Sepanjang
bernapas, manusia mesti bertahan dalam gelombang kehidupan. Siklus hidup
manusia dari lahir, tumbuh, kemudian mati menghadirkan pengalaman-pengalaman,
namun tidak lantas semua hal tercatat dalam ingatan. Hanya yang menyentuh batin
saja yang kemudian manusia pilih untuk menjadi ingatan panjang. Entah itu
hal-hal yang membahagiakan atau menyedihkan. Setiap orang punya ‘cara pandang’
dan pada akhirnya itulah yang meluluskan sebuah keputusan untuk mempertahankan
ingatan meski
kerapkali tanpa kesadaran penuh.
Menurut
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin, ingatan disimpan dalam tiga sistem
penyimpanan informasi yaitu; memori
sensori, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Manusia diberkahi
pancaindra untuk memproses pengalaman, kejadian, dan informasi yang masuk.
Semua itu kemudian disimpan sementara pada memori sensori. Memori sensori
meneruskan ingatan pada memori jangka pendek. Di
sanalah ingatan dikunyah, dikaji, dipikirkan secara aktif, cepat, dan langsung.
Memori
jangka pendek menyeleksi sedemikian rupa apa yang dianggap penting atau tidak.
Jika penting maka disimpan pada memori jangka panjang yang tidak akan
dilupakan. Sewaktu-waktu dapat dipanggil. Otak manusia memutuskan penting atau
tidaknya ingatan justru jika berkaitan dengan sisi emosional atau informasi yang berhubungan dengan apa yang diketahui
sebelumnya. Sekali lagi, bahwa proses
pemaknaan manusia terhadap informasi lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi
batin.
Membaca
kumpulan puisi Lovely Lily—selanjutnya saya akan memanggil Lily—berjudul Tentang Ingatan membuat saya merenungi
proses pemaknaan pengalaman hidup yang disimpan dalam ingatan. Membayangkan bahwa
belukar ingatan dalam jiwa manusia tentulah berbeda-beda bentuk. Ada yang mirip
istana di sebuah bukit, file-file yang disimpan di lemari besi, rak-rak buku
usang dengan tembok berjamur, hutan belantara dengan cahaya matahari yang
menyelusup di antara celah-celah pohon, rumah mungil di tepi danau,
batangan-batangan lego yang berubah-ubah, atau bahkan sebuah kota dengan
apartemen-apartemen tinggi yang bising oleh perbaikan jalan.
Semua itu
tak tergambar dalam sehimpunan puisi Lily. Belum-belum saya sudah disuguhkan
oleh kover hitam pekat dengan secercah cahaya yang tegar dari sebentuk pelita.
Saya sepakat dengan pengantar dari Wida Waridah bahwa buku ini merupakan upaya
penulis mengabadikan peristiwa. Cahaya pelita merupakan sebentuk upaya
pengkhianatan terhadap melupakan. Seolah-olah puisi Lily mengajak pembaca
memasuki kubur ingatan di tengah malam buta.
Rasanya
tak berlebihan jika mengatakan bahwa puisi pada buku Tentang Ingatan merupakan kubur ingatan di tengah
malam buta. Sepanjang membaca kumpulan puisi Tentang Ingatan, saya
dipaksa untuk menghayati kesepian, kesunyian, tarik-menarik antara keinginan
untuk mengingat dan melupakan. Tema dominan yang disuguhkan Lily ini sebetulnya
menggelisahkan. Lima puluh satu
judul pada bagian “Monolog
Malam” tak satu pun menyiratkan tentang
kebahagiaan atau setidaknya harapan. Sedih melulu. Barulah di bagian kedua, “Jalan Sunyi”, yang berisi enam puluh enam haiku, Lily memberi nuansa ‘sunyi yang
damai’ meski tak
terlepas dari kepedihan.
Bagian “Monolog Malam” menebarkan kesepian yang dalam,
kesunyian yang tak tertahankan, dan keheningan yang memabukkan. Diksi sepi, sunyi, hening, senyap, melupa, dan rindu bertebaran di mana-mana, menjadi
kata-kata kunci yang agaknya dipegang penyair sebegitu kukuhnya. Mari lihat
puisi Kekasih,
Pergulatan batin penyair dalam mengekalkan ingatan atau melupakan, kental terasa pada beberapa sajak berikut.aku menyebutnya kekasihlelaki petualangyang selalu datang dengan aroma lavenderdan mawar tersisa di tubuhnyaaku selalumenjadi kekasih yang lenyap dari ingatannyadi kala jauh danmengingatnya saat dia kembali. Akukekasih lelaki petualang yang dikutuk sepitubuh-tubuh menghangati tak pernah berartiaku menyebutnya kekasihkulelaki yang dirutuk nyeri berpuluh hatinuraninya mati, membusukditikam sepi
Tepian Sunyiaku sepakat dengan junimelepas simpul seputih melatimembakar kerangka mimpilalu melupa….Mabuk Kata….biar dusta dan janjidalam mabukkumenjadi senyummenjadi lupaTentang Ingatan….panjangnya luka dalamnya dukaadapun tentang ingatandalam perih kau dan akuterus melupaSeptember….ia hanya kisahhanya kepergian yang tak akan dikenang
di ujung September
Dari sajak-sajak di atas, aku lirik menyatakan bahwa ada ikatan
suci, impian, janji dan dusta yang saling bertentangan, serta perpisahan yang pada akhirnya harus diikhlaskan.
Ketika telah dilepaskan, harus
pula kenangan-kenangan itu dilupakan secara sadar.
di bawah pohon manggadepan gubuk tempat dulukau menjual botol plastik dan kardus bekasbuldozer-buldozer itu telah sampaiaku dan adikmudari balik jendela tanpa gordeng melihattetangga-tetangga kita danbapakmu yang didorongpara pria pria tegak ituyang tak peduli tangis dan jerit putus asa kamiyang berdiri di teras dan di balik jendelabuldozer tetap bergerakdingin dan angkuh menerjang gubuk penuh barang bekastak pedulikan harapan yang ikut tergilas tandasaku dan adikmu berlari keluarmenemukan bapakmu dalam kepanikan orang-orangpelipisnya berdarah matanya biji sagayang tenggelam di genangan luka
Di sini, aku lirik barangkali adalah sosok ibu anak yang
diseru. Aku lirik menggambarkan peristiwa penggusuran suatu wilayah tanpa
memedulikan orang-orang yang berdiam di sana. Penghancuran tempat tinggal yang
ditentang oleh sosok bapak dan tetangga sehingga terjadi bentrokan.
nak, usap tubuh bapakmuyang hangus dibakar amarahdatanglah,sebelum aku dan adikmu
ditelan gelapnya kehidupan
Aku lirik
meminta anaknya untuk segera datang menolong sosok bapak, ibu, maupun adiknya
agar tidak menderita lebih dalam. Sajak
ini cukup baik mendeskripsikan peristiwa penggusuran maupun kondisi
mental masyarakat yang tergusur. Penggusuran kerap terjadi di Indonesia. Tidak
semua penggusuran mendapat ganti rugi apalagi ruang pindah yang layak. Sebuah
pekerjaan rumah yang harus dicari solusinya bersama-sama.
Monolog
Malam
….kita berbincang sajaberalaskan sajadahhingga suaraku seraksampai fajar terusik dari lelapnyadan setelah itudekaplah aku erat-erat, Tuhandalam diamku waktu ke waktu
Aku lirik
dalam sajak ini melibatkan Tuhan
dalam kegelisahannya. Sepintas memang kala kita berbincang dengan Tuhan, berupa monolog yang jawabannya lewat
tafsir-tafsir di sekeliling kita. Aku lirik seperti mengajak pembaca untuk
memasrahkan segala kesulitan
diri pada sang pemberi kehidupan.
Enam puluh enam haiku yang terhimpun dalam
“Jalan Sunyi” memberi warna tersendiri. Sudah disinggung sebelumnya bahwa warna sunyi di sini berbeda sebab ada kedamaian. Seperti ruh haiku tentang
alam, saya menangkap rasa damai dan harmoni.
14kuncup merekahsedap malam tengadahmalam semerbak23riang bercandadi tumpukan jerami
bocah dan mimpi
Selesai membaca kumpulan
puisi Tentang Ingatan karya Lily,
saya kembali teringat mengenai memori jangka panjang yang diungkapkan Richard
Atkinson dan Richard Shiffrin. Manusia memilih memori hidupnya secara emosional
baik sadar maupun tidak sadar. Penyair dengan segala pengalaman batin sedihnya
tentu melewati perdebatan panjang dan monolog-monolog tak berkesudahan. Meski
di banyak sajak tampak ingin melupakan, namun ia memutuskan untuk mengekalkan ingatan. Maka
tak salah bila saya katakan buku Tentang Ingatan ini merupakan upaya pengkhianatan terhadap melupakan.
Buku ini
pantas diapresiasi sebab sebagai pembaca kita dapat meminjam keberanian penyair
mengabadikan kepedihan masa lalu. Mengambil pelajaran hidup dan memaafkan diri
sendiri. Karena kedua hal itulah
yang paling sulit dihadapi.[]
bagus ya teh isinya aku sih belum pernah baca kumpulan sajak hehehe :)
ReplyDeleteAih keren... thought provoking banget puisi2nya, bisa bikin mikir berjam2 hihi
ReplyDeleteAku suka buku puisi, hanya pemahamanku terhadapnya yang masih kurang diasah.
ReplyDeleteSeandainya ada kelas diskusi buku, pasti asiik sekali yaa...
Aku pernah punya buku kumpulan puisi tapi gak habis kubaca. Perlu belajar lagi nih membaca puisi
ReplyDeletekarena ingatan buruk cenderung mendominasi.
ReplyDeleteSekeras apapun kita berusaha
Dari yg saya alami, ingatan memang tidak pernah hilang. Mereka bisa muncul di masa kini atau masa depan sesuai kondisi yg memanggilnya.
ReplyDeleteBukuknya menarik yah teh
ReplyDeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM