Kiat Cegah Kehilangan Manfaat Asuransi Kesehatan

Kiat Cegah Kehilangan Manfaat Asuransi Kesehatan
Kiat Cegah Kehilangan Manfaat Asuransi Kesehatan - Sumber: Pixabay: Tumisu


Ada fenomena menarik yang menggembirakan sekaligus miris. Hari ini di masyarakat Indonesia, orang sudah mulai ngeh dengan asuransi kesehatan. Bagus dong, ya. Orang berburu manfaat asuransi kesehatan saat hendak membelinya. Tapi nggak sedikit yang justru menyia-nyiakan manfaat itu kemudian ketika sudah dalam dekapan. Kita bisa kehilangan manfaat asuransi kesehatan karena kesalahan sendiri. Misal kasusnya nih, adalah malas membaca syarat, ketentuan, police , dllnya.


Jadi kalau membeli asuransi harus mau mempelajarinya betul-betul. Jangan sampai kita menuding pihak asuransi nggak bertanggung jawab padahal memang nggak ditanggung. Merasa ditipu, beberapa orang lantas menulis keluhan di media sosial. Nggak puas dengan jawaban pihak asuransi, konflik pun dibawa ke pengadilan. Ribet, kan? Namun, dalam kasus seperti ini hasilnya bisa ditebak: kalah.  Sebab, kesalahan ada pada si pemilik polis.

Contoh lain lupa bayar premi sampai lewat masa tenggang. Perusahaan asuransi umumnya mematok aturan ketat: kalau sudah lewat masa tenggang, polis lapse atau nggak aktif. Jadi manfaat asuransi kesehatan hilang selama polis nggak aktif. Bila premi dibayar saat masa tenggang pun ada periode tunggu sebelum polis bisa aktif lagi. Selama masa tunggu, kartu peserta asuransi nggak bisa digunakan. Bila mengajukan klaim pun nggak akan dikabulkan. Begitu sederhana. Tapi nggak jarang pemilik asuransi lupa.

Karena itu, butuh kesadaran dan kedisiplinan diri untuk cegah kehilangan manfaat asuransi kesehatan. Informasi seputar manfaat itu bisa ditemukan sebelum membeli polis. Di antaranya di situs tempat komparasi layanan-layanan asuransi seperti Lifepal.

Dari informasi itu kita bisa berancang-ancang untuk menjaga manfaat asuransi kesehatan. Di bawah ini ada kiat yang mungkin bisa menjadi panduan.

1. Pasang pengingat
Premi asuransi kesehatan bisa dibayar tiap bulan atau tiap tahun. Bisa pula per tiga bulan atau per enam bulan. Tergantung layanan asuransi mana yang dipakai. Hanya, pastikan premi dibayar tepat waktu. Salah satu caranya adalah memasang pengingat satu-dua hari sebelum jatuh tempo.

Misalnya bikin alarm di kalender smartphone. Setiap kali pengingat menyala, jangan tunda pembayaran premi. Takutnya setelah menunda nanti lupa.

2. Selalu bawa kartu asuransi
Sudah keluar duit untuk perlindungan asuransi kesehatan, tapi kartu nggak dibawa. Semestinya membawa kartu ke mana pun pergi. Sebab, nggak ada yang bisa menerka kapan nasib nahas tiba. Dari rumah sehat walafiat, ternyata di jalan kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan di dompet nggak ada kartu asuransi yang ditinggalkan di laci kamar di rumah.

Dalam kejadian seperti ini, manfaat asuransi kesehatan berupa kemudahan berobat dan bebas biaya pun hilang. Itu sebabnya harus membiasakan diri membawa kartu asuransi, terutama jika bepergian ke tempat yang jauh hingga ke luar kota atau luar negeri.

3. Pahami polis
Polis asuransi kesehatan memuat seluk-beluk layanan asuransi yang diikuti. Di antaranya penyakit yang dikecualikan dari layanan itu. Kalau menderita penyakit tersebut, asuransi nggak menanggung biaya perawatannya. Untuk memperoleh perlindungan terhadap penyakit itu, harus bayar premi tambahan.

Bila lalai membaca bagian pengecualian itu, besar risiko kehilangan manfaat asuransi kesehatan. Tadinya merasa biaya perawatan akan ditanggung untuk semua jenis penyakit. Begitu klaim dimasukkan, penolakan yang diterima. Usut punya usut, klaim itu diajukan atas biaya perawatan penyakit yang dikecualikan. Padahal nggak ada rider alias asuransi tambahan. Hilanglah manfaat asuransi kesehatan yang seharusnya bisa dinikmati. Baca polis dengan teliti sebelum memberikan persetujuan.

4. Bayar premi tunai
Di era serba digital ini, pembayaran premi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya via kartu kredit. Memilih pembayaran ini sah-sah saja. Tapi saldo yang ada di kartu kredit bukanlah uang tabungan. Jadi kalau sudah terpakai, harus segera dilunasi kemudian.

Masalahnya, ada yang keterusan bayar pakai kartu kredit bahkan untuk pembayaran premi setahun penuh. Manfaat asuransi kesehatan jelas bisa dinikmati karena polis aktif lantaran premi lancar. Namun bisa jadi ada buntut masalah yang terjadi berkaitan dengan kartu kredit: utang. Tagihan yang harus dibayar tiap bulan bisa membengkak gara-gara nggak disiplin memanfaatkan kartu kredit.

Walhasil, asuransi kesehatan yang sejatinya bisa digunakan untuk menguatkan fondasi finansial malah berlaku sebaliknya. Utang yang muncul dari pembayaran premi via kartu kredit bisa dicegah dengan membayar tunai.

Mungkin masih ada yang ingat nasihat orang tua zaman dulu: kalau punya sesuatu, dirawat baik-baik biar tidak rusak. Nasihat itu relevan dengan topik soal asuransi kesehatan ini. Kalau sudah punya asuransi kesehatan, mesti teliti dan cermat. Hanya dengan cara itu manfaat asuransi kesehatan bisa dinikmati sepenuhnya.

Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

1 comment:

  1. Memang polis asuransi kesehatan itu harus dijaga. Jangan sampai lapse gara gara telat bayar premi asuransi nya.

    ReplyDelete