hdwallpapers4desktop(dot)com |
Pasti aku sedang berhalusinasi!
Pasti kamu juga tidak akan percaya pada apa yang
kuceritakan!
Sekarang ini, aku sedang berlari menghindari kejaran
orang-orang berpakaian hitam ala ninja. Mereka memburuku seperti angin puting beliung,
tak kenal ampun.
Kejadian aneh ini dimulai tadi siang ketika aku dalam perjalanan menuju Jakarta dari Bandung. Rencananya aku hanya akan menghadiri sebuah simposium. Di tengah jalan, mobil yang kukendarai diserang sekawanan ninja itu. Mereka memakai sebuah truk besar untuk menghalangi jalan. Mobil-mobil lain ikut berhenti. Siapa saja yang berani keluar kendaraan mendapat kecupan pisau kecil di keningnya.
Seorang ninja menyeretku keluar dengan kasar.
Tubuhku gemetaran. Aku yakin akan mati saat itu juga. Untunglah seorang cowok
yang entah datang dari mana, menendang kilat dan kuat ninja itu.
Cowok berperawakan proporsional yang mengenakan pakaian
serba putih berbahan kulit itu menarik lenganku. Menaikan tubuhku ke atas punggungnya.
Seolah-olah aku adalah balita yang digendong ayahnya. Dia membawaku membelah
udara menuju bukit kecil pinggiran jalan tol.
“Siapa kamu? Siapa mereka? Apa yang mereka
inginkan? Kenapa kamu melindungiku?” tanyaku bertubi-tubi.
“Namaku Tera. Nanti akan kuceritakan semuanya!”
Kami memasuki kawasan perkotaan. Tera
menurunkan tubuhku. Ketika kami menyangka keadaan sudah aman, sebuah pisau
terbang melesat ke arah kami. Untung saja, Tera berhasil menangkapnya.
Tera kembali menarikku. Sebelah tangannya mencengkeram pinggangku,
sebelah lagi memegang sebilah pedang yang bisa memanjang dan memendek. Tubuhku
rasanya dibawa menari olehnya. Gerakannya begitu luwes.
Ninja-ninja itu terus berdatangan, tak peduli
seberapa banyak Tera berhasil membinasakan mereka. Kami kini terkepung!
“Serahkan Evita pada kami!” teriak seorang
Ninja yang berpakain merah. Mungkin dia pemimpinnya.
Seperti dalam adegan film, ninja-ninja
itu terdiam sambil berpose menunggu reaksi kami. Kalau aku jadi mereka, tak akan buang-buang waktu. Langsung saja bunuh.
Biasanya kalau sudah banyak gaya begitu, para antagonis akan kalah.
Tungu-tunggu, apa yang kupikirkan?! Aku
bergidik, terkena serangan panik. Kulirik Tera, dia tetap terlihat tenang. Matanya
menyapu titik-titik keberadaan para ninja, seperti mencari celah.
Dan, plass! Tera mengeluarkan salah satu
senjata rahasianya. Sebuah alat semacam tali yang membawa kami melesat cepat ke
atas salah satu atap gedung bertingkat yang mengapit pertempuran kami.
Kamu tahu? Momen melayang ini sungguhlah romantis
dan dramatis. Apalagi dengan latar matahari tenggelam. Kini aku mengerti apa
yang dirasakan Louis Lane saat bersama Superman. Atau Mary Jane saat bersama
Spiderman. Kenyataannya, Tera memang memiliki kegantengan sekelas superhero.
Aku dan Tera saling menatap. Sorot matanya yang
hangat mengunciku. Wajahnya hanya berjarak sejengkal dengan wajahku. Aku berada
dalam dekapannya. Degup jantungnya yang teratur bahkan bisa kudengar.
Aku memejamkan mata perlahan. Mendekatkan bibirku,
siap untuk dicium. Kurasakan hidung kami beradu.
“Kita sudah sampai,” katanya membuatku
kaget.
Kubuka mataku dan mendapati sebuah kendaraan
berbentuk kapsul besar melayang-layang. Yup, persis seperti dalam film Sci Fi.
“Ayo,” ajaknya sambil memapahku menaiki
kapsul itu.
Tepat ketika kami sudah berada dalam kapsul,
para ninja sampai di atap. Tera segera melesatkan kapsul. Mereka tidak bisa
mengejar kami.
“Kenapa mereka menginginkanku?”
“Mereka ingin melenyapkanmu. Kelak kamu akan
jadi seorang pemimpin,” jawabnya. Sinar matanya meredup.
“Mereka mau membunuhku?”
Tera mendekap erat tubuhku yang gemetar.
“Iya! Begitu juga tugasku. Menghabisimu,” desisnya
kemudian mencium bibirku lembut.
speechless :))))))))))
ReplyDeleteoke. ummm.. adegan2nya tergambar dahsyat banget :)))) edun... openingnya..
udah langsung keliatan, kalo penulisnya suka nonton filem :P
Tapi .. mbak Vi.. ini mo cerita apa ya? halusinasi seseorang? kayaknya sekarang aku yang lemot :(
Ceritanya bukan halusinasi. Ini nyata dalam fiksi :D
DeleteMakanya openingnya ---> Pasti aku sedang berhalusinasi!
Pasti kamu juga tidak akan percaya pada apa yang kuceritakan!
keren, Vi! Tapi ada yg mengganjal nih. Tera datang dari masa depan, menyelamatjan "aku" dari serbuan ninja. Tapi, buat apa menyelamatkan "aku" jika akhirnya membunuh juga?
ReplyDeleteOya, jadi teringat film mandarin Future Cops juga Terminator 2 yg intinya sama, tokoh jahat datang dari masa depan untuk membunuh calon pemimpin masa depan. Dan seseorang (juga) dari masa depan datang menyelamatkan. :)
Iya aku memang terinspirasi sebagian sama Terminator.
DeleteSudah diedit ya, Attar. Semoga lebih jelas sekarang :)
beneran kek baca novel scifi mbak, kereeen. tapi aku bingung knp hrs diselamatin kalo akhirnya Tera ngebunuh Evita juga?
ReplyDeleteMbak Orin, sudah kuedit. Semoga sekarang jadi lebih jelas :)
DeleteVi, baca ini rasanya sama kayak lagi liat film :D
ReplyDeleteini penuh imajinasi banget. dan bukan persoalan kenapa harus diselamatin kalo akhirnya Tera jg bunuh Evita, itu biasa aja terjadi krn sesama pembunuh biasanya saling berlomba untuk bisa bunuh korbannya lebih dulu. semacam persaingan terselubung. Evi berhasil "mengemas" persaingan itu.
ada typo, Vi. di paragraf 3, kalimat ke 4. "menghalangi", bukan "mengahalangi" :)
Aaaa... makasih ya Vanda. Terharu. *elap ingus*
DeleteOke, aku benerin typonya :D
Saya ngebayanginnya ini kaya Sailor Moon dan Tuxedo bertopeng.
ReplyDelete*efek ngeliat gambarnya*
Dan ini detil adegannya dapet banget!
Keeereenn..
Dan endingnya? Makjleb!
Makasih Mbak Rini :)
DeleteCuma yang menjadi pertanyaan. Kalau memang misinya adalah membunuh si Evita, sikapnya Tera nggak menggambarkannya. Soalnya kok kayanya justru kerasa 'melindungi'. Kalau mau membunuh mah nggak akan melindungi segitunya. Apalagi di bagian belakang cerita juga ternyata dicium.
ReplyDeleteAtau memang ini misi menghabisinya emang nyeni gitu ya? Menyiksa pelan-pelan?
Dicium dulu baru dibunuh?
*eh? :D
Memang sikapnya Tera melindungi kok. Karena Evita juga buruannya, jadi harus diselametin dari pemburu lainnya dulu.
DeleteDan ciuman itu adalah penanda perasaannya Tera sama Evita. Semacam dilema gitu :D
bagian melindungi buruan itu sama kayak Diego di Ice Age ya? :D
Deleteaku langsung kebayang itu lho. :D
Ice Age itu film? Belum pernah nonton :D
Deleteuuuu kerennnn...
ReplyDeleteMakasih ya :)
DeleteEmang keren. Si Tera jatuh cinta kali ya sama si Evita, kok pke dicium segala :)
ReplyDeleteIya Mbak ^_^
DeleteJangan-jangan Tera itu kaya Poison Eve. Yang klo dicium langsung matik. Akhhh.
ReplyDeleteBetewe, si Tera itu bisa terbang yah? Terus terus terus setelah dicium dibunuh ga? Ma pacaran trus mereka kabur. Model-model kek Elektra gituh. Heu
Si Tera enggak bisa terbang, cuma karena gerakannya cepat jadi kayak terbang :D
DeleteBebas Va, bebas kok jalan ceritanya mau dibawa ke mana :D
Iya ah...mo ngebayangin akhirnya mereka pacaran aja terus kabur ke sebuah pedesaan di Nevada gitu #eaa... btw, keren mbak penggambarannya. berasa ada disana :)
DeleteWah lanjutan cerita yang sweet, Mbak :)
DeleteJadi inget terminator...
ReplyDeleteIya, emang terinspirasi dari situ :)
DeleteHeuheu :D
Deletedeskripsinya waw!
ReplyDeleteadegan battlenya suka euy. :D
Makasih Arai :)
Deletemasih belum bisa ngebayangin adegan sedetail itu, jadinya waw.
Deletemeskipun ada keinginan buat bikin, masih terkendala sama deskripsi yang terlalu sederhana sih. >.<
Arai, jangan takut dengan deskripsi yang sederhana. Saya juga ga bikin deskripsi yang wow kok :D
Deletegeleng2 kpala abis baca ini..
ReplyDeletekeren! :)
Makasih Mbak Lia ^_^
Deletesepakat sama yg diatas2, keren banget deskripsinya :)
ReplyDeleteMakasih ya Mbak Na ^_^
Deletekenapa kalau mau menghabisi, harus dibunuh dulu? trus, evita ini pemimpin apa? *garuk=garuk*
ReplyDeletetapi aku suka kalimat ini : Sorot matanya yang hangat mengunciku. ihhhh, romantis,
kenapa kalau mau menghabisi, harus dibunuh dulu? <--- makasudnya gimana Mbak? menghabisi dan membunuh maksudnya kan sama :D
DeleteBisa jadi pemimpin apa saja yang skalanya besar dan mempengaruhi banyak orang :D
Wah... dijadiin cerpen seru nih :D
ReplyDeleteMakasih sarannya, Mbak :)
DeleteWidiiih..Bisa ya teteh mendeskripsikan adegan laga dengan real, make sense, tanpa terkesan "lebay". Thumb up! *envy* :')
ReplyDeleteCErita sependek itu berhasil menggambarkan situasi, juga perasaan Tera yg dalam dilema antara cinta (mungkin love at the first sight atau mungkin cinta terpendam selama mengawasi Evita sejak misi itu diserahkan), dengan tanggung jawab akan tugas yang diemban. Suka ah! :D
Makasih ya, Tata :)
DeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM