Petualangan di Goa Sinjang Lawang

Petualangan si Kembar di Goa Sinjang Lawang

Dalam bayangan saya, susur goa itu jalan kaki, menikmati pemandangan guratan-guratan alam. Menyentuh, mengagumi stalaktit dan stalagnit. Ternyata enggak semua goa begitu, maklum pengetahuan saya tentang goa memang minim. Ada goa-goa yang terendam air jadi cara susurnya pun istimewa. Salah satu goa berair adalah Goa Sinjang Lawang. Inilah cerita petualangan saya di Goa Sinjang Lawang.


Seperti dalam artikel saya sebelumnya ‘Sepenggal Perjalanan Mencari Diri Sendiri’, saya dan Eva mendapat tawaran menjadi host tamu di acara One Day In – Net TV yang dipandu oleh Landra. Baiklah, sebelum saya cerita lebih jauh, saya perkenalkan dulu satu per satu teman-teman petualangan.

Ni Made Landra

Sapaan akrabnya adalah Landra. Gadis cantik asal Bali ini masih belia sekali, umurnya awal dua puluhan. Bergabung di Net TV sejak awal program One Day In tercipta. Dedikasinya terhadap pekerjaan dan keberaniannya nggak perlu diragukan deh ^_^ Kamu bisa menyapa Landra di @Landraa.

Oswald Nainggolan

Panggil saja dia Oswald. Cowok tinggi tegap ini asal Batak. Pembawaannya santai dan cair. Bergabung di program One Day In baru-baru ini, sebelumnya Oswald menjadi cameraman di program ekonomi. Sila berkenalan lebih jauh dengan mengikuti @oswaaald ^_^

Erwin Widyastama

Cowok kurus enerjik ini biasa disapa Erwin. Dia telah melanglang buana di dunia pertelevisian sebagai editor dan cameraman selama beberapa tahun. Kemampuannya meramu gambar bermula dari ketertarikan pada dunia rupa. Erwin lebih banyak berada di program Lentera Indonesia. Panggilan jiwa terhadap dunia sosial membawanya menyusuri lekuk-lekuk nusantara hingga jauh ke pelosok. Sepak terjangnya bisa amu lihat di @erwinyehovah

Pak Dadang Setiyadi

Pak Dadang memiliki intuisi bisnis yang tajam. Puluhan tahun Beliau terjun ke dunia bisnis transportasi. Bukan saja pintar mengatur bisnis, Pak Dadang juga pandai bergaul, membuat relasi-relasinya nggak bisa ke lain hati. Berkat kelebihan tersebut, Pak Dadang sudah bekerja sama dengan beberapa stasiun televisi sebagai penyedia transportasi tetap untuk area Jawa Barat dan Sumatera. Perlu transportasi? Sila colek Pak Dadang di IG-nya @dadangabeh

Kang Kaisar Koboy

Panggilannya emang unik. Ceritanya dulu, Kang Kaisar suka banget pakai topi koboy. Kang Kaisar memegang manajemen beberapa Goa di Pangandaran termasuk Goa Sinjang Lawang. Cowok yang senang bercanda ini cakap berada di alam.

Kang Yaya Triana

Kang Yaya adalah salah satu pelopor pembukaan goa-goa di Pangandaran sebagai tempat wisata. Berbekal niat baik untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar, cowok sederhana ini berdedikasi memajukan Pangandaran. Kerap kali kami memanggilnya Pak RT karena sibuk sekali menerima telpon. Dalam tim, Kang Yaya memegang dokumentasi. Sila berkomunikasi dengan Kang Yaya lewat Instagram @yaya_triana_goa_lanang

Pagi-pagi sekali, kami sudah bersiap untuk petualangan pertama di Goa Sinjang Lawang. Setelah mandi dan menyiapkan alat-alat, meluncurlah kami berenam menuju lokasi. Di perjalanan, kami mulai mengambil gambar dengan kamera GoPro. Saya memang hampir selalu kaku kalau shooting. Landra sebagai pemandu acara sabar sekali menghadapi saya dan Eva yang berulang kali membuat kesalahan.


Dari penginapan RiverSider yang terletak di Batu Karas membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam menuju lokasi Goa Sinjang Lawang. Jika kamu berminat ke sana dari Bandung bisa dijangkau dengan menempuh perjalanan selama kira-kira 5 jam atau sekitar 174 km berkendaraan. Goa Sinjang Lawang bertempat di Dusun Parinenggang, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran.



Sesuai dengan perkiraan saya, daerah Pangandaran yang memang dekat dengan pantai memiliki hawa panas bersahabat. Rimbunnya pepohonan di daerah goa menyejukkan saya. Sampailah kami di titik poin Goa Sinjang Lawang. Kendaraan bisa kamu parkirkan di sini. Sayangnya jalanan menuju ke sana belum bisa diakses oleh bis mengingat volume jalan masih kecil.


Dari titik poin, kami harus berjalan kaki sekitar 15 menit. Kang Kaisar dan Kang Yaya berseloroh kalau kami hanya perlu berjalan 5 menit saja. Kecepatan dan stamina menentukan berapa lama kamu akan berjalan kaki. Pemandangan indah terhampar sepanjang perjalanan, hembusan angin, dan bebunyian alam membuatmu merasa tenang. Saya sendiri nggak henti-henti mengucurkan keringat, pertanda saya kurang olah raga nih!


Rasa lelah dan pegal terbayar tuntas begitu mendengar gemericik sungai yang mengalir dari sungai Cijulang Kulon (Cisitu) dan Cijulang Tengah, bebatuan indah, dan mulut Goa Sinjang Lawang. Goa ini terbilang perawan karena baru dibuka sebagai tempat wisata sejak tahun 2014. Kang Yaya mengingatkan kami untuk menjaga kebersihan dan jangan sampai mengambil sesuatu atau memetik dedaunan. Agaknya tugas menjaga keperawanan Goa Sinjang Lawang cukup sulit jika enggak dibarengi kesadaran dari pengunjungnya.


Penasaran dengan asal muasal nama Goa Sinjang Lawang ini? Goa Sinjang Lawang diambil dari bahasa Sunda yaitu sinjang berarti kain, dan lawang berarti pintu. Semenjak mulut goa, kamu bisa melihat ukiran alam seperti motif batik sinjang. Dilihat dari jauh, mulut goa seperti klitoris perempuan, menurut saya sih he he.



Semenjak mulut Goa Sinjang Lawang tersebut, kami mulai memakai perlengkapan cave tubing yaitu ban sebesar badan, pelampung, helm, dan headlamp. Perasaan saya mulai nggak keruan, pengalaman pertama cave tubing bikin saya deg-degan apalagi mesti masuk ke dalam air. Ngomongin soal kedalaman airnya bervariasi berkisar 3 meter sampai 7 meter. Permukaan airnya enggak tertebus lampu, gelap banget. Horor nggak sih? Berlebihan sih, lagian pakai peralatan dan ada life guard juga di kiri-kanan hehe.


Oke, mari kita mulai susur goa. Meluncur! Goa Sinjang Lawang yang memiliki panjang sekitar 500 meter, lebar sekitar 65 meter, dan tinggi sekitar 60 meter. Matamu akan dimanjakan dengan ragam motif di dinding dan atap goa. Goa stalaktit ini menghadirkan bagaimana keajaiban arus air melukis batuan karst menyerupai motif batik, batu tokek, dan batu payung.






Tunggu sampai kamu sampai di tengah goa, atap goa berlubang meretaskan cahaya. Semburat cahaya memancar dari atas menerpa aliran air berpendar-pendar dan sebongkah batu besar. Duduklah sejenak di atas batu, kamu akan merasa seperti bidadari atau bidadara turun dari surga. Kehangatan cahaya menyelimutimu, seolah Tuhan sedang memeluk hatimu. Kamu bisa tiduran di dataran yang terbentuk dari batuan-batuan kecil.


Jangan berpuas diri sampai di tengah goa, ada keindahan lain menantimu. Setelah dilingkupi kegelapan, ujung goa serupa matahari, kaya akan sinar. Di ujung goa tepatnya di atapnya terdapat motif berbentuk hati. Hati yang besar. Tidur dan rentangkan tanganmu di atas air. Tataplah hati besar tersebut. Rasakan kesunyian goa hingga melesap ketenangan ke dasar jiwa, menyatu dengan semesta.






Untuk menikmati sensasi tersebut, kamu hanya perlu membayar 200rb – 350rb per orang, minimal lima orang ya. Fasilitas paket cave tubing Goa Sinjang Lawang, Pangandaran, berupa tiket masuk, alat bodyrafting, instruktur bodyrafting, asuransi, standart P3K, dokumentasi, makan, life guard, dan tour leader. Jika Ezytravellers berminat bisa menghubungi Kaisar Koboi di 085353438834 atau 087725988284.



Karena Goa Sinjang Lawang hanya bisa dikunjungi dari pukul 07.00 – 12.00 WIB dan 13.00 – 16.00 WIB, kami pun keluar tepat jam 12 siang. Berakhir sudah petualangan di Goa Sinjang Lawang. Perut mulai menyanyi. Di basecamp dekat Goa Lanang, liwetan terdiri dari nasi liwet harum menggoda, ayam goreng, sambal dadak, sambal kecap, tumis kacang panjang, dan lalapan telah tersedia. Emm … yummi!

Penasaran nggak dengan hasil pengambilan gambar tim Net TV yang ciamik? Tonton video berikut ^_^


Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

11 comments:

  1. Wah sangat eksotis dan sangat memukau pemandanganya gan :D
    btw, salam kenal ya...

    ReplyDelete
  2. keren yaa mbakk, saya sempat lihat postingan foto yang di fb atau IG yaa, angle fotonyaa pass. Nanti kalo maen ke sana tak coba ke goa ituuuu, lovee :*

    ReplyDelete
  3. kereen.. jadi pen kesana :)
    kunjungi jg ke sini yah ? http://inpomu.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  4. Dulu pas tayangan ini di Net daku lihat lho mbak :)
    Ebetewe itu rol-nya cihuy banget ya. Nggak kalah sama Gua Jomblang, Jogja. Jadi penasaran pengen main kesini

    ReplyDelete
  5. Keren bingits y mba jadi pengen kesana ^^

    ReplyDelete
  6. wah seru sekalia ngengoa, ane demen itu gradasi cahaya di goa

    ReplyDelete
  7. wah....keliatannya seruuu ya mbak
    jadi inget waktu bloggercamp

    ReplyDelete
  8. Jadi pengen juga ngerasain kaya gini. Maklum dikampung saya kebanyakan goanya yang biasa saja.

    ReplyDelete
  9. Keren!!! jadi "next destination" saya nih...

    ReplyDelete
  10. Kereeen mbak ... apalagi kalo travelling bareng soulmate ya :D

    ReplyDelete