Roadshow Edukatif: Internte Sehat, Generasi Sehat |
Sumpah saya deg-degan banget ketika diminta
oleh Blog Vaganza, Komunitas Blogger Detik Bandung, buat mengisi materi ‘Creative
Writing’ di acara ‘Roadshow Edukatif: Internet Sehat, Generasi Sehat’.
Pasalnya, saya belum pernah ngasih materi buat anak-anak SMP. Jujur saja, saya
nggak tahu karakteristik anak SMP itu kayak gimana? Saya memang pernah jadi
anak SMP, tapi itu kan jutaan tahun lalu! Yah, bukan Evi namanya kalau nggak
mau nerima tantangan (sesekali), akhirnya saya terima tawaran itu.
Ketika menyusun materi kelas ‘Creative
Writing’, saya mikir super keras. Materinya baiknya gimana? Materi yang saya
susun kebanyakan atau kesedikitan? Menimbang-nimbang porsi materi yang pas
kayak gimana. Praktik nulisnya sebelah mana? Bahkan saya sempat mikir,
pantaskah saya mengisi kelas ‘Creative Writing’? Seberapa kreatifnya saya dalam
menulis? Setelah pergumulan ((pergumulan)) yang panjang dalam diri, akhirnya
saya berhasil menyusun materi.
Hari rabu, tanggal 7 Oktober 2015, saya
berangkat ke selasar SMP Tunas Unggul Bandung, jalan Pasir Impun no. 94
Sukamiskin, Bandung. Ternyata sekolah ini di luar ekspektasi saya. SMP Tunas
Unggul termasuk sekolah yang cukup ekslusif. Setiap kelas hanya terdiri dari
sekitar 20 murid saja. Saya akan mengisi materi untuk anak kelas 7-9.
Dengan diantar akang-akang Go-Jek, saya
sampai juga ke lokasi dalam perumahan yang asri dan tertata. Dalam pandangan
saya, sekolah ini cukup menarik dengan warna-warna pastel namun tetap cerah dan
semangat. Latif dan Dinda menyambut saya kemudian briefing sebentar. Ternyata, kelas yang saya isi ini merupakan
program perpustakaan. Sekilas lalu, saya melihat di selasar ada deretan
buku-buku walaupun masih jarang-jarang. Harus saya akui, sekolah ini punya
program bagus demi menciptakan generasi muda kreatif.
Tibalah waktunya saya memberi materi. Seorang
guru memperkenalkan saya pada murid-murid dan mempersilakan saya. Begitu
berhadapan dengan murid-murid, lidah saya mendadak kelu. SMP Tunas Unggul
merupakan sekolah swasta muslim yang berjajar rapi, jadi enggak heran ketika
semua murid ceweknya memakai kerudung dan berseragam panjang. Murid cowoknya mengenakan
seragam kemeja dan celana panjang enggak seperti murid SMP pada umumnya
mengenakan celana pendek. Saya tatap mereka, wajah-wajah polos, riang, dan
penasaran. Energi besar mereka saya serap hingga keberanian tumbuh dan
berkembang.
Murid-murid SMP Tunas Unggul Bandung |
“Halo adik-adik, kenalkan nama kakak, Evi Sri
Rezeki. Jangan panggil ‘Ibu’ ya, saya Cuma beda tiga tahun sama kalian,” ucap
saya.
Kelas pun gaduh. Ya iyalah, mana ada yang
percaya umur saya segitu he he. Dalam hati saya sempat mengumpat, kok
pembukaannya gitu sih, Vie? Hiks. Eh tapi, tahu nggak, waktu mau pulang, ada
satu murid cewek yang nyamperin saya, “Kakak bener usianya beda tiga tahun?”
Nggak tahan sama kepolosannya, saya jawab jujur deh. Eh dia malah kaget gitu
nggak percaya. Ah, ade, ah, bikin senang kakak aja *cekikikan di pojokan*.
“Di antara adik-adik, siapa yang suka menulis?”
tanya saya. Segelintir murid cewek mengangkat tangan, lebih sedikit lagi murid
cowok yang mengangkat tangan. Nyali saya kembali ciut. Jika saya mengisi materi
pada audience yang memang suka
menulis, perhatian mereka akan mudah saya rebut. Berbeda jika kondisinya
begini. Tanpa sadar saya putar otak agar mereka nggak bosan di tengah jalan.
“Siapa di antara adik-adik yang suka baca?”
Seperempat murid mengacungkan tangan.
“Siapa di antara adik-adik yang punya cita-cita
jadi penulis?”
Seperdelapan murid mengacungkan tangan.
Mendadak saya terharu. Semoga cita-cita kalian tercapai, doa saya dalam hati.
“Adik-adik, menulis enggak ruwet kok. Tanpa
sadar kalian suka menulis, minimal nulis tugas sekolah, atau nulis status di
media sosial,” ucap saya. Grrr … selasar kembali membahana. Setelah chit-chat yang asyik, kami pun mulai
masuk ke materi. Berikut materi yang saya sampaikan. Saya sadar sepenuhnya,
materi yang saya berikan belum berbentuk creative
writing, semoga menjadi jalan pembuka buat ke depannya, saya bisa
menerapkan materi creative writing
sesungguhnya.
Creative Writing
adalah menulis sesuatu yang orisinil untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaanmu secara imajinatif, unik, dan tetap memakai logika, membuat pembaca
tulisanmu terinspirasi dan menimbulkan imajinasi.
Creative
writing berbeda dengan menulis biasa, kuncinya ada di imajinasi,
berlogika, dan menginspirasi. Saya sering menerapkan praktik memanggil
imajinasi dengan ilmu dasar teater yaitu olah sukma, menajamkan kelima panca
indra. Pada kelas di SMP Tunas Unggul, saya enggak menerapkan praktik ini.
Pertanyaan
Seputar Menulis dan Membaca
Apa kamu suka membaca?
Apa buku favoritmu?
Apa kamu suka menulis?
Menulis apa?
Apa motivasimu menulis?
Saya meminta semua murid-murid untuk
menyiapkan kertas dan pulpen kemudian mengisi jawaban dari lima pertanyaan di
atas. Semacam survei ringan.
Kertas jawaban seputar pertanyaan menulis dan membaca |
Persoalan membaca, saya enggak batasi dengan
baca buku, boleh jadi baca artikel internet, sesuai dengan temanya, internet
sehat. Buku favorit juga enggak harus bikin kening berkerut atau alis naik
turun. Persoalan suka menulis, saya juga enggak batasi dengan menulis fiksi
atau nonfiksi yang sesuai kaidah penulisan. Seperti saya singgung di atas,
menulis status di media sosial juga boleh, menulis tugas juga silakan. Benar
saja, jawaban tersebut banyak saya temui dalam kolom pertanyaan ‘menulis apa?’
Motivasi menulis cukup beragam, kebanyakan mengerjakan tugas buat dapat nilai
bagus he he he.
Kunci
Menulis
Membaca
Menangkap Ide
Tujuan Tulisan
Latihan
Konsisten
Menyiasati Mood
Menangkap
Ide
Tulis apa yang kamu suka
Tulis apa yang kamu tahu
Tulis apa yang kamu benci
Peka terhadap lingkungan
Mendengarkan
Observasi
Membaca
Saya bertanya pada murid-murid, “Siapa yang
suka maen game? Siapa yang suka maen game COC?” COC atau Clash of Clans adalah game
online. Penggemar game ini ada di
seluruh dunia mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kegemaran bermain COC bisa
menjadi ide menulis.
Siapa yang suka maen COC? | Sumber: FB Latif |
Persoalan menulis apa yang kamu benci,
sebenarnya begini, ketika kamu mencintai sesuatu dan kamu membenci sesuatu,
otak kita otomatis akan fokus pada hal tersebut. Maka enggak aneh kalau orang
bilang benci dan cinta itu beda tipis. Dari pada energinya habis dengan sesuatu
yang negatif, kenapa enggak hal yang kamu benci itu kamu tuangkan ke dalam
bentuk tulisan. Siapa tahu kamu bisa mendapat solusi atau berdamai dengannya.
Tujuan
Menulis
Membagi kegelisahanmu
Berbagi ilmu
Menginformasikan
Memberi perspektif alternatif tentang sesuatu
Menghibur
Memberi perspektif alternatif tentang sesuatu,
misalnya, sedang ramai perbincangan tentang kebakaran hutan yang menyebabkan
sebagian wilayah Indonesia mengalami kerusakan, kerugian moril maupun materil.
Dengan membuat tulisan tentang itu, kamu bisa memberikan perspektif alternatif,
dan diharapkan memberikan solusi.
Bentuk
Tulisan
Fiksi: Novel, cerpen, puisi, flash fiction, naskah drama, dll.
Nonfiksi: artikel, lirik lagu, memoar, dll
Blogging
Kamu bisa mengisi blogmu dengan apa saja,
tulisan fiksi maupun nonfiksi.
Tulisanmu orisinil karena berdasarkan cara
berpandangmu, opinimu.
Menyentuh tema internet sehat, saya mengajak
murid-murid SMP Tunas Unggul untuk membuat blog. Perkenalan tentang blog dan
langkah-langkah pembuatannya akan segera diakomodir oleh Blog Vaganza. Saya jelaskan
bahwa dalam mengisi blog, murid-murid bisa menulis apa saja, asalkan orisinil.
Inilah letak internet sehatnya. Jangan menulis plagiat. Saya kira, hal tersebut
harus tertanam dalam benak generasi penerus semuda mungkin. Kreativitas mereka
akan terasah ketika menulis sesuatu yang orisinil.
Struktur
Artikel
Judul
Alinea Pembuka (Lead)
Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
Alinea Penutup (Ending)
Karena keterbatasan waktu, saya hanya
menyinggung bagaimana membuat artikel dengan menjelaskan apa saja struktur
artikel.
Judul
Mewakili isi tulisan
Menarik dan menggugah pembaca
Contoh:
Tips Menjadi Blogger Produktif
Persahabatan Cowok dan Cewek, Mungkinkah?
Kalimat
Pembuka
Tidak bertele-tele
Mudah dipahami
Membuat penasaran
Menghentak
Menguraikan inti masalah
Contoh:
Beberapa orang pernah bertanya pada saya,
“Apa sih enaknya jadi Blogger?”
Kamu percaya nggak sih persahabatan antara
cewek dan cowok? Apa mungkin ada persahabatan yang murniiii … tanpa rasa-rasa
lain atau rasa terpendam?
Sesi materi saya akhiri dengan memberi tugas
membuat judul dan kalimat pembuka artikel. Tema saya bebaskan biar imajinasi
anak-anak berkembang dengan sendirinya.
Sempat juga ada sesi tanya jawab. Dua orang
murid bertanya. Pertama, seorang murid cowok bertanya, bolehkah dia menggunakan
kalimat kasar dalam artikel atau tulisan fiksi? Saya sempat tercenung sebentar
mendengar pertanyaan tersebut. Saya jawab, boleh. Selama kata tersebut relevan
dan sangat dibutuhkan dalam konteks artikel atau karya tersebut. Intinya,
biarpun kata yang digunakan bersifat negatif tetapi digunakan untuk kepentingan
positif.
Salah satu murid bertanya tentang penggunaan kata negatif | Sumber: FB Latif |
Pertanyaan kedua, datang dari seorang murid
cewek tentang seluk beluk menerbitkan buku. Pertanyaan itu saya jawab singkat
saja, ayo ngobrol sehabis materi ini. Kebayang dong kalau saya harus jawab
pertanyaan itu di sesi materi, bisa-bisa belajar materi baru he he he.
Selesai memberi materi, saya berdiri di
pinggir sambil memandang murid-murid SMP Tunas Unggul. Saya nggak yakin apa
yang saya sampaikan dapat mereka pahami betul, tapi saya seratus persen yakin
bahwa mereka telah mengajari saya lebih banyak lagi. Jujur saja, selama memberi
materi, seringkali saya kesulitan mengatasi keributan murid-murid, konsentrasi
mereka yang mudah teralihkan, celetukan polos mereka yang kadang bikin kesal
juga.
Ah, hari itu saya banyak belajar bahwa
menjadi pemateri itu mesti sabar, mesti interaktif, enggak egois, dan
memperhatikan kebutuhan audience-nya,
dan lebih lagi, menjadi pemateri itu harus dilakukan dengan cinta. Karena pada
akhirnya, setiap kesukaran dan tantangan dapat teratasi dengan cinta. Karena
antusiasme mereka nggak dibikin-bikin, murni dari hati.
Berfoto bersama sebagian murid-murid SMP Tunas Unggul |
Ini kereen banget. Berada ditengah anak SMP. Em...emang berasa makin muda ya, Kak. Hahaha
ReplyDeleteHehehe iya pengin seumuran mereka lagi :D
DeleteWah asyik banget nih jadi pembicara di depan para anak SMP :D
ReplyDeleteIya pengin jadi pembicara lagi deh :)
DeleteHahahaa...
ReplyDeleteNgakak aku bacanya nih, Mba Evi.
Tapi kayanya sukses deh merebut perhatian audiensnya.
Hihihii...
Aku serap materinya juga ah, makasih ya, mba
Sama-sama Mbak :)
Deleteemak emak blogger memang blognya sangat menginspirasi :)
ReplyDeleteMakasih Mas :)
Deletewaaah.. keren mba evi... bisa sante gitu berbagi di hadapan bocah2.. kalo aku udah kaku mati gaya kali yaaa... nerves pastinyaa..
ReplyDeleteIni juga tegang kok hehehe
DeleteWaaah, Keren!
ReplyDeleteSuka juga sama antusias siswa-siswanya. Baguus! :D
Iya senang sama anak-anak yang semangat berkarya :)
DeleteMbak,bisa ajari caranya membuat diksi? ):
ReplyDeleteBoleh minta emailnya?
long time no see yaa teh Evi
ReplyDeletebaru sadar diposting dalam blog yang keren ini hehe
Terima kasih teh Evi..
Alhamdulillah berkat acara ini teman-teman yg saat itu level 7 dan kini level 8 semangat berkarya
http://reaksi-smptu.blogspot.co.id/
Silakan diklik dan diapresiasi, kami sangat menunggu komentar-komentarnya ^_^
ijin bookmark gan.
ReplyDeletebahasannya komprehensif dan accessible.
sangat membantu saya yang nubi.
saelirik
wowkeren
metrolagu
Numpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM