Suasana FGD tentang “Pemanfaatan Internet untuk Kegiatan Produktif” |
Jika saya harus melambangkan Mama, maka saya
akan memilih ‘rumah’. Rumah adalah simbol seorang ibu. Jika saya mesti
mengingat masa kecil, maka wajah mama adalah yang pertama muncul. Rambut beliau
yang ikal itu kerap menyiapkan segala tetek bengek keperluan saya. Mulai dari
makan, pakaian, keperluan sekolah, hingga hal-hal kecil lainnya.
Mama saya berjualan es. Setiap hari beliau
bangun subuh dan tidur malam sekali untuk mengurusi suami, anak-anak, dan
bisnisnya. Betapa banyak dan rumitnya tugas seorang Mama. Mama adalah sosok
luar biasa. Jika saya mesti bercermin, saya menemukan wajah saya mirip mama,
perangai yang tak jauh berbeda, dan kecintaan pada dunia bisnis. Namun ada hal
yang membedakan kami, ada satu senjata luar biasa yang saya miliki dan yang
tidak dimiliki mama. Internet.
Siapa pun yang mengenal internet akan
mengakui kegunaannya. Saya kemudian membayangkan, apa yang terjadi jika mama
saya memiliki senjata tersebut sepanjang hidupnya. Ah, saya yakin, mama akan
jauh lebih hebat dari sekarang.
Sebulan lalu, tepatnya tanggal 15 September
2015 di hotel Grand Cemara, Jakarta, saya mendapat kesempatan terlibat dalam Focus Group Discussion yang
diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPP-PA) yang mengetengahkan tema “Pemanfaatan Internet untuk Kegiatan Produktif”.
Bersama para Blogger, mahasiswa, Kader PKK, dan Ibu Rumah Tangga merumuskan apa
saja masalah dalam memanfaatkan internet dan bagaimana solusinya.
Sebelum sampai ke sesi FGD, kami menyimak
pemaparan narasumber. Pertama, Bu Raihan Alkaf, dosen UIN Syarif Hidayatullah.
Perempuan yang biasa disapa Mbak Hana itu menjelaskan mengenai hasil
penelitiannya di Bandung, Jakarta, dan Kendal, tentang kebutuhan dan
pemanfaatan IT di kalangan ibu rumah tangga. Mbak Hana menemukan fakta di
lapangan, begitu banyak perempuan yang tidak mengerti fungsi teknologi kendati
mereka tahu keberadaan teknologi tersebut. Kurangnya kesadaran perempuan untuk
memanfaatkan teknologi diperkuat dengan kenyataan, mereka cenderung
mempersembahkan barang-barang berteknologi itu kepada pasangan atau anak. Padahal
kebutuhan informasi sangat dibutuhkan oleh perempuan guna menunjang
tugas-tugasnya, misalnya dalam hal kesehatan keluarga. Begitu banyak informasi
yang bisa perempuan dapatkan dari internet. Diperparah dengan tidak adanya
dukungan dari lingkungan seperti tak ada jaringan internet, tak ada alat
pendukung, dan tak ada penyadaran dari keluarga.
Bu Raihan Alkaf, dosen UIN Syarif Hidayatullah |
Saya kemudian ingat mama. Mama juga enggan
menggunakan internet, enggan mempelajari smartphone karena merasa terlalu
rumit. Jika dibandingkan perempuan lain, mama termasuk beruntung karena adanya
fasilitas. Hingga sampailah saya pada kesimpulan bahwa pemanfaatan internet
mesti berasal dari diri dan bersinergi dengan lingkungan dan fasilitas yang
mendukung.
Narasumber kedua adalah Bu Puspita Zorawar,
seorang expertise personal development. Senada dengan Mbak Hana, Bu Puspita
mengatakan bahwa perempuan adalah agen perubahan Indonesia. Perempuan memiliki
multiperan seperti peran dalam keluarga, karir, dan lain-lain. Multiperan
tersebut akan sangat terbantu dengan adanya teknologi seperti internet. Bu
Puspita menekankan ada tiga hal yang menunjuang keberhasilan yaitu karakter
kompeten, proses yang benar, dan teknologi.
Bu Puspita Zorawar, seorang expertise personal development |
Sambil bercanda, Bu Puspita mengatakan,
banyak perempuan memanfaatkan internet buat mencari yang ‘lucu-lucu’ alias online shoping saja. Atau hanya
menggunakan internet buat curhat di media sosial.
Selesai makan siang, FGD pun dimulai. Para
peserta diminta menuliskan hambatan perempuan dalam memanfaatkan internet dari
segi people, process, dan teknologi. Bu
Puspita mengingatkan bahwa perempuan mesti punya tujuan dalam hidupnya. Mesti
memiliki tujuan dalam menggunakan internet. Itulah yang menjadi landasan
efektivitas dan produktivitas perempuan dan internet.
Beragam hambatan perempuan dalam memanfaatkan
internet, seperti tidak punya waktu atau manajemen waktu yang buruk, kurang
percaya diri, tidak ada biaya, tidak tahu cara menggunakan peralatan
berteknologi tinggi, tidak bisa memaksimalkan fungsi smartphone atau laptop,
tidak ada jaringan, tidak ada penyuluhan atau pelatihan teknologi, dan lain
sebagainya.
Dari begitu banyaknya masalah yang dihadapi
perempuan, Bu Puspita menegaskan pentingnya kepercayaan diri perempuan dalam
menggunakan teknologi. Perempuan bukanlah masyarakat level kedua, perempuan
merupakan fondasi keluarga, fondasi generasi selanjutnya, maka perempuan harus
cerdas memaksimalkan teknologi. Mencari solusi setiap masalah dengan teknologi.
Jika perempuan dihadapkan pada multiperan, maka perempuan haruslah pandai
memanfaatkan waktu. Misalnya dalam hal memasak, perempuan bisa mencari informasi
alat masak yang menunjuang seperti menggunakan slow cooker. Dalam hal lain,
misalkan memiliki anak dalam masa puber, bagaimana agar anak lepas dari masalah
jerawat. Dan masih banyak lagi keuntungan lain dari internet.
Saya ingat betul ucapan Bu Puspita, sebelum
kita menggunakan internet untuk bisnis, pakailah untuk menyelesaikan masalah
perempuan itu sendiri. Intinya, gunakan internet untuk perbaikan pribadi
sebelum membangun ke luar.
Saya kembali ingat mama, keyakinan saya makin
kuat, andai saja mama hidup di zaman internet ini, tentu mama tidak akan
serepot dulu. Tentu kemudahan yang saya dapatkan dalam menjalankan multiperan
bisa juga mama rasakan. Namun saya juga percaya, setiap zaman memiliki
tantangannya sendiri. Bukan tanpa alasan internet kemudian lahir di zaman saya.
Dan apakah kesenjangan generasi itu tak memiliki jembatan? Tentu punya, kita
bisa mencari solusinya juga dengan memanfaatkan internet.
asal bisa memanfaatkan dengan baik, internet itu bisa membantu banget ya, apa-apa semua bisa dicari di internet
ReplyDeleteIya bener banget Mbak Indah :)
Deletetampak menarik ya acaranya.. tapi gak salah juga sih kata bu Puspita.. mostly wanita pake internet untuk online shopping :p
ReplyDeleteHehe iya, online shoping lebih praktis juga soalnya :D
DeleteNah dari acara ini saya bener2 ingin maksimalkan internet buat hal2 yg the best :D
ReplyDeleteIya Teh, saya juga lagi mencoba memaksimalkan kegunaan internet dengan lebih positif :)
DeleteInternet jika digunakan dengan bijak banyak manfaatnya, ya lain halnya jika kebablasan... bisa-bisa anak dan suami dinomorduakan
ReplyDeleteHehe iya bisa juga gitu Mbak Dweedy :)
DeleteMemang harus bijak ya teh menggunakannya.
ReplyDeleteIya bener, Kang :)
DeleteAlm Mama wakil Kak Evi utk menikmati internet. :)
ReplyDeleteIbuku juga malas belajar internet. Yang pnting, pulsa HP isi, katanya. :D
Idah, Mamaku masih ada hehe :D
DeleteYang laki-laki juga gak mau kalah, harus memanfaatkan internet juga hihihi. Btw pertama kali berkunjung ke blog ini. Salam kenal ya mba :)
ReplyDeleteSalam kenal :)
DeletePada dasarnya laki-laki dan perempuan sama saja dituntut menggunakan internet dengan bijak
berarti kita sudah di trek yang benar ya, vi :D hihihi
ReplyDeleteIya Ulu, alhamdulillah ya :)
DeleteJustru perempuan ya yang harus paham pemanfaat internet karena suka baper. Kalau lagi happy banget semua pengin dibagi, kalau lg sedih sama aja. Harus tau batasnya & bahwa internet itu manfaatnya sangat banyak dibandingkan baperan.
ReplyDeleteHehe, memang media sosial di internet sangat menggoda buat ajang curhat :D
Deletewanita juga ndak boleh kalah ama pria soal internetan ya mbak, wah kudu harus ajarin istri ni biar dia pinter juga :D
ReplyDeleteIya benar, Mas. Ayo ajari istrinya berinternet ria biar pekerjaan beliau lebih ringan :)
DeleteYa sih ya, jika masalah perempuan sudah diatasai terlebih dahulu, Inza Allah perempuan juga akan bijak menggunakan internet, salah satunya untuk bisnis.
ReplyDeleteBetul, Mbak. Dari berbagai segi, perempuan bisa lebih mandiri dengan menggunakan internet dan bisa sangat membantu kehidupan rumah tangga :)
Deletenggak cuma perempuan sih, siapapun sekarang bisa memanfaatkan internet untuk sesuatu yang positif dan lebih baik :D
ReplyDeleteIya setuju. Karena itu edukasi tentang internet itu penting :)
DeleteSemoga kedepannya akan banyak lagi perempuan Indonesia yang bisa memanfaatkan kemajuan internet untuk hal-hal yang positif ya mbak..
ReplyDeleteAamiin. Mari sebarkan virus internet sehat di lingkungan kita :)
Deletebanyak juga ibu-ibu yg melek teknologi, tapi hanya sebatas aplikasi chating. dan, parahnya, sebagian kecanduan hingga bertingkah layaknya abg alay.
ReplyDeleteKarena itu butuh edukasi dari yang lebih mengerti :)
Deletesaya salut dengan wanita-wanita hebat pemberi inspirasi kaum wanita lainnya :)
ReplyDeleteIya sama, Mbak. Semoga kita pun akan begitu ya :)
DeleteMamaku dua tahun lagi pensiun, meski sempat berat hati tapi akhirnya mamaku mau belajar menggunakna gadget yang lebih membantu pekerjaannya di kantor. Mulai melek berinternet... dulu alasannya kalau di minta belajar, akkh biarin aja nanti sama staf mama aja yg ngerjain... hahaha
ReplyDeleteHehehe syukurlah sekarang udah bisa ya, Mbak :)
Deleteevent-event seperti ini bagus untuk dikampanyekan semoga bisa meluas dan indonesia memiliki masyarakat yang melek teknologi
ReplyDeleteAamiin. Mari kita sebarkan virus internet sehat lewat lingkungan terkecil :)
Deletehebat banget Wirausaha Sukses keren banget
ReplyDelete