Sudah lama saya dan Eva tertarik membuka
bisnis online tapi kami lebih banyak
ragu daripada yakinnya. Kalau mendengar teman-teman yang sudah sukses memang
menggiurkan. Ditambah lagi dengan perkembangan dunia digital yang makin cadas.
Semua-semua sekarang belanja online,
nggak di kota besar nggak di daerah. Bertumbuhnya market place melahirkan pelaku-pelaku UKM. Risikonya persaingan
tambah sengit dan katanya ‘berdarah-darah’.
Bertahan di Dunia Bisnis Online, Kuasai Tren E-Commerce dan Pembukuan Penjualan |
Kunci pertama bertahan di dunia bisnis online pastinya adalah produk. Tapi
semua produk punya segmentasinya, lho. Bukan cuma soal kualitas harga juga
menentukan. Sebetulnya itu masalah klasik, ya. Mau online atau offline
banting-bantingan harga tuh, lumrah. Masyarakat Indonesia udah cukup cerdas
memilih barang sesuai kebutuhan dan kemampuan. Artinya pengetahuan saya sebelum
terjun ke bisnis online mesti
diperbanyak. Istilahnya siapin alat sebelum pergi berperang.
Eva dan Evi di acara Digital Breakfast #5 (foto Dedew) |
Waktu ada acara Digital Breakfast #5 bertajuk
Coconut X Accurate: Retail is Detail, saya dan Eva langsung daftar. Event ini diselenggarakan berkat kerja
sama SolusiUKM, Coconut Indonesia, Accurate Online, Lo.Ka.Si, dan Panenmaya
Group. Berlokasi di Lo.Ka.Si Cafe & Space di Jl. Ir. H. Djuanda No. 92,
hari Jumat tanggal 7 September 2018.
Menguasai
Tren E-Commerce
Sesi pertama menghadirkan Kunto Wiyoga, Strategic Director Panenmaya Group
sebagai pembicara. Yoga membahas tentang trend e-commerce di Indonesia dan bagaimana bertahan di tengah-tengah
persaingan yang berdarah-darah.
Kunto Wiyoga, Strategic Director Panenmaya Group |
Yoga pernah mengadakan survey berapakah orang
Indonesia belanja tanpa beban dalam artian kalaupun kualitas barang enggak
sesuai yang diharapkan direlakan aja gitu. Angkanya ada di Rp150.000,-.
Sedangkan angka belanja rata-rata adalah Rp481.000,-. Pengukuran ini
berdasarkan dari jumlah pengguna market
place sekitar 145 jt orang. Penduduk Indonesia yang besar dengan usia
produktif tinggi menciptakan pasar luas ketimbang negara-negara lain semisal
Singapura.
Tren penggunaan e-commerce berdasarkan gender (sumber dailysocial.id) |
Dua kategori barang paling populer di market place yaitu elektronik dan
fesyen. Yang unik adalah fakta bahwa kebanyakan orang mengira cewek yang suka
belanja online. Ternyata data
statistik menunjukkan pengguna e-commerce didominasi oleh cowok. Ini terkait
dengan kebutuhan elektronik dan fesyen tadi. Kapankah orang-orang window shopping? Menurut Yoga di hari
kerja. Bahkan penginnya ketika pulang kerja barang udah diterima memanfaatkan
transportasi online. Tapi biasanya
alamat pengiriman barang cowok itu ke tempat kerja alih-alih ke rumah. Hmm...
takut dimarahin nih, kayaknya. He he he.
Identity,
Develop, Engage, Eccelerate
Bagaimana pelaku UKM bisa bertahan di dunia
bisnis online dan brand kita dikenal? Yoga memaparkan 4
hal yang harus dipegang yaitu identity,
develop, engage, dan eccelerate.
Identity,
kenali siapa kita. Ada orang yang membuat, memasarkan, dan menjual barang secara
online. Orang yang mengambil peran
semuanya. Sekarang zamannya udah nggak gitu. Kamu bisa hanya membuat produk
yang bagus dan bekerja sama dengan orang lain buat memasarkan seperti membuka reseller. Fokus saja pada satu hal.
Misalnya ada orang yang membuka jastip atau jasa titip. Orang seperti ini
mengidentifikasi diri sebagai pihak yang enggak punya produk. Nah, kalau rumah
kamu dekat mal coba iseng foto-foto produk buat dipasarkan ke teman-teman.
Kalau kamu termasuk orang yang punya produk tapi
pemalu, enggak terlalu nyaman berhubungan dengan pihak lain carilah teman yang
punya kemampuan komunikasi yang bagus. Intinya kata Yoga sekarang adalah eranya
Avengers bukan Superman alias berkolaborasi. Tugas kita yang pertama
mengidentifikasi kelebihan kita.
Pengguna market place berdasarkan gender (sumber dailysocial.id) |
Tugas selanjutnya, kita mesti sering-sering
menyurvey produk apa dan market mana yang akan kita masuki di e-commerce. Sudah tahu produk apa yang
mau dijual, cari keunggulan kita di tengah persaingan harga. Pernah menemukan
kasus sebuah barang dengan macam-macam harga? Mulai dari yang terendah sampai
termahal. Misal nih, saya mau beli virgin
olive oil dan saya menemukan sebotol kecil 40 ml satu merk dijual dari
harga Rp13.500,- sampai Rp40.000,-. Kalau saya sih pilih harga termurah. Beda
lagi sama Eva yang langsung curiga jangan-jangan barangnya palsu? Karena itu
menurut Yoga, orang cenderung memilih harga di tengah-tengah. Jadinya banyak
orang yang membuat banyak akun bahkan sampai 1000 akun dalam sebuah market place dengan produk yang sama
tapi harganya beda-beda. Membangun brand
enggak bicara harga murah-murahan melainkan nilai dari suatu barang. Mengomunikasikan
keunggulan suatu barang pada pembeli.
Develop
suatu brand dan produk bisa kita
lakukan bertahap. Enggak harus langsung punya website katakanlah. Mulai dari
media sosial seperti Instagram dan Fanpage. Gunakan juga Line dan Whatsapp. Membuat
website sepertinya butuh biaya sedangkan media sosial dan akun chat itu gratis. Terpenting kita hadir
dan konsisten. Penjualan terbesar masih dipegang oleh media chat. Tulislah bio dengan jelas,
cantumkan akun sosial media, nomor kontak, dan lain-lain. Banyak pembeli suka
mengecek juga akun sosial media penjual. Enggak perlu juga membuat akun di
berbagai media sosial. Pilih yang mudah kita urus.
Membangun suatu produk juga harus
mempertimbangkan sebenarnya produk ini menjawab masalah apa? Menjadi solusi.
Misalnya, teman Yoga yang bernama Diki menyebut sekarang ini adalah eranya
malas. Terbentulah lazy market. Gojek
menjawab kebutuhan orang-orang yang lapar tapi enggak mau keluar rumah. Makanya
Gojek berkembang pesat.
Develop
story. Bangun cerita di balik keberadaan suatu produk.
Misalnya Batik Culture milik Dea Valencia. Dea mempekerjakan orang-orang
disabilitas untuk membuat produknya. Data statistik lembaga survey menunjukkan
bahwa generasi milenial sangat suka behind
the scene suatu produk. Ada misi apa dibalik produk. Story before sell ini meningkatkan nilai dan membantu produk atau brand bertahan.
Engage
a targeted market not only number of reach. Maksudnya produk
kita nggak harus dilihat misalnya 1000 orang, cukup 50 orang tapi sesuai target
market. Kalau zaman dulu promosi produk lewat flyer. Dibagikan begitu saja
tanpa tahu apakah orang tersebut membutuhkan produknya atau enggak. Sekarang
kita mengenal Facebook, Instagram, atau Google yang dapat mengidentifikasi
orang. Dengan satu posting gambar platform itu dapat membaca lewat alogaritma
apakah orang itu cowok atau cewek, sedang ada di dalam atau luar ruangan,
hobinya apa, dan lain sebagainya. Gila, ya! Kebiasaan kita browsing di market place
apa juga terekam. Datanya nyambung antara satu platform satu dengan yang lain.
Serem juga. Praktisnya bikin iklan aja kali ya di media sosial yang udah ada
database dan kita tinggal pilih market kita.
Bangun engage
lewat chat. Orang Indonesia masih
suka malas baca deskripsi dan lebih senang nanya langsung. Kalau kita enggak
jawab, nggak bakal ada transaksi. Lagi-lagi menurut Yoga transaksi terbesar
justru di akun chat. Jadi sabar-sabar
aja meladeni calon pembeli. Mau nanya-nanya aja tapi nggak beli atau
ditinggalin tanpa kabar. Ditinggalin mantan aja kamu kuat apalagi digantungin
calon pembeli. Ye, kan?
Terakhir, accelerate dengan cara
yang cerdas. Kalau kita masih mengelola penjualan sendiri carilah aplikasi yang
membantu dan praktis. Contohnya platform Naini yang dapat mengelola semua kanal
penjualan online dalam satu dasbor.
Apalagi buat kamu yang jualannya enggak di satu market place, tools ini mampu
mengatur jumlah stok, pengiriman, handle
chat, dan detail-detail lainnya.
Rajin-rajin mengukur secara akurat
pengeluaran dan pemasukan. Misalnya bila kita endorse seseorang, ukur berapa banyak orang yang akhirnya membeli
produk kita. Begitu juga kalau kita mengiklan di media sosial. Agar kita tahu untung
rugi penjualan, tahu promosi seperti apa yang paling efektif dan efisien.
Merapikan
Pembukuan Penjualan Online
Sesi kedua dibawakan oleh Lukman Bijak
Bestari, Product Manager Accurate. Materinya
tentang optimasi omset jualan online
cukup lewat aktivasi pembukuan canggih Accurate.
Lukman Bijak Bestari, Product Manager Accurate |
Kelemahan pelaku UKM nih, suka malas bikin
pembukuan penjualan. Merasa gampanglah ngitung
di dalam kepala. Enggak tahu pasti pengeluaran dan pemasukan. Mana uangnya
campur sari sama keuangan pribadi. Kok rasanya duit banyak terus padahal
ngambil dari modal. Mampus, deh!
Memang ribet sih mengurus pembukuan.
Penginnya ada yang ngerjain gitu, ya? Tahu nggak kalau memakai jasa akuntan itu
ratusan ribu per jam, katanya, soalnya saya belum pernah sih. Gila mahal juga,
ya! Ya sesuai aja sih sama jasanya. Buat pelaku UKM harga segitu bikin stres
jungkir balik, kan? Nah, kita kenalan sama Accurate
Online, yuk. Software akuntansi
berbasis cloud yang dapat membantu
UKM dan UMKM untuk menuntaskan masalah laporan keuangan. Accurate Online mampu menyajikan berbagai jenis laporan keuangan
yang dibutuhkan untuk menunjang operasional usaha secara instan setelah
menginput pemasukan dan pengeluaran.
Soal pajak gimana? Tenang! Accurate Online mampu melakukan
pemotongan pajak otomatis pada laporan keuangan kita. Mulai dari PPh 21, PPh
23, PPN, dan PPh 4 ayat 2. AOL telah terintegrasi dengan e-faktur perpajakan
serta e-Faktur dan e-PPh 21/26.
Kita cukup mengunduhnya di Play Store, lho. Gratis berlangganan
sebulan dan untuk selanjutnya bayar Rp200.000,- per bulan. Masih ramahlah ya
daripada sewa akuntan. Cara pemakaiannya pun gampang.
Bersama teman-teman blogger di acara Digital Breakfast #5 (Foto Dedew) |
Berenang-renang di dunia bisnis online ternyata enggak bisa iseng kalau
mau maju. Banyak yang mesti saya dan Eva pelajari. Sambil jalan sambil belajar
aja sih. Mulai peka terhadap tren e-commerce
dan tertib pembukuan ya, teman. Yuk, kita majukan dunia bisnis dengan cara
sehat dan sportif. Jadikan nyata jargon ‘kerja kita prestasi bangsa’!
Buat para ukm yuk kita gunakan accurate online sebagai pembukuan rapi untuk masa depan yg lebih baik
ReplyDeleteDengan mengetahui lbh awal masalah dlm dunia bisnis terutama dlm pengelolaan keuangan perusahaan, maka akan semakin memudahkan anda meraih sukses sbg entrepreneurs. Solusi laporan keuangan, serahkan pada Accurate accounting software.
ReplyDeleteMantap ya zaman sekarang bisnis udah ada yang bantuin pembukuan, tfs teteh
ReplyDeletewah skg untuk pembukuan sudah bisa dibantu sama aplikasi juga ya, tinggal ngeberaniin diri nih buat terjun ke dunia bisnis online hehe
ReplyDeletewah asik nih ada pembukuan yang dibantu aplikasi , jadi memudahkan banget yaaa
ReplyDeletesemoga segera terealisasikan teteh bisnis onlinenya
ReplyDeletewah di emang pembukuan jadi proses yang aga ribet dan dengan adanya aplikasi accurate online ini membuat kita jadi semakin rapih dalam pembukuan ya
ReplyDeleteYa ampun sekarang itu dibuat serba mudah yah, pembukuan pun terbantu sama aplikasi accurate online mantap nih
ReplyDeleteaku tertarik bisnis online banyak banget yg perlu dipersiapkan ya teh..btw memabngun chat emang penting aku sebagai buyer paling males klo penjualnya judes n slow respon pake banget hahhaa
ReplyDeleteWow cowok-cowok ini banyak yang hobi belanja online. Mungkin Karena sifat mereka yang praktis nggak mau ribet kali ya teh. Btw aku juga suka belanja online terutama fesyen sama kosmetik hehe
ReplyDeleteBergizi banget acara ini
ReplyDeleteKeren banget acaranya. Wahhh semoga dengan adanya accurate smua bisnis UKM bisa berjalan dengan lancar dan tidak kesulitan lg dlm mengatur laporan.
ReplyDeleteSelain itu juga, sekarang sangat terbantu dengan adanya e-commerce jd penjualan akan semakin meningkat ��
Keren ya, sekarang mah pembukuan pun ada aplikasinya. Sangat mempermudah banget. Bisa dioptimasi jadinya. Semoga membawa manfaat bagi para pelaku bisnis.
ReplyDeleteAcara keren ya teh, banyak ilmu yang bermanfaatnya nih :)
ReplyDeleteDalam bisnis yang namanya pemnbukuan memang diharuskan agar tau keluar masuknya dana
ReplyDeleteAku udah pernah pake accurate online, keren banget. User friendly dan useful pisan <3
ReplyDeleteAku sempet punya keinginan punya olshop tapi tertunda mulu. Selain ga tau mau fokus ke produk juga khawatir gimana handlenya. Ternyata ada toolnya buat mempermudah, ya.
ReplyDeleteMore and more potential customers buy and sell through handheld devices, and almost all of them are on social websites. All your competitors are doing it, and so should you. Website traffic
ReplyDeleteExcellent article. Very interesting to read. I really love to read such a nice article. Thanks! keep rocking. Puneet Singh
ReplyDeleteAll companies need a way to find their audience online. You can do this through online marketing methods like search engine optimization and also by marketing articles that you write. Social media marketing is a new and favorite way to start a company. With a combination of applying ideas presented here and general good business acumen, you can make social media elevate your company. Marketing Blog
ReplyDeleteHey friend, it is very well written article, thank you for the valuable and useful information you provide in this post. Keep up the good work! FYI, please check these depression, stress and anxiety related articles:
ReplyDeleteEssay On Gallantry Award Winner , How to use credit cards wisely and make money, 365 Tales from Indian Mythology PDF Free Download
https://www.visualaidscentre.com/service/eyes-specialist-delhi/ There is no house on this planet that doesn't need frequent maintenance and as a home owner if you're having trouble organizing your plans regarding home improvement, there is absolutely no need to worry for you. There are a many home improvement TV shows that impart enlightening knowledge to home owners about undertaking home improvement projects.
ReplyDeleteIm thankful for the post. Really looking forward to read more. Want more.tata neu
ReplyDeleteThe guidance on surviving in the online business world and mastering e-commerce trends and sales bookkeeping is exceptional. How Download App The comprehensive approach to understanding these crucial aspects.
ReplyDelete