Prompt #20 : Taruhan

Credit

Sebuah layar besar terpasang di kafe pojok jalan. Ruangan utama disesaki orang-orang melebihi kapasitas. Termasuk Joko yang duduk paling depan. Lelaki itu harus menyaksikan kemenangan klub bola kesayangannya dengan jarak dekat.

Tak sia-sia Joko memasang taruhan besar malam ini. Klub bola yang didukungnya membabat habis gawang lawan sampai putaran kedua. Beberapa kali tangannya meninju udara, disusul desahan kecewa teman-temannya.

Benarkan tebakanku! Si Umar, Nono, dan Saiful bego enggak mau percaya omonganku. Emang sih baru kali ini, intuisiku enggak meleset. Peduli setan! Yang penting sekarang aku bakalan kaya!  

Pluit panjang penanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Orang-orang mulai mendatangi meja bandar. Joko tidak merasa perlu terburu-buru. Toh, sebagian uang itu akan menjadi miliknya.

Joko memesan segelas bir lagi. Malam ini patut dirayakan. Lelaki itu memutuskan untuk menikmati suasana kafe lebih panjang. Setelah jeda yang begitu lama, lelaki itu menghabiskan isi gelasnya dengan sekali tegukan.

Joko mendatangi Aidil, sang Bandar.

“Mana diutku? Menang besar nih!” ucap Joko sumringah.

“Duit pantatmu! Kamu kalah besar!” sahut Aidil sambil mengibas-ibas kertas berwarna merah. “Kamu kalah bukan berita segar. Kalau menang baru heran!”

“Jangan bercanda, Dil! Mana duitku?” Joko menarik kerah kaos Aidil.

“Lah kamu yang bercanda! Sana tanya si Umar! Makanya kalau taruhan, duitnya jangan dititip-titip segala. Salah pasang, modar kamu!”

Aidil mengibas tangan Joko dengan kasar. Perlahan Joko melepas cengkeramannya.

“Kunyuk si Umar! Dia memang enggak pernah percaya sama aku!”

Joko melengos meninggalkan Aidil yang kebingungan. Tangan lelaki itu terkepal siap menghempaskannya di hidung Umar yang sudah kabur di akhir pertandingan.
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

25 comments:

  1. Perhatianku langsung tertuju ke gambar x)))

    ReplyDelete
  2. mbak noichil inih kalo komen suka bikin orang jadi ketawa :D. eh eh, kapok deh si joko nitip lagi ke umar. hmmmm, kayaknya kalimat joko waktu kalah taruhan itu terlalu 'datar' yah? ato cuman saya yang beranggapan begitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya, pas dibaca lagi kurang nendang. Makasih masukannya Mbak :)

      Delete
  3. mau yg lembaran merah dong mbak :D

    ReplyDelete
  4. yah gagal denh ngibas duit. hihi

    ReplyDelete
  5. Hahaha udah seneng gak taunya dikibulin temennya :D

    ReplyDelete
  6. Sialan! Joko udah janji mau traktir aku cappuccino! #lah

    ReplyDelete
  7. wih dikibullin toh, emang b]mbak musti gitu kalau nitip2 duit tuh emang bahaya *pengalaman pribadiiiih* ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabar ya, Mbak. Semoga diganti dengan yang lebih besar :")

      Delete
  8. ini rugi bandar namanya mbak hehe.. udah pengen makan si umar tuh..

    ReplyDelete
  9. Took me time to read all the comments, but I really enjoyed the article. It proved to be Very helpful to me and I am sure to all the commenters here! It’s always nice when you can not only be informed, but also entertained! taruhan bola resmi

    ReplyDelete