Perkebunan Teh Taraju

Perkebunan Teh Taraju
Perkebunan Teh Taraju

“Pi, mau konsultasi soal perdagangan internasional dong,” ucap saya di telpon suatu hari.
Saya dan Sovi pun ngobrol asyik soal itu.

“Ini buat apa sih, Vi?” tanya teman saya.

“Oh buat riset novel tentang kopi. Sebenarnya penginnya langsung lihat perkebunan kopi,” kata saya.

“Kalau di Tasik daerah Taraju sih ada perkebunan teh,” kata Sovi.

“Oh, ada perkebunan kopi. Nanti aku mau ke sana, ah!”

Percakapan di atas memang terasa janggal sebab saya salah dengar he he he. Berbekal informasi salah dengar itu, saya ke Tasik. Dan percakapan saya dan Sovi selanjutnya cukup mengejutkan saya.


“Jauh nggak perkebunan kopinya, Pi?” tanya saya.

“Perkebunan kopi? Teh kali, Vi!” sangkal Sovi. Kami pun memutar kembali percakapan dulu. Ya emang saya sih yang salah. Sudahlah ya. Kadung datang ke Tasik, kami pun tetap meluncur ke Taraju tempat kebun teh.

Perkebunan teh Kecamatan Taraju terletak 48 km dari ibu kota kabupaten Tasikmalaya. Perjalanan kami tempuh sekitar dua jam. Meskipun Sovi berdomisili di Tasik, dia juga belum pernah ke sana. Beberapa kali kami harus berhenti untuk nanya soal jalan. Menurut Bibinya Sovi yang tinggal di Taraju, jalan ke sana sekarang sudah bagus, sudah beraspal. Sovi sendiri sempat syok karena jalanan hanya cukup untuk dua kendaraan mobil yang kami lewati berkelok-kelok dengan tikungan tajam. Kalau saya sih biasa saja. Jalan menuju Taraju mirip dengan jalan menuju Pangalengan, tempat kelahiran Mama saya yang terhampar kebun teh juga.

Perkebunan Teh Taraju
Perkebunan Teh Taraju

Sesampainya di Taraju, waktu menunjukkan pukul lima sore namun langit masih cerah. Perkebunan teh seluas 5.552 Ha dengan ketinggian 800 dpi menampakkan kecantikannya. Temperatur udaranya cukup dingin berkisar antara 18-25°C, cocok banget buat perkebunan teh. Sebenarnya di daerah lain kecamatan Taraju ada juga perkebunan kopi, sayangnya kami nggak mengetahui informasi tersebut hiks.

Perkebunan teh Taraju yang dibuka sekitar tahun 1909 oleh Pemerintah Hindia Belanda ini salah satu perkebunan teh terbesar di Jawa Barat, lho! Bukan enggak mungkin, lemon tea yang biasa kamu konsumsi, tehnya berasal dari sini. Menurut pencatatan setempat, perkebunan teh tersebut dikelola oleh perkebunan rakyat dan perkebunan swasta. Komoditas utamanya memang teh, sebagian lagi wilayah Taraju mengembangkan Aren, kopi, cengkeh, dan lain-lain.

Saya dan Sovi sempat melewati ACD yang di sana terdapat mesjid untuk beribadah atau beristirahat. Kami lebih memilih untuk mencari spot lain, segera saja kami memarkiran mobil di sebuah lapangan kecil kemudian mendaki sedikit ke bukit. Dari atas situ, kami menikmati pemandangan matahari tenggelam dilatari relief bukit dan lipatan pegunungan yang disebabkan gaya tektonik. Cantik sekali.

Perkebunan Teh Taraju
Perkebunan Teh Taraju

Saran saya, kalau kamu berkunjung ke sini bersama keluarga atau sahabat, sediakanlah tempat sampah sendiri. Di beberapa titik, saya menemukan tumpukan sampah yang cukup mengganggu.

Perkebunan Teh Taraju
Green is my favorite color!

Sekitar pukul enam, tepat ketika matahari tenggelam, kami jalan pulang. Jangan heran jika kamu enggak menggunakan kendaraan umum setelah magrib karena memang angkutan umum menuju Taraju nggak beroperasi hingga malam.

Referensi: http://taraju-panineungan.blogspot.com/
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

13 comments:

  1. Perkebunan teh memang indah untuk dinikmati dan lokasi yang pas untuk mencari inspirasi. Kalau di Malang lokasinya ada di Perkebunan Teh di Wonosari Lawang. Tempatnya pun sering dijadikan lokasi refreshing/sekadar foto-foto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sayang waktu ke Malang nggak ke Wonosari Lawang

      Delete
  2. Nah, itu yang aku suka! Kalau memang suka dengan tea walk harus sadar lingkungan dengan tidak membuang sampah di situ, bawalah dulu sampahnya sampe nemu tempat sampah.

    Wisata tea walk selalu dicari bagi orang-orang yang suka pemandangan hijau dan gratis sih. He he he.

    ReplyDelete
  3. aku belum pernah tea walk =(

    ReplyDelete
  4. Menghirup aroma hijau itu segar banget lho! Pasti enak sekali di sana ya, Vi.
    Berawal dari tak sengaja jadi petualangan tak terduga. Hehehe.

    ReplyDelete
  5. Adem melihat perkebunannya. Pasti penuh dengan inspirasi di sana.

    ReplyDelete
  6. kalo dari tasik bawa jalan nya ke arah manaa?

    ReplyDelete