Mau Pergi Naik Haji? Lakukan 6 Tips Ini Minimal 30 Hari

Mau Pergi Naik Haji? Lakukan 6 Tips Ini Minimal 30 Hari (sumber)

“Wherever you go becomes a part of you somehow.”

― Anita Desai

Traveling buat saya hampir selalu menyenangkan, bertemu dengan suasana baru, dengan berbagai karakter manusia, dan petualangan yang enggak bisa saya tebak. Perasaan berdebar dan semangat setiap kali saya melakukan perjalanan membuat saya selalu rindu untuk merasakannya lagi dan lagi.

Ke mana pun kamu pergi akan menjadi bagian dari dirimu, begitu kata Anita Desai, seorang novelis dunia dari India. Kalimat ini rasanya sangat tepat ketika saya aplikasikan pada salah satu cita-cita terdalam saya, pergi haji. Ini bukan persoalan ada gelar Hajah yang akan menempel sebelum nama saya, lebih dari itu sebuah kepuasan batin menunaikan rukun Islam yang kelima.

Saya selalu terpesona, ikut terhanyut, tergelak, dan meneteskan air mata setiap kali Mama, Ayah, dan Teteh saya bercerita tentang pengalaman ke tanah suci. Enggak pernah bosan rasanya mendengarkan cerita mereka yang masih serupa dongeng buat saya. Mama saya selalu berpesan untuk menabung sejak dini, jangan terlalu tua ke sana repot nantinya, kata Mama. Ayah dan Mama saya pergi haji tahun 2000, saat itu mereka berumur 50 dan 47 tahun.

Masih menurut Mama, persiapan fisik dan mental yang mesti dilakukan sebelum pergi haji minimal 30 hari. Cuaca Mekah dan Madinah sangat berbeda dengan Indonesia. Panas dan kering seringkali menggigit, walaupun kini di sana sudah banyak pepohonan dan ruangan berpendingin sehingga hawa lebih sejuk.

Mau pergi naik haji? Lakukan 6 tips ini minimal 30 hari sebelum keberangkatan.

Mendekatkan Diri Pada Allah

Selain menjalani bimbingan haji, alangkah lebih baik jika kita lebih sering mendekatkan diri pada Allah dengan lebih sering bangun di malam hari menunaikan salat tahajud, mendaras Al-Qur’an, memperbanyak sedekah, meresapi arti Al-Qur’an, dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah mental kita akan terjaga untuk menghadapi ibadah haji.

Menjaga Pola Makan

Pola makan sangat penting bagi asupan tubuh. Hampir semua penyakit bersumber dari pola makan yang serampangan. Makanlah sayuran, buah-buahan, dan daging dengan porsi seimbang. Kalau saya sendiri, hanya makan sehari dua kali pada siang dan malam. Pagi-pagi biasanya saya makan buah-buahan. Kamu bisa mengikuti pola food combaining atau lebih jauh berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi kebutuhan tubuhmu seperti apa.

Menjaga Pola Istirahat

Menjaga pola istirahat juga sangat penting. Tubuh kita telah memiliki siklus waktu untuk beregenerasi. Tidur enam sampai delapan jam sehari pada waktu malam antara jam 9 malam sampai 5 pagi.

Olahraga

Kegiatan naik haji membutuhkan energi dan stamina yang besar selain penyesuaian tubuh dengan kondisi cuaca. Jalan kaki di lapangan, lari pagi, atau berenang bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan stamina badanmu.

Memeriksa Kondisi Fisik ke Dokter

Untuk lebih meyakinkan dan mengetahui kondisi tubuh, memeriksa kondisi fisik ke dokter bisa kamu lakukan secara berkala. Kamu akan mengetahui progres badanmu. Apa yang boleh dan enggak untuk dilakukan selama persiapan maupun saat ibadah haji.

Mengonsumsi Stimuno

Stimuno

Untuk menjaga kondisi fisik, kamu bisa menambahkan minum Stimuno. Stimuno adalah imune booster yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Bekerja langsung memperkuat sistem imun dengan memperbanyak produksi antibodi atau imuno modulator, mengaktifkan semua lapisan sistem imun baik sistem imun non-spesifik maupun sistem imun spesifik. Ketika kita sehat, sistem imun yang kuat akan mencegah penyakit dan ketika kita sudah terserang penyakit, sistem imun yang diperkuat akan membantu mempercepat penyembuhan

Stimuno adalah imune booster

Stimuno aman kita konsumsi setiap hari sebanyak satu butir karena merupakan produk herbal berstandar fitofarmaka atau telah uji klinik. Stimuno terbuat dari ekstrak tumbuhan meniran sebagai bahan dasar yang dibudidayakan dengan teknologi modern mengikuti standar GAP (Good Agriculture Practices) dan diproses mengikuti standar c-GMP (current-Good Manufacturing Practices) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sesuai standar industri farmasi.

Produk Stimuno terdiri dari dua jenis yaitu Stimuno Forte berupa kapsul untuk dewasa dan Stimuno sirup untuk anak-anak. Kamu juga bisa mengombinasikan penggunaan Stimuno dengan obat atau vitamin. Hal ini sudah terbukti aman melalui berbagai uji klinis terhadap beragam penyakit seperti Hepatitis B, TBC, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), dan lain-lain.

Sehat mengonsumsi Stimuno

Saya sendiri secara rutin meminum Stimuno satu kapsul sehari untuk menjaga kondisi tubuh karena kesibukan saya menulis dan ngeblog lebih banyak saya lakukan pada malam hari. Seringkali saya kurang tidur. Tahun ini saya berencana untuk menerbitkan dua buku sehingga intens menulis malam hari dan riset pada siang hari. Dengan deadline tersebut saya enggak boleh sakit atau jadwal terbit akan mundur (lagi). Alhamdulillah mengonsumsi Stimuno membuat tubuh saya tetap fit.

Itulah 6 tips yang bisa kamu lakukan minimal 30 hari sebelum pergi haji. Jagalah selalu kondisi fisik dan mentalmu. Dengan kesehatan yang terjaga, semoga ibadah hajimu akan lebih khusyu. Doakan saya segera bisa menyusul pergi ke tanah suci ya ^_^