Danau
Kembar Tamblingan, Belajar Memuliakan Air dan Hutan – Munduk,
Bali utara. Di sanalah hati saya bergetar, menyisakan rongga bernama kerinduan.
Diam-diam saya berjanji untuk menginjakkan kaki ke sana lagi. Saat itu saya
kedua kali berkunjung ke Pulau Dewata. Namun ada yang lain. Yang menyentuh jiwa
saya. Bukan saja saya terpesona oleh kecantikan dan eksotisme, lebih dari itu
saya belajar kebijaksanaan dari alam dan sikap hidup masyarakat adat Bali.
Danau Kembar Tamblingan, Belajar Memuliakan Air dan Hutan |
Siapa yang tak kenal Pulau Bali? Turis domestik
maupun mancanegara berlomba-lomba mengunjungi Pulau seribu pura tersebut.
Terutama kawasan Bali selatan yang dikenal sebagai tempat wisata. Pesona Bali
tersohor dan diekspos di berbagai media. Barangkali itulah yang membuat saya bercita-cita
untuk menyambangi Bali. Tahun 2014 impian saya tercapai. Ya, saya berhasil mengunjungi
kawasan wisata Pulau Bali. Namun siapa sangka tahun 2018 saya dapat berkunjung
kembali.
Pertengahan September 2018, saya bersama
Komunitas Kretek berkegiatan di Bali utara. Tepatnya di daerah Munduk. Saya
agak tercengang mendapati Bali berhawa dingin. Gunung dan hutan terhampar yang
bila dilihat dari atas nampak seperti karpet hijau bertabur manik-manik. Selain
gunung dan hutan, terdapat perkebunan cengkih dan kopi. Tak heran bila udaranya
sejuk. Bila malam hari tiba, kulit saya digigiti udara dingin. Saya sampai
berpikir, ini saya sedang di Bali atau di Lembang?
Evi dan Astari |
Hari kedua di Desa Munduk, sehabis acara,
panitia mengajak kami untuk menyambangi Danau Tamblingan. Saya dan Tari awalnya
memutuskan buat diam saja di penginapan Don Biyu sebab kami sedang berjibaku
dengan deadline tulisan. Rombongan
komunitas sudah lama berlalu. Melihat kami menekuri laptop, dua orang panitia
menawarkan diri untuk mengantarkan kami menggunakan sepeda motor. Karena tugas
kami sudah selesai, saya dan Tari mengiyakan tawaran tersebut. Kalau waktu itu
saya tetap keukeuh menolak, saya akan
sangat merugi.
Dari Don Biyu, saya dan Akang panitia—maaf banget
lupa namanya—menyusuri jalan ke arah kanan. Jalan provinsi, jalan raya Munduk
itu lebar dan mulus biarpun terjal, mendaki, atau menurun. Ada kelokan yang
curam dan menukik. Semua itu terasa menyenangkan sebab pemandangan di
kiri-kanan jalan begitu memukau.
Sekitar 15-20 menit, kami pun tiba di Danau
Tamblingan yang terletak di Kabupaten Buleleng. Angin bertiup cukup kencang, segera
menenpas-tempas tubuh kami. Suasana cukup sepi, mungkin karena bukan hari
libur. Parkiran hanya terisi mobil-mobil panitia dan beberapa sepeda motor.
Berdiskusi di tepi Danau Tamblingan |
Di bawah naungan pohon besar, Bli Putu
Ardana, Bandesa atau kepala desa adat dikelilingi kawan-kawan komunitas. Beliau
sedang bercerita tentang bagaimana masyarakat adat memandang Danau Tamblingan.
Saya tidak segera bergabung, malah sibuk mengabadikan kecantikan danau
tersebut. Suatu sikap yang saya sesali kemudian.
Danau Tamblingan dan Hutan Amerta Jati |
Danau
Tamblingan dan Hutan Amerta Jati
Saya menyelinap di antara kawan-kawan yang
melingkari Bli Putu Ardana. Duduk menyamping agar leluasa memandang danau
seluas 1,17 km itu sambil tetap memerhatikan Bli. Telinga saya tajamkan. Suara
lembut angin menerpa pepohonan, rincik air danau, dan serak suara Bli merupakan
paduan yang menenangkan. Tak jauh dari situ, nampak hutan adat yang oleh
masyarakat sekitar disebut Amerta Jati—sumber
kehidupan.
Bli Putu Ardana, Bandesa Munduk |
Menurut Lontar Kutara Kanda Dewa Purana
Bangsul, dahulu kala warga sekitar Danau Tamblingan terserang wabah penyakit.
Kemudian datanglah seorang suci menolong warga menggunakan air dari danau untuk
menyembuhkan penyakit tersebut. Sebab itulah danau tersebut diberi nama
Tamblingan yang berasal dari dua suku kata yaitu tamba berarti ‘obat’ dan elingang
berarti ‘kemampuan spiritual’.
Danau Tamblingan, Munduk Bali |
Baik Danau Tamblingan maupun hutan Amerta Jati dikelola oleh Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebelum ditetapkan sebagai kawasan wisata
berbasis konservasi, danau dan hutan di timur Desa Munduk ini dijaga oleh Masyarakat
Adat Dalem Tamblingan. Masyarakat Catur Desa yang mendiami Munduk, Gobleg,
Gesing, dan Umujero mengukuhkannya sebagai kawasan suci.
Belajar
Memuliakan Air dan Hutan
Menurut Bli Putu Ardana, Masyarakat Adat
Dalem Tamblingan memegang teguh Gama
Tirta atau Piagem Gama Tirta.
Konsepsi spriritual yang memuliakan air. Sebagai masyarakat agraris, air
memiliki peranan penting sehingga air sebagai entitas mesti dihormati dan
dijaga. Begitu pula dengan hutan. Danau dan hutan adalah during capah atau utama mandala, bagai kepala dari satu kesatuan
tubuh.
Hutan Amerta Jati |
Sikap hidup ini kemudian diwujudkan dalam
ritus-ritus seperti upacara Ngaturang Pengrakih dan
upacara Ngaturang Pengkapeh. Ngaturang Pengrakih dilaksanakan pada purnama Kapat, tepatnya pada bulan keempat penanggalan Bali atau sekitar Bulan Oktober. Di kawasan hulu atau bagian atas yang disebut utama mandala atau duuring capah upacara Ngaturang Pengrakih dilakukan. Sedangkan upacara Ngaturang Pengkapeh
yang bertujuan menyucikan diri dan wilayah Danau Tamblingan. Kedua ritus
tersebut menjadikan air sebagai jantung upacara.
Hutan Amerta Jati |
Selain itu, masyarakat adat membentuk Menega Turunan yang dibagi menjadi dua
kelompok. Jaga wana sebagai penjaga
hutan dan jaga teleng sebagai penjaga
danau.
Pura Gubug di Danau Tamblingan |
Di area Danau Tamblingan dan Hutan Amerta Jati terdapat 17 tempat suci.
Satu pura yang bisa saya lihat adalah Pura Gubug. Pura tersebut sudah berdiri
ratusan tahun. Di dekat pura terdapat perahu-perahu kecil. Menurut pemilik
warung yang tak jauh dari sana, perahu-perahu itu dipergunakan untuk melarung
ke Pura Gubug. Waktu itu Danau Tamblingan sedang surut sehingga saya cukup
berjalan kaki mencapai pura.
Perahu-perahu yang disewakan di Danau Tamblingan |
Sempat saya bertanya pada Bli Putu Ardana,
apakah Gama Tirta ini adalah agama
atau sikap hidup? Dengan bijak Bli menjawab bahwa Gama Tirta dan Hindu memiliki kesamaan filosofis. Hanya titik
beratnya Gama Tirta memuliakan air.
Dari segi ritual memang ada sedikit perbedaan. Gama Tirta sendiri hanya dilakoni oleh Masyarakat Adat Dalem
Tamblingan. Jadi masyarakat adat secara agama memeluk Hindu. Sedang Gama Tirta merupakan sikap atau laku
hidup.
Di depan Pura Gubug, Danau Tamblingan |
Saya memahaminya seperti saya mempelajari
Sunda. Bagi saya Sunda lebih dari sekadar suku melainkan sikap hidup. Ada
ritual-ritual budaya untuk menghormati dan menjaga alam sekitar. Sedang pada
agama, saya memeluk Islam. Keduanya tidak bentrok. Sebab sikap hidup yang baik
juga harmoni diajarkan oleh Islam maupun Sunda.
Selesai sesi diskusi, panitia dan peserta
berkeliling Danau Tamblingan. Saya kemudian mendekati Bli Putu Ardana. Saya katakan
bahwa saya punya ketakutan terhadap air terutama yang bervolume besar. Saya
merasa ketika di dalam air, saya tidak punya kendali terhadap tubuh. Sejak
kecil saya selalu bermimpi tsunami bahkan sebelum saya tahu apa itu tsunami. Dengan
bijak Bli berucap bahwa saya harus mengubah pola pikir saya. Air itu baik. Saya
mesti bersahabat dengan air. Jauh setelah itu, saya mencoba menanamkan ucapan
Bli dalam hati dan benak saya. Memang ketakutan saya tidak lantas reda,
setidaknya setiap mengingat ucapan Bli ada ketenangan yang menyusup.
Sore itu saya belajar lagi memuliakan air dan
hutan. Saya selalu berpikir bahwa saya berhutang pada alam semesta. Bahwa saya
numpang hidup dan sudah semestinya saya menjaga bukan merusak. Bila saya belum
mampu menanam pohon, janganlah saya menebang pohon. Bila saya belum mampu
membuat resapan air, janganlah saya menyia-nyiakan air. Semesta ini selalu
seimbang dan tahu bagaimana menyeimbangkan diri.
Kerusakan
Hutan Amerta Jati
Seiring berkurangnya wewenang Masyarakat Adat
Dalem Tamblingan yang diambil alih oleh BKSDA, terjadi kerusakan Hutan Amerta Jati. Pencurian kayu
besar-besaran terjadi. Pecalang atau
polisi adat menyelidiki siapakah pelakunya. Kemudian diketahui ternyata
dilakukan oleh masyarakat lokal. Ini cukup mengejutkan sebab bekerja sama
dengan oknum BKSDA. Ada pelaku-pelaku yang tertangkap namun ada juga yang
lolos.
Masyarakat Adat Dalem Tamblingan hingga saat
ini berusaha reclaim hutan adat bukan
dengan tujuan dikelola secara ekonomi namun dikembalikan ke fungsi aslinya.
Saya doakan semoga kondisi pengrusakan hutan segera berakhir. Saya teringat
betapa sudah minimnya hutan di Jawa Barat. Janganlah sampai keadaan tersebut
dirasakan Munduk.
Danau
Kembar Tamblingan
Tamblingan bukan satu-satunya danau. Ada tiga
danau besar berdampingan yaitu Danau Beratan, Buyan, dan Tamblingan. Begitulah
mengapa disebut Danau Kembar Tamblingan. Danau Buyan dan Tamblingan masuk
kabupaten Buleleng sedang Danau Beratan masuk kabupaten Tabanan. Ada satu danau
kecil bernama Aya namun danau tersebut jarang disadari keberadaannya.
Di tepi Danau Kembar Tamblingan |
Keesokan harinya, saya baru bisa menyaksikan
lanskap danau kembar tersebut. Dari atas jalan utama, ada bangunan kayu yang
menjorok ke danau. Dua ancala bersisian juga hutan hujan tropis mengapit Danau
Kembar Tamblingan. Ketika senja tiba, danau berwarna keemasan.
Danau Kembar Tamblingan, Belajar Memuliakan Air dan Hutan |
Di sana ada seorang bapak-bapak entah ia
memang menjual kelelawar atau hanya menyewakan buat berfoto. Sepasang kelelawar
itu nampak jinak. Tapi rasanya saya tidak tega melihatnya.
Kelelawar |
Wisata
Danau Tamblingan
Bila kamu hendak berlibur ke Bali, saya
sangat merekomendasikan untuk mengunjungi Desa Munduk. Wisata alam di sini
cukup lengkap. Ada pegunungan, danau, air terjun, dan sebagainya.
Pura Gubug di Danau Tamblingan, Desa Munduk |
Di Danau Tamblingan kamu bisa berkemah,
berperahu mengelilingi danau, dan belajar kearifan lokal. Tiket masuk kawasan
danau seharga Rp10.000,-. Sangat terjangkau mengingat banyak hal yang bisa kamu
nikmati. Saya cuma titip pesan, tolong jaga alamnya ya. Jangan buang sampah sembarangan,
memetik, apalagi mengotori air danau. Sebaiknya juga tidak bermain di hutan
bila tidak ada izin.
Di tepi Danau Kembar Tamblingan |
Dari airtport
menuju Desa Munduk agak jauh. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam bila tidak terkendala macet.
Tenang saja karena sekarang sudah ada Big Bird Airport Shuttle, sila cek info harga big bird terbaru. Perjalanan tetap akan nyaman, aman, dan menyenangkan.
Menjelang liburan Idulfitri sudah pasti moda
transportasi akan dikerubuti jadi sebaiknya cek info harga big bird terbaru dan
segera pesan. Selamat berlibur. Selamat menghayati kearifan lokal Munduk, Bali.
baru tahu teh tentang Danau Tamblingan ini ternyata kisahnya unik yah makanya disebut tamblingan :)
ReplyDeletePengen ke sana, belum pernah
ReplyDeleteUwaw.. teh Evi udah jalan2 ke sana yaa, aku belum, hiks.. Iya orang Bali itu sangat dekat dengan alam, yg aplikasinya adalah (selain menjaga kelestariannya) mereka memuliakan unsur2 alam dengan berbagai ritual, misalnya berterima kasih kepada laut (unsur air) atas hasil panen yg melimpah. Berdoanya tetap pada Sang Widhi Wasa (Tuhan yang Satu), sambil satu persatu menghaturkan persembahan pada keseluruhan ciptaNya. Ini makanya mereka punya banyak Dewa-Dewi sbg pengejawantahan Sang Maha. Ada Dewi Laksmi sbg yang Maha Subur, Dewa Wisnu sang Pemelihara dll, sama spt Islam "menamakan" Allah ke dalam banyak sifat spt Rahmaan, Rahiim Malik dll. Thanks for sharing, jd kangen pulang ke Bali hihi
ReplyDeletebanyak banget kasus seperti ini
ReplyDeleteHutan diambil alih BKSDA tapi malah jadi kacau
Ngeselin ya?
Pemandangannya bagus sekali ya, Teh. Selama ini lihat pemandangan Bali, banyaknya sekitar pantai saja, sekarang lihat pemanadangan tiga danau dari ketinggian, gak kalah indahnya.
ReplyDeleteBali selalu menyuguhkan paket alam lengkap dengan budayanya yang kental.
ReplyDeleteAku suka dan kalau diceritakan begini, jadi makin paham filosofi orang Bali terhadap alam.
Galfok sama foto di tepi.danaunya yg indah banget...jd pengen ke Bali hehe *modus
ReplyDeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM