Peserta Noura Books Academy Angkatan 1 (foto milik Primadonna Angela) |
Sebuah kejutan menyenangkan ketika ide saya lolos seleksi dan mendapat
kesempatan mengikuti Noura Books Academy. Siapa pun yang idenya lolos, berkesempatan
juga menjadikan idenya sebuah buku kemudian diterbitkan. Artinya bisa menjadi
penulis!
Penulis memang tidak bisa
diartikan hanya bahwa seseorang yang karyanya telah dibukukan, tapi konsistensi
dan kontribusi terhadap dunia tulis menulis itu sendiri. Buku yang diterbitkan adalah
salah satu gerbang sebagai penulis. Tapi siapa pun yang suka menulis tentu
ingin memiliki ‘rumah’ bagi karyanya. Saya juga begitu.
Terkejut! Sangat terkejut
bisa lolos audisi ini. Bagaimana tidak, saya memang tidak mempersiapkan dengan
matang sinopsis cerita. Bagai rangkaian film yang terputus, begitu
terburu-buru. Bagian-bagiannya belum selesai di putar dalam otak maupun hati
saya.
Semua berawal dari suatu
siang, seorang teman yang biasa dikenal dengan sebutan Bang Aswi, menelpon
saya. Saat itu saya sedang mengerjakan desain kalender. Bang Aswi
memberitahukan tentang audisi Noura Books Academy, katanya sambil santai saja
bikin sinopsis. Akhirnya saya menengok situs Mizan, disitu tertera keterangan
bahwa sinopsis harus dikirim maksimal dua hari lagi. Saya sempat menyerah,
tidak ada ide, apalagi cerita yang dikirim harus romantis dan diperuntukkan
untuk remaja. Genre romantis adalah kelemahan atau bisa disebut kurang tertarik
untuk menuliskannya.
Malam sebelum deadline, tiba-tiba saya mendapatkan
ide. Saya putar ide prematur tersebut dalam otak. Saya mencoba menuliskan. Saya
kirim dengan optimis.
Keesokan hari, saya membaca,
ada sekitar 287 ide yang masuk audisi Noura Books Academy, anehnya, saya masih
tetap optimis. Benar saja, saya lolos meski dengan perasaan terkejut.
Ada kejutan lebih besar
menanti saya, yaitu ide tersebut harus selesai dibuat menjadi naskah novel
remaja selama 30 hari. Saya akan mencoba. Berbekal keuangan minim, karena
kondisi keuangan tidak stabil, saya berangkat ke Jakarta pagi-pagi buta, untuk
kemudian berangkat bersama dengan panitia menuju Villa Mizan yang berlokasi di
Ciawi, Bogor.
Ternyata, yang lolos Noura
Books Academy hampir semua memiliki prestasi di bidang menulis. Ada yang sudah
menerbitkan novel remaja juga. Saya sempat ciut. Saya pernah menerbitkan novel
remaja, tapi siapa juga yang tahu? Bahkan kalau saya baca lagi, rasanya maluuu…
sekali. Sering saya menegur diri sendiri, tidak boleh malu, bagaimanapun itu
kerja keras, terutama, itu adalah ‘rumah bagi karya’ saya yang pertama.
Bagaimana kesan selama Noura
Books Academy? Menyenangkan, sudah lama tidak ikutan kelas atau workshop
menulis. Mendapat banyak teman, dapat ilmu, dan jalan-jalan. Villa Mizan
sangatlah nyaman, bersih, dan asri, cocok untuk menulis. Mungkin ada beberapa
yang membuat saya kurang nyaman, saya bukan tipe orang yang mudah
bersosialisasi. Bertemu teman baru, membuat saya kikuk. Alhasil mulut saya tidak
bisa berenti ngemil untuk mengalihkan kekikukan tersebut. Mulai dari sesi perkenalan, materi satu, dua, dan tiga,
mulut saya sibuk mengunyah, untunglah tidak ada yang memerhatikan.
Ada tiga pemateri dalam
Noura Books Academy, yaitu Primadonna Angela, Orizuka, dan Tasaro GK. Kalau ditanya
karya mereka apa? Saya tidak bisa menjawab, jujur saja, saya benar-benar blank kalau ditanya penulis novel
remaja. Saya malu, ketika teman-teman ngobrol tentang karya-karya mereka
sementara saya hanya bisa senyum dan menggeleng.
Malam hari, kami menonton
film romantis, judulnya “Hello, Stranger!” sebuah film komedi romantis. Awalnya
saya cukup menikmati, lama-lama saya eneg sendiri. Tidak banyak film atau buku romantis
yang saya suka, meski sisipan adegan romantis tidak berlebihan mutlak
diperlukan.
Saya sedang beruntung. Kenapa?
Karena pemateri ketiga yaitu Mas Tasaro GK berasal dari Bandung, jadi pulangnya
saya bisa numpang. Selama perjalanan, saya banyak bercakap-cakap dengan beliau
dan temannya yang bernama Fatih. Saya lebih banyak belajar.
Sampai di Bandung, saya
terpekur, bagaimana ya menyelesaikan ide prematur ini menjadi sebuah buku dalam
waktu 30 hari? Jawabannya hanya satu, menulislah!
Ps: Materi yang diberikan
Mba Primadonna Angela, Mba Orizuka, dan Mas Tasaro GK akan saya bagikan di blog
ini :p
waaaah... pulang bareng sama Tasaro, jd pengen minta tanda tanganya heeeheeee
ReplyDeleteRumah Kang Tasaro ada di Jatinangor, Teh. Main ke sana atuh, ada perpustakaannya juga loh :)
Deleteiya sayangnya v ga ada bukunya, kl ada udh minta tanda tangan, tapi foto bareng loh hehehe *manasin*
ReplyDeletepengen juga bikin buku. tapi pengen-pengen-nya doang gak pernah move on :'|
ReplyDeleteSukses yah mba novelnya! *ting
Makasih ya Aprie, doanya :D
DeleteAyo semangat bikin novelnya *\^^/*
kereeen... pengen ketularan mbak :)
ReplyDeleteMakasih Senja. Ayo Semangat *\^^/*
DeleteKonsistensi yang hebat. Sukses untuk karyanya ya, mbak. :')
ReplyDeleteMakasih ya, Lana. Semoga ke depannya bisa konsisten ^_^
Deletemampir ke blog eva, lalu nyampe ke postingan ini. huaaaa evi nggemesin ya. hehe. btw, selamat. evi keren!
ReplyDeleteMakasih ya Dadun, udah mampir ke blog V ^_^
Delete