Tasaro GK dan Evi SR |
Huaaaa… maaf ya baru bisa nerusin lagi oleh-oleh materi dari Noura Books Academy. Materi sebelumnya bisa dilihat di sini.
Kali ini yang dibahas dari
pemateri terakhir yaitu Mas Tasaro GK. Apakah itu?
Ada metode menulis fiksi
yang kita awali dengan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan ini tentu hanya kamu
yang bisa menjawabnya. Jika pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan baik, maka
naskah fiksimu belum matang. Kita coba, ya!
7 Kunci Menulis Fiksi
1. Siapa tokoh kamu?
Coba
kamu bayangkan bagaimana rupa wajahnya, usianya, tinggi badannya, pekerjaannya, dari keluarga seperti apa, dan
lain-lain. Semakin detail, maka kamu semakin mengenal tokoh rekaan ini.
Jika
kamu mempunyai tokoh utama lebih dari satu, maka semuanya sebaiknya kamu
detailkan juga. Agar kamu mengetahui bagaimana kelak mereka berinteraksi.
Misalnya:
Tokoh
utama saya adalah perempuan. Namanya Alina. Usianya 28 tahun. Tinggi badannya
160 cm. Dia berambut panjang dan bergelombang. Dia adalah seorang pelukis.
Tokoh
kedua adalah laki-laki bernama Dono. Usianya 33 tahun. Tinggi badannya 175 cm.
Dia berkulit hitam legam dan bergigi tongos. Punya toko alat-alat lukis.
2. Apa goal hidupnya?
Setelah
membuat tokoh, mari kita ciptakan goal hidupnya. Goal hidup itu bisa jadi
impian, cita-cita atau keinginan terbesar tokoh tersebut.
Misalnya:
Goal
hidup Alina adalah menjadi pelukis terkenal.
Goal
hidup Dono adalah punya pacar, syukur-syukur jadi istri.
3. Apa halangan tokoh kamu meraih goalnya?
Seperti
juga manusia, tokoh kamu pasti mempunyai halangan dalam mencapai goalnya. Ciptakan
musuh besar untuk tokoh kamu. Atau ciptakan ketakutan pembaca. Maksudnya,
pembaca takut kalau si tokoh ini harus berhadapan dengan suatu situasi.
Contohnya:
kalau cerita kita tentang angin tornado, mungkin ketakutan pembaca adalah si
tokoh ini bertemu dengan angin tornado tadi.
Ingat:
meskipun cerita yang kita buat adalah fiksi tapi fiksi haruslah lebih masuk
akal daripada kenyataan. Istilah kerennya adalah pake logika cerita.
Misalnya:
Alina
punya saingan berat bernama Kumi. Kumi ini orangnya licik, suka
menjelek-jelekkan lawannya, dan mau melakukan apa saja agar tujuannya tercapai.
Meskipun
Dono baik hati, lucu, dan menyenangkan, tapi giginya yang tongos membuat
cewek-cewek tidak mau pacaran sama dia. Belum lagi Dono ini kere. Nah, lho?
4. Bagaimana tokoh kamu mengalami kegagalan saat
berusaha meraih goalnya?
Setiap
orang punya jatah gagal. Mau kamu memilih untuk jadi pengusaha, kerja kantoran,
penulis, dan lain-lain, pasti deh punya jatah gagal. Nah, buatlah jatah gagal
tokoh kamu itu.
Misalnya:
Lukisan-lukisan
Alina disukai di daerahnya. Karena itu, Alina pede ikutan pameran lukisan di
luar negeri. Ternyata lukisannya dirusak Kumi. Jadilah nama Alina sebagai
pelukis tercemar karena karyanya terlihat ecek-ecek.
Diam-diam,
Dono yang punya toko alat lukis ini suka sama Alina. Mereka punya hubungan
dekat sebagai sahabat. Nah sayangnya ketika Dono mau menyatakan perasaannya,
Alina keburu jadian sama cowok keren.
Catatan:
untuk kejatuhan tokoh ini, kamu bisa membuat beberapa cobaan untuk sang tokoh.
Bisa juga satu kejatuhan yang telak. Tergantung dari imajinasi kamu.
Pernah
nonton film atau baca buku yang tokoh utamanya mendapaat cobaan bertubi-tubi?
Misalnya:
Setelah namanya tercemar, pacar
Alina memutuskan hubungan mereka karena malu dengan reputasi Alina. Pacarnya
berselingkuh dengan Kumi.
5. Bagaimana tokoh kamu bangkit dari kegagalan?
Tokoh
utama kamu haruslah punya semangat untuk bangkit. Atau kamu bisa ciptakan
motivasi kebangkitan tokoh ini.
Misalnya:
Alina
dikucilkan dari dunia seni rupa. Tapi Alina tidak menyerah. Walaupun tidak ada
lagi yang mau mengajaknya membuat pameran bersama, Alina bertekad membuat
pameran tunggalnya.
Dono
yang baik hati dan masih setia pada Alina mau membantu mewujudkan pameran
tersebut.
6. Bagaimana adegan dramatis ketika tokoh kamu meraih goalnya?
Kamu
sudah bikin kejatuhan yang dasyat untuk tokoh utama. Buatlah pembaca terkesan
dengan adegan dramatis ketika tokoh kamu meraih goalnya. Sehingga pembaca
karyamu tidak mudah lupa.
Misalnya:
Alina
dan Dono berhasil membuat pameran tunggal. Walaupun pameran itu hanya diadakan
di taman kota. Masyarakat yang melihat lukisan-lukisan Alina menyukainya.
Seorang pakar seni rupa membuat pernyataan bahwa Alina dan Dono berhasil
membuat ruang baru bagi lukisan, tidak melulu harus di galeri.
Kalau
contoh di atas kurang dramatis, maafkan ya. Saya percaya kamu bisa membuat
karya yang keren!
7. Bagaimana ending
cerita kamu?
Ini
dia salah satu penentu suatu karya disukai pembacanya. Ada yang suka sad ending, happy ending atau gantung.
Kamu pilih yang mana?
Misalnya:
Saya
pilih ending begini buat cerita di
atas.
Nama
Alina pun melambung. Berbagai undangan pameran diterimanya. Dono menyatakan
perasaannya pada Alina. Alina menolaknya karena merasa mereka lebih baik
menjadi sahabat atau partner kerja saja. Dono kemudian menghilang.
Jiah!
Saya bikin sad ending nih. Terus
pembacanya gemes sendiri atau bête. Yah itu risiko yang saya ambil ketika
membuat ending.
Metode di atas cukup efektif
ketika saya praktikan. Nah, selamat mencoba ya. Tunggu lanjutan bagian keduanya
^_^
Selamat menulis!
wahhh.. lengkap banget materinya mbak.. mkasih.. makasih... wah, bisa langsung jadi satu novel nih. :)
ReplyDeleteSalam buat mas Tasaro ya, saya pembaca setia novel-novel beliau. :)
Sama-sama, selamat menulis ^_^
DeleteInformasinya berguna banget deh buat penulis yang baru mulai kayak saya. Nice post! :) Dan salam kenal~ Hehehehe
ReplyDeleteSalam kenal Gita ^_^
Deletebagus nih buat panduan nulis..
ReplyDeletemakasih udah dishare..
Sama-sama, Mbak Diana ^_^
Deleteini keren hehe.. semoga kelas 3 smk entar saya enggak jatuh di nilai bikin cerpen bahasa indonesia wakakak :D thx
ReplyDeleteAyo semangat nulisnya ^_^
Delete