Seri Novel Dunia: The Moviegoer Karya Walker Percy

Seri Novel Dunia: The Moviegoer Karya Walker Percy
Seri Novel Dunia: The Moviegoer Karya Walker Percy


Seri novel dunia berjudul The Moviegoer adalah karya Walker Percy Obl.S.B., seorang penulis Amerika Selatan dari Covington, Louisiana, yang sangat tertarik pada kajian filsafat dan semiotika. Berikut adalah biografi singkat Walker Percy dan cerita tentang novel The Moviegoer.


Biografi Singkat Walker Percy

Seri Novel Dunia: The Moviegoer Karya Walker Percy
Walker Percy

Walker Percy dilahirkan di Birmingham, Alabama, pada tanggal 28 Mei 1916 dan meninggal dunia di Covington, Louisiana, pada tanggal 10 Mei 1990Percy dikenal karena novel-novelnya yang berbau filosofis.

Ia mengabdikan kehidupannya untuk eksplorasi sastra "dislokasi manusia di era modern. Karya-karyanya menampilkan kombinasi pertanyaan eksistensial, kepekaan, dan iman Katolik yang mendalam. Percy adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari LeRoy Pratt Percy dan Martha Susan Phinizy. Ayahnya berasal dari keluarga Mississippi Protestan termasuk pamannya LeRoy Percy, seorang Senator AS, dan LeRoy Paus Percy, seorang Sipil pahlawan perang.

Pada bulan Februari tahun 1917, kakeknya bunuh diri. Ini tampaknya sangat menguras emosional dan kematian tersebut terus menerus menghantui Percy sepanjang hidupnya. Lalu pada tahun 1929, ketika Percy berusia 13 tahun, ayahnya juga bunuh diri dan dua tahun kemudian ibunya meninggal karena sebuah kecelakaan mobil.  Walker dan kedua saudaranya yang lebih muda, LeRoy (Roy) dan Phinizy (Phin), lalu diasuh dan diambil oleh sepupu mereka yaitu William Alexander Percy, seorang pengacara, sarjana dan penyair di Greenville, Mississippi.

William Alexander Percy sang sepupu, yang juga seorang penyair di Greenvillle, memperkenalkannya kepada banyak penulis dan penyair kepadanya, dan seorang pemuda bernama Shelby Foote yang menjadi sahabat seumur hidupnya.

Sebagai anak muda, Percy dan Foote memutuskan untuk memberikan penghormatan kepada sastrawan dan penyair besar saat itu, yaitu William Faulkner dengan mengunjunginya di Oxford, Mississippi. Tapi ketika mereka tiba di rumahnya, Percy begitu kagum kepada Faulkenr sehingga ia tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga tidak bisa berbicara dengan Faulkenr. Ia kemudian menceritakan bagaimana ia hanya bisa duduk di dalam mobil dan melihat sahabatnya Foote dan Faulkner bercakap-cakap dengan semangat di teras rumah sang penyair.

Percy belajar di University of North Carolina (B.A., 1937) dan Columbia University (gelar M.D., 1941). Saat ia bekerja sebagai ahli patologi di Rumah Sakit Bellevue, New York City, ia terjangkit tuberkulosis. Membuat Percy harus beristirahat. Saat-saat pemulihan fisiknya, ia membaca banyak buku secara luas dan mendalam, ia tertarik dengan karya-karya eksistensialis Eropa, dan selama periode ini juga , Percy membaca karya-karya penulis eksistensialis Denmark, Soren Kierkegaard dan novelis Rusia, Fyodor Dostoyevsky. Ia mulai mempertanyakan kemampuan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan misteri dasar eksistensi manusia dan Percy akhirnya memutuskan berkarir di dunia penulisan.

Pada tahun 1961, Percy merilis novel pertamanya yang berjudul The Moviegoer yang membuat namanya semakin terkenal di AmerikaPertama kali diterbitkan di Amerika Serikat oleh Vintage. 

Pada tahun 1989, University of Notre Dame memberikan Percy, Laetare Medal, diberikan setiap tahun untuk seorang Katolik jenius yang telah dimuliakan seni dan ilmu, menggambarkan cita-cita Gereja, dan memperkaya warisan kemanusiaan. Dan pada tahun 1990, Walker Percy, meninggal dunia karena kanker prostat, delapan belas hari sebelum ulang tahunnya yang ke-74.

Novel The Moviegoer ini sangat dipengaruhi oleh tema eksistensialis dari penulis seperti Soren Kierkegaard, yang Percy membacanya secara serius. Tidak seperti banyak novel eksistensialis didaktik gelap, The Movieogoer memiliki nada puitis dan membuat Percy terkenal, paling banyak dipuji, dan menobatkan dirinya sebagai salah satu suara utama dalam sastra Selatan. Novel ini juga mengacu pada unsur-unsur Dante secara paralel dengan tema kehidupan Binx Bolling untuk narator dari komedi yang bersifat ketuhanan.

Cerita Novel The Moviegoer
The Movieogoer bercerita tentang Binx Bolling, seorang pialang saham yang memiliki urusan dengan sekretarisnya. Novel ini berlatar belakang pascaperang di New Orleans. Penurunan tradisi AS selatan, masalah keluarga, dan pengalaman traumatis dalam Perang Korea telah meninggalkan ia terasing dari kehidupan sendiri, kesulitan dalam hubungan yang panjang, dan menemukan lebih banyak makna dan kedekatan di film dan buku daripada di kehidupan rutinitas pribadi.

Binx Bolling juga menjelaskan pencarian makna hidup di Amerika modern. Dalam cerita dituturkan Binx Bolling sering mengunjungi rumah bibinya Emily untuk makan siang, dimana ia berbicara kepadanya tentang pentingnya kosmik kehidupan orang-orang yang mereka kenal. Ia ingin pergi ke sekolah kedokteran, tapi ia hanya sering berkutat pada  film dan menonton televisi sebagai cara mengalihkan diri dari realitas dalam negeri dan dari keterlibatan pribadi dengan orang-orang di sekelilingnya. Mereka juga berbicara tentang sepupu jauh mereka, bernama Kate Curter yang akan mengunjunginya.

Selanjutnya Binx Bolling dan Kate Cuter memutuskan untuk menonton parade Mardi Gras bersama-sama, dimana mereka menonton Walter dan setelah itu mereka menghadiri acara film. Perlahan-lahan, dari waktu ke waktu, mereka jatuh cinta satu sama lain, dan Kate membatalkan pertunangannya dengan Walter. Tapi Binx tertarik pada sekretaris barunya, Sharon Kincaid, dan menghabiskan waktu dengannya. Ia akhirnya menyadari, ternyata Kate lah yang ia benar-benar inginkan. Akhirnya terungkap bahwa Sharon jatuh cinta dengan pria lain. Binx ingin meminang Kate, tapi Kate menunda jawaban. Di kantor keesokan harinya, hari Sabtu, ia mengajak Sharon untuk pergi berenang dengannya padahal ia telah memiliki janji kencan untuk hari tersebut. Setelah pergi ke gereja bersama ibunya, Binx kembali ke rumah bibinya Emily, dimana dia mengetahui bahwa Kate, pagi itu, telah mencoba bunuh diri. Bibi Emily menemukan Kate sebelum ia melakukannya.

Plot Novel dalam The Movieogoer menitikberatkan sosok Binx Bolling yang membutuhkan penebusan spiritual. Pada Mardi Gras, ia beristirahat dari kehidupan sehari-hari, mengurung, dan membuat dirinya melakukan sebuah perjalanan, pencarian, dari dalam jiwanya. Tanpa kejelasan atau arah tujuan, ia mengembara di jalan-jalan New Orleans 'French Quarter, Chicago, dan perjalanan ke pantai Teluk, berinteraksi dengan lingkungannya saat berjalan. Ia mempunyai pemikiran filosofis, merenungkan orang-orang dan hal-hal yang ia temui di jalan. Ia terus ditantang untuk mendefinisikan dirinya dalam hubungannya dengan teman-teman, keluarga, cinta, dan karir meskipun dorongan untuk kabur tetap terbuka dengan segala kemungkinan.

Binx Bolling mempertanyakan banyak hal, makna sesuatu. Seperti salah satu pertanyaan filosofis dalam novel tersebut, "What is the nature of the search? You ask. Really it is very simple; at least for a fellow like me. So simple that it is easily overlooked. The search is what anyone would undertake if he were not sunk in the everydayness of his own life."

The Moviegoer memenangkan National Book Award US pada tahun 1962, dan  majalah Time  memasukan novel tersebut dalam “Novel terbaik berbahasa Inggris 1923-2005. Pada tahun 1998, Modern Library, memasukan The Moviegoer dalam urutan ke 60, pada daftar seratus novel berbahasa Inggris terbaik abad ke-20.

Sumber referensi dan gambar:
Wikipedia.org
Biography.com
modernlibrary.com
www.britannica.com
www.enotes.com
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

1 comment:

  1. "The Moviegoer" by Walker Percy is a world novel series that deserves high praise. Future Cybersecurity Predictions The compelling storytelling, deep philosophical themes, and rich character exploration are great.

    ReplyDelete