Suatu kehormatan kamu panggil 'Mate'.
Kabarku kurang baik, seperti yang kamu tahu. Sibuk dengan deadline sampai-sampai tidak sempat mencari penghasilan untuk makan. Tapi yah resiko. Semoga ke depannya manajemen diri jadi lebih baik, hingga tak mesti begini.
Mate, tak usahlah kau iri. Setiap penulis punya perjalananya sendiri. Begitupun denganmu.
Aku bisa menulis novelpun dengan perjalanan yang panjang.
Mate, aku minta maaf karena belum sempat membaca tulisan-tulisan dan berkunjung ke blogmu. Sehabis deadline, aku pasti menyikat habis tulisanmu. Siapakan mental mendapat beberapa catatan dariku.
Mate, setahun sudah aku punya blog. Dan kau tahu? semua berkat semangat darimu. Kita memang bisa saling melengkapi ya. Teruslah menjadi Evaku, patrner dalam menulis dan bekerja.
Dulu, seorang lelaki bernama Minke pernah mengatakan padaku, "kalian itu sahabat yang saling memberi semangat dalam menulis."
Yeah, sekarang, justru laki-laki itu lebih banyak memberimu semangat dari pada aku, kan?
Nanti disambung lagi ya, Mate. Aku mau lanjut nulis novel. Hari ini adalah saat kritis, yang menentukan aku bisa masuk 3 besar atau tidak.
Wish me luck.
Peluk Cium,
Your Mate.
Ps: Nanti aku pajang foto kita ya, nunggu kiriman dari si bapak dulu ;p
No comments:
Post a Comment