Seri Novel Dunia: The Death Of The Heart Karya Elizabeth Bowen |
Penulis
dengan latar belakang hidup di zaman perang memang memiliki hidup yang keras,
namun ada hikmah yang dapat dipetik oleh penulisnya, salah satunya kekayaan
dalam cita rasa yang tercermin dalam karyanya. Di Indonesia, tentu kita
mengenal Pramoedya Ananta Toer. Dari belahan dunia lain, ada Elizabeth Bowen. Pada
tahun 1938, Elizabeth Bowen merilis novel keenamnya, berjudul The Death of
the Heart,
salah satu novelnya yang terkenal dan populer. Bowen menyebutnya sebuah novel 'pra-perang', sebuah karya
novel yang mencerminkan waktu pra-perang
dengan ketegangan yang tinggi, kecemasan yang semakin meningkat, dan stres yang besar pada
individualisme.
Seri
novel dunia yang saya bahas kali ini adalah novel The Death of
the Heart
karya Elizabeth Bowen. Novel yang masuk ke dalam jajaran book wish list saya tahun 2016. Seperti apakah cerita novel tersebut dan bagaimana kisah
hidup penulisnya?
Biografi Singkat Elizabeth Bowen
Elizabeth Bowen |
Elizabeth
Dorothea Cole Bowen adalah seorang novelis kenamaan asal
Anglo-Irlandia. Elizabeth Bowen lahir di Dublin, pada tanggal 7 Juni 1899 dan meninggal dunia
ketika usianya 73 tahun, yaitu pada tahun 1973. Pada tahun 1907, ayahnya yang
bernama Henry Charles Cole Bowen, mengalami sakit mental, lalu Bowen dan ibunya
merantau ke Inggris, dan menetap di daerah Hythe. Pada tahun 1912, ibunya
meninggal dunia, lalu Bowen diasuh dan dibesarkan oleh bibinya. Sempat mengenyam
pendidikan di sekolah seni di London, Bowen akhirnya memutuskan bahwa bakatnya
adalah menulis karya sastra.
Tahun
1923, buku cerita pendek pertamanya diterbitkan dengan judul Encounters. Elizabeth Bowen menikah pada
tahun 1923, dengan Alan Cameron, seorang adminisator pendidikan yang sempat
bekerja dengan BBC. Pernikahan tersebut dilaporkan tidak pernah terwujud.
Selama perang dunia ke-2,
Elizabeth Bowen bekerja untuk Kementrian Informasi Inggris, terutama pada
masalah netralitas. Pandangan politik Bowen cenderung ke arah Konservatisme
Burkean. Selama dan setelah perang itu, Bowen menulis antara ekspresi terbesar
dalam hidup di masa-masa perang, antara lain, The Demon Lover and Other Stories (1945) dan The Heat of the Day (1948), ia pun dianugerahi CBE di tahun yang
sama. Pada tahun 1937, Elizabeth Bowen
menjadi anggota dari Irish Acedemy Of Letters.
Elizabeth Bowen juga akrab dan banyak mendapat kunjungan di rumahnya dari penulis-penulis sezamannya
seperti Virginia Woolf, Eudora Welty, Eudora
Welty, Carson McCullers, Iris Murdoch, dan sejarawan Veronica Wedgwood.
Setelah suaminya meninggal pada tahun 1952, Bowen mengajar di Amerika Serikat untuk mendapatkan uang.
Dia melakukan perjalanan ke Italia pada tahun 1958 untuk
penelitian dan mempersiapkan tulisannya berjudul A Time in Rome (1960). Setelah
menghabiskan waktu tak mempunyai rumah secara permanen, akhirnya ia menetap di
daerah Church Hill, Hythe, pada tahun 1965.
Selama hidupnya banyak novel yang ditulis oleh Elizabeth Bowen, yang terbilang
sebagai penulis produktif, seperti The Hotel (1927), The Last
September (1929), Friends and Relations (1931), To the North
(1932), The House in Paris (1935), The Death of the Heart (1938),
The Heat of the Day (1949), A World of Love (1955), The Little
Girls (1964) dan Eva Trout (1968).
Pada
tahun 1972 Elizabeth Bowen mengidap
kanker paru-paru. Dia meninggal di University College
Hospital pada tanggal 22 Februari 1973, berusia 73
tahun. Dia dimakamkan bersama suaminya di Farahy, County Cork.
Di mana peringatan hidupnya diadakan dan dirayakan setiap tahun. Pada tahun 2009, Victoria Glendinning, penulis biografi,
menerbitkan sebuah buku tentang hubungan antara Bowen dan Charles Ritchie,
seorang diplomat Kanada yang berumur tujuh tahun lebih muda darinya,
berdasarkan buku harian dan surat padanya. Pada
tahun 1986, novel The Death of the Heart diadaptasi menjadi sebuah serial TV yang dibintangi oleh
Patricia Hodge dan Miranda Richardson. Pada tahun 1977, Glendinning menerbitkan biografi pertama
Elizabeth Bowen.
Cerita Novel The
Death of the Heart
Novel
The Death of
the Heart,
adalah kisah seorang gadis enam belas tahun,
yatim piatu, bernama Portia Quayn, yang pindah ke
London untuk tinggal bersama saudara tirinya, bernama Thomas. Pada awal novel, Portia bersama
dengan Anna dan Thomas Quayne setelah ibunya meninggal. Portia
adalah adik tiri Thomas.
Mr Quayne (ayah Thomas) memiliki hubungan di luar nikah dengan Irene (ibu
Portia) sementara ia sudah menikah dengan ibu Thomas. Ketika Irene hamil. Mr. Quayne bercerai dari
ibu Thomas dan menikahi Irene. Mr Quayne, Irene, dan
Portia kemudian meninggalkan Inggris dan melakukan perjalanan melalui Eropa
sebagai orang buangan dari masyarakat dan dari keluarga Quayne, lalu
tinggal di penginapan termurah. Irene dan Portia terus hidup dengan cara ini sampai
ketika Portia memasuki usia 16 tahun, Irene
meninggal. Portia dikirim untuk tinggal dengan Thomas dan Anna setelah kematian
Irene. Rencananya dia untuk tinggal bersama mereka selama satu tahun.
Portia
adalah gadis natural yang canggung, aspek kepribadiannya telah diintensifkan oleh masa-masa anehnya yang merupakan salah satu dari perjalanan
konstan, perubahan orang
asing, sementara pada saat yang sama menjadi sangat mengisolasi. Dia membuat
buku harian yang merinci kehidupan orang-orang di sekelilingnya, terutama Anna,
Anna menemukan dan membaca buku harian Portia. Dia marah dengan beralasan gadis tersebut mengamati setiap gerakannya, dan marah tentang gadis tersebut kepada temannya, St. Quentin seorang penulis dan sering pengunjung ke rumah Quaynes
ini. Ini menjadi jelas selama novel yang Anna tidak suka Portia karena dia
aneh. Anna dan Thomas umumnya tidak nyaman dengan Portia di rumah mereka.
Mereka mengirimnya ke kelas dimana dia menemukan
teman bernama Lilian. Pria bernama Eddie
juga hadir dalam kehidupan Portia. Eddie
bekerja di biro iklan Thomas. Dia juga memiliki hubungan asmara dengan Anna sebelum kedatangan Portia. Eddie ternyata
tidak benar-benar mencintai Portia.
Dipertengahan novel, Anna dan Thomas pergi
berlibur ke Italia dan mengirim Portia untuk hidup dengan mantan pengasuh Anna,
Ibu Heccomb, selama perjalanan mereka.
Klimaks
dari novel terjadi ketika St. Quentin, teman Anna, memberitahu Portia
bahwa Anna telah membaca buku hariannya. Kemudia Portia melarikan diri. Dia pertama kali pergi ke Eddie
yang
kewalahan olehnya dan mengatakan padanya bahwa ia adalah kekasih Anna
(yang tidak resmi). Portia
kemudian mengungsi dengan seorang kenalan dari Anna bernama Mayor Brutt. Portia
pergi ke Mayor Brutt dan memohon padanya untuk melarikan diri dengannya dan menikahinya. Mayor
Brutt kemudian memanggil Thomas dan Anna untuk memberitahu mereka di mana
Portia. Novel ini berakhir dengan Thomas dan Anna mengirimkan pembantu mereka,
Matchett, ke Mayor Brutt dalam rangka untuk memembawa
Portia. Novel tersebut gambaran brilian dari perjuangan masa remaja.
Dunia sang penulis yaitu Elizabeth Bowen
selalu fantastis dan penuh perasaan; kejenuhan Portia adalah emosi yang tidak akan bertahan di dalamnya. Dalam masyarakat dimana tidak
ada yang pernah mengatakan apa yang mereka maksudkan, dan Portia harus belajar
untuk bermain sesuai aturan.
Novel
The Death of
the Heart,
salah satu novel yang membawa sang novelisnya menjadi populer hingga hari ini,
dan The Modern Library memasukan novel ini
di peringkat ke-84 pada daftar 100 terbaik novel berbahasa Inggris dari
abad ke-20 dan TIME Magazine juga memasukan novel tersebut
sebagai salah satu novel terbaik dari 100 novel terbaik modern.
Sumber referensi dan gambar:
www.modernlibrary.com
www.biograpyh.com
Wikipedia.org
ww.bookrags.com
bookssnob.wordpress.com
weeee bowen sangat kereen , istimewaa
ReplyDeletehttp://www.katalogibu.com/kesehatan/gejala-dan-cara-mengobati-rubella-pada-ibu-hamil.html