mental ya.

    ReplyDelete
  5. Saya mengenal acces bar ketika mampir di tulisan mba Alaika juga terus kebetulan ikut kelas Innerchild healing parade dan ketemu mba Fena Wijaya. Penasaran juga nih pengen ngerasain acces bars. Spill tarifnya dong mba

    ReplyDelete
  6. oh ini blm pernah aku coba sih, tapi setelah dibaca dan dilihat sepertinya sangat relax ya krn terapinya melalui sentuhan gtu ya?

    ReplyDelete
  7. saya termasuk yang super penasaran sih sama terapi bars ini, cocok buat penderita asma juga kayanya ya karena kan katanya tuh asma penyakit manja plus buat healing secara psikologis

    ReplyDelete
  8. Saat aku membaca tulisan ini, aku langsung teringat sama salah satu temanku yang sedang berjuang melawan depresinya karena trauma dimasa kecil. Kira2 bisa gak ya cara ini digunakan kepada penderita depresi? Dan lokasi terapinya dimana ya kak?

    ReplyDelete
  9. jadi pingin dapat perawatan Access Bars lagi
    \
    pernah sekali langsung dari Pak David

    rasanya langsung plong dan bersih

    ReplyDelete
  10. access bar ini lebih bikin plong pikiran dan mental ya. Sehingga bisa melanjutkan rutinitas tanpa ada hal-hal yang mengganggu

    ReplyDelete
  11. Mbak Al.

    Sejak baca judul tulisan Teteh, Acha langsung terbayang sosok Mbak Al. Dan benar saja, Acces Bars-nya dilakukan eh dibantu sama Mbak Al.

    Terbayang nyamannya setelah di Bars deh Teh.

    ReplyDelete
  12. setelah usia dewasa dan menghadapi isu-isu dan probelem hidup, aku pun mengamini mba, kadang mental kita emang cape perlu istirahat, perlu rehat atau pun healing seperti treatment access bar ini yaa, aku baru tau loh Kalo Mba Alika ternyat jadi semacam terapist access bar juga. mesti aware juga yaa sama mental health diri sendiri jangan sampai berlarut dan malah stres berkpenjangan dan ga produktif

    ReplyDelete
  13. Sering liat di IG tentang access bars ini, aku kira manfaatnya ga sebanyak itu. Jadi pengen cobain juga. Karena kadang emang terasa sih kalo lagi cape mental tapi gatau harus ngapain bahkan cerita ke siapa.

    ReplyDelete
  14. wah baru denger nih metode ini, manfaatnya banyak juga ya. Memang sakit mental ini juga butuh pengobatan sampai tuntas ya biar gak jadi sampah :(

    ReplyDelete
  15. Saya baru dengar metode ini. Menarik juga ya membantu memperbaiki permasalahan mental dengan terapi Access Bars.

    ReplyDelete