Sueger Camp 2018 di Taman Botani Sukorambi Jember - Perkawanan di mana pun sebaiknya seperti
bunga, meninggalkan wangi. Mengingat wanginya saja. Di antara keindahan dan
keramahan Taman Botani Sukorambi para peserta Sueger Camp 2018 mengukir tawa, melepas kangen, membuat
cerita baru. Cerita yang akan kami abadikan dalam tulisan kami.
Sueger Camp 2018 di Taman Botani Sukorambi Jember |
Menjelajahi Taman Botani Sukorambi yang luasnya 12 hektar ini seperti tak ada habisnya. Setelah Kebun Edukasi Hidroponik, Bunny and Friends Village, dan Kafe Tebing, kami pun sampai ke Taman Payung dan Anggrek.
Taman
Payung dan Anggrek
Perut kenyang setelah menyantap makanan dan
minuman di Kafe Tebing. Tubuh siap buat diajak berjalan-jalan lagi. Kami pun
sampai ke Taman Payung dan Anggrek. Secara konsep taman ini tidak begitu
istimewa karena sudah banyak taman payung seperti ini apalagi Bandung, kota
asal saya adalah pelopor hiasan payung gantung di sepanjang jalan.
Taman Payung dan Anggrek Taman Botani Sukorambi |
Payung-payung berwarna pelangi menaungi jalan
lebar yang dapat dilalui mobil itu. Kiri kanannya terdapat tembok mencapai dua
kali tinggi tubuh saya. Tanaman rambat yang saya tidak tahu jenisnya itu hampir-hampir
menutupi permukaan tembok. Yang istimewanya adalah kehadiran anggrek-anggrek
beraneka ragam yang ditanam di media tempurung kelapa. Saya kurang paham
tentang anggrek tapi yang pasti saya sangat menikmati keindahannya.
Mencium wangi anggrek |
Taman Payung dan Anggrek itu cukup datar
mengingat medan Taman Botani Sukorambi yang menanjak dan menurun. Tidak terlalu
panjang untuk bisa menyusurinya.
Taman
Ikan Koi
Taman Ikan Koi ini indah sekali. Kolam-kolam
ikan dibangun di atas tanah berundak di antara taman-taman kecil dan kolam
renang. Ikan Koi kecil dan besar dipisahkan kolam. Pakan ikan disiapkan di sisi-sisi
kolam yang permukaannya ditumbuhi tanaman teratai sehingga bagi siapa pun yang
ingin memberi makan tinggal meraupnya saja.
Taman Ikan Koi Taman Botani Sukorambi |
Lucu sekali ikan-ikan Koi itu. Setiap ada
kawan narablog yang melempar pakan atau menyelupkan tangan, mereka akan
merumbung dan berebut makan. Warnanya khas sekali, putih bercorak merah atau
kuning.
Gemericik air kolam, pohon-pohon besar dengan
tali akar yang menjuntai, bunga-bunga yang menguarkan wangi semerbak, tempat
duduk yang menggapai-gapai membuat saya betah dan enggan beranjak.
Kolam
Renang Berbagai Ukuran
Dekat Taman Ikan Koi membentang kolam-kolam
renang berbagai ukuran dan kedalaman. Buat yang cinta banget sama air, tempat
ini mungkin seperti surga. Bagaimana tidak? Air dalam kolam-kolam tersebut
berasal dari mata air pegunungan tanpa kaporit. Kebayang segar dan bersihnya?
Kolam renang Taman Botani Sukorambi |
Enam kolam renang terbagi menjadi dua macam,
untuk orang dewasa dan anak-anak. Kolam renang orang dewasa sebanyak dua kolam mulai
dari kedalaman 80 – 180 cm. Panjangnya mulai dari 11 sampai 26,5 meter, sedang
lebarnya mulai dari 8 – 14 meter. Untuk anak-anak dan balita, kolamnya
berkedalaman 25 – 80 cm dengan panjang dan lebar cukup leluasa namun tetap
aman. Menariknya ada kolam berwarna-warni seperti pelangi. Anak-anak pasti
suka, deh.
Muslimah
Private Area
Mau berenang tapi tidak mau campur antara
perempuan dan laki-laki? Taman Botani Sukorambi menyediakan Muslimah Private Area yang tiket
masuknya cuma Rp10.000,- saja. Booking
beramai-ramai seharga Rp100.000,- per jam. Kolam renang ini cocok banget buat
keluarga, genk cantikmu, atau latihan belajar renang. Ya, kali kamu butuh
konsentrasi dari pada dilihatin, kan? Kalau patungan biayanya jadi ringan.
Kolam renang Muslimah Private Area ini luas, bersih, dan lengkap fasilitasnya.
Kolam renang yang ramah kedalamannya baik buat yang mahir berenang maupun yang tidak
bisa. Toilet dan tempat mandinya bersih, dilengkapi air hangat. Ada tempat
duduk panjang buat leyeh-leyeh
sehabis berenang. Ditambah lagi sebuah meja panjang dengan tempat duduk yang
dapat dimanfaatkan keluarga untuk makan atau ngopi. Sumber listrik? Pastinya
ada, dong. Banyak malahan.
Muslimah Private Area Taman Botani Sukorambi |
Muslimah
Private Area ini dimanfaatkan peserta Sueger Camp 2018
untuk menghabiskan waktu dan menginap semalaman. Tempatnya hangat dan adem. Kami
makan bersama di meja panjang, rebutan mengisi baterai smartphone, bercakap-cakap sambil bercanda, dan tentu saja
berenang. Saya sih, tidak ikut berenang soalnya tidak bawa bajunya. Pose di
foto biar kelihatan gaya saja, sik he
he.
Api
Unggun, Barbeque, dan Pelepasan
Lampion
Malam hari pun tiba. Begitu saya dan peserta
Sueger Camp 2018 keluar dari Muslimah
Private Area, tenda-tenda dari Repri Adventure telah didirikan membentuk
tapal kuda menghadap panggung kecil dan mengelilingi api unggun.
Camping ground Taman Botani Sukorambi |
Kamping di Taman Botani Sukorambi terasa aman
dan nyaman. Lampu-lampu berdiri di berbagai sudutnya. Kamar mandi juga banyak.
Di depan setiap tenda disiapkan satu bangku kayu panjang untuk duduk-duduk. Ada
juga electric source di beberapa
titik. Begini memang kamping zaman sekarang. Tapi taman sekeliling kami cukup
gelap juga sih, memberikan nuansa kamping alami.
Api unggun |
Tepat jam tujuh malam, acara semacam malam
keakraban dibuka. Mbak Prita sebagai MC mempersilakan Pak Febrian Kahar dan
keluarga selaku pemilik Taman Botani Sukorambi sekaligus BIN CIGAR untuk
memberikan sepatah dua patah kata. Pak Febrian ternyata masih sangat muda, menyambut
kami dengan gembira.
Pak Febrian Kahar sekeluarga, pemilik Taman Botani Sukorambi |
Satu per satu peserta Sueger Camp 2018 memperkenalkan
diri kepada seluruh kawan-kawan narablog di Jember. Malam itu ceria sekali.
Saya senang berkenalan dengan teman-teman di Jember, ada juga yang sudah kenal
di sosial media tapi baru bertemu sekarang seperti Vindy Putri dan Rohmah.
Evi bersama Vindy Putri dan Rohmah |
Rasa lapar menggerayangi perut. Aroma ikan
dan ayam bakar menggelitik hidung kami. Berbagai sajian barbeque yang lezat terhidang di meja. Saya yang hobi makan ikan
menghabiskan hampir seperempat ikan besar, lho.
Pelepasan lampion di Taman Botani Sukorambi |
Pelepasan lampion malam itu amat berkesan.
Sepasang-sepasang orang menyalakan dan memegang lampion dari sisi kiri kanan.
Kami harus sabar sampai api menggelembungkan lampion kemudian terbang sendiri.
Pekik girang terdengar manakala lampion-lampion membumbung menghiasi langit
gelap. Seperti titik-titik api berkedip-kedip, seperti bintang yang hinggap.
Acara pelepasan lampion Sueger Camp 2018 |
Komunitas
Garage of Hore
Tak lengkap rasanya kamping tanpa ngopi. Ya,
buat saya sih, begitu. Kopi teman saya dalam berbagai suasana. Ternyata malam
itu panitia Sueger Camp 2018 menghadirkan Komunitas Garage of Hore, komunitas pencinta kopi. Alat-alat kopi manual
menghiasi meja panjang di sisi panggung. Aroma kopi mengudara, menghangatkan
dingin yang merebak.
Mas Windu dari Komunitas Gerage of Hore |
Saya berkenalan dengan Mbak Irma, Mas Windu,
Mas Teguh, Mas Komang, dan Mas Dimas. Komunitas Garage of Hore ini bergerak di bidang edukasi kopi menyangkut cara
minum kopi dan bikin kopi. Ada juga kedainya di Puncak Semeru, Vila Bukit
Cemara D1, Jember. Meneguk kopi di sana boleh bayar seikhlasnya. Saya
sebetulnya sangat tertarik menyambangi kedai tapi apa daya waktu belum
mengizinkan.
Cappuccino dari Gerage of Hore |
Tiga gelas bikinan Mas Windu saya teguk
habis. Mulai dari single origin
seduhan manual sampai cappuccino yang juga dibikin manual. Saya selalu takjub
pada orang yang bisa bikin espresso based
secara manual. Saya juga diizinkan untuk menyeduh kopi sendiri. Senang bertemu
orang-orang yang bersemangat di dunia kopi.
Sharing
Season Sueger Camp 2018
Sebagai penutup, kami pun duduk di atas tikar
sembari kembali menyemil jajanan khas Jember. Berbagi kisah seru, sedih, kesal,
dan bahagia seputar dunia blog. Sharing
season Sueger Camp 2018 ini menyatukan kami, tak peduli kami dari daerah
mana. Ada seorang narablog yang masih kecil, katakanlah begitu karena masih
SMA, bernama Faisol. Segudang prestasi telah ia raih, bikin saya kagum.
Dingin angin malam memaksa kami untuk pindah
haluan. Sharing season pun berpindah
ke Muslimah Private Area. Saya
sendiri mengobrol khusyuk bersama Kang Lozzakbar, founder Warung Blogger, ditemani kopi bikinan saya he he.
(Ki-ka) Teh Nchie Hanie, Evi, Kang Lozz Akbar, Mbak Yuniari Nukti |
Lebih dari tengah malam, satu per satu
peserta masuk ke tenda. Saya baru tidur jam tiga pagi saking keasyikan berbincang.
Satu tenda diisi oleh dua orang. Saya setenda dengan Tia yang sudah lebih dulu
tidur. Di luar, jangkrik mulai bernyanyi menjadi lagu pengantar memasuki dunia
berantah.
Menyusuri
Taman Botani Sukorambi dengan Mobil Golf
Pukul tujuh pagi, kami semua sudah siap
sarapan. Terlihat abu dari sisa api unggun. Kicau burung dari pepohonan, sinar
matahari menembus dedaunan, hangatnya mentari menerpa tubuh kami. Sungguh pagi
yang semarak.
Evi sarapan bersama Mas Dedy Darmawan |
Untuk mencapai area parkir Taman Botani
Sukorambi yang cukup jauh dari camping
ground, kami menggunakan mobil golf. Sejujurnya ini pengalaman pertama saya
naik mobil golf. Rasanya kayak naik bom-bom
car he he. Golf car itu hanya
memuat 5 orang maksimal karena harus menyusuri Taman Botani Sukorambi yang
medannya meliuk-liuk.
Teh Nchie Hanie, Kang Geri, dan Evi |
Sebuah tanjakan menuju Taman Payung dan
Anggrek membuat jantung kami berdebar-debar layaknya naik roller coaster. Tidak hanya sampai situ, mendapati turunan juga
sama menantangnya. Kami dimanjakan oleh pemandangan indah sepanjang Taman
Botani Sukorambi. Buat kamu yang suka berfoto, setiap sudut taman bisa
dimanfaatkan menjadi tempat foto saking cakepnya.
Naik mobil golf di Taman Botani Sukorambi |
Setelah hampir 10 menit, kami tiba juga di
area parkir. Peserta lain sudah bersiap-siap naik bis. Tujuan kami hari itu
cukup banyak dan agendanya padat. Sembari menunggu kelengkapan peserta,
kawan-kawan narablog bersenda gurau. Kami seperti tak pernah kehabisan energi.
Energi ini tentunya berasal dari kebersamaan dan tentu saja alam sejuk Taman
Botani Sukorambi.
duh cocok banget ya buat referensi liburan akhir tahun ini, mantul mbak
ReplyDeleteBisa jadi pilihan yang disekitar jember nih buat liburan. Kayaknya tempatnya juga oke banget buat kumpul bareng temen atau kumpul bareng komunitas ya
ReplyDeleteWah asik nih tempat camping nya, asri banget yah teh. Jadi pengen ke Jember nih
ReplyDeleteSueger bangettttt duh pengen deh 2019 traveling ke tempat seger kek. Gitu, tfs mba say
ReplyDeleteSeru banget acaranya, teh. Tempat campingnya juga enak ya teh :)
ReplyDeleteWuih asyik banget tempat & kegiatan campingnya :)
ReplyDeleteNamanya sudah representatif sekali yaa teh...
ReplyDeleteSueger Camp di Taman Botani.
Abis re-charge energi ke sini, pasti langsung makin sueger~
Wah.. Asik juga ya, Vi. Ternyata di Jember ada tempat camping yg ditata serius. Itu kalau kita mau kemping disana, tendanya kita bawa sendiri atau udah disediain?
ReplyDeleteWah seru ya acaranya..jadi pengen jalan2 ke jember n ngerasain camping disana. Nice story evi ��
ReplyDeleteEnakeun teh tempat campingnya, adem dan lagi cerah banget ya cuacanya.. jadi pengen juga camping di Jember hehe
ReplyDeleteSeru kegiatannya Teh, asyik ya, pengen renang terus camping deh
ReplyDeleteduh asik banget itu kayaknya... lengkap dan menarik semua aktivitasnya. Ada lampion terbang, hiks aku pengen dari sejak nonton Rapunzel ahahaha
ReplyDeleteseru banget, teh evi.
ReplyDeletefasilitasnya juga lengkap pisan, aku jadi makin penasaran karena ada kolam renang khusus buat perempuan. waaahh...
Huaaa selalu ngiler dan hiks tiap baca tentang keseruan Sueger Camp 😢
ReplyDeleteHarusnya aku ikut ke sini Teh cuma bentrok sama acara lain yang udah lebih dulu. Seru pisan :D
ReplyDeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM