KukuBima Ener-G! Dukung Dunia Sepak Bola Indonesia dan Penyelamatan Sungai Citarum

Ketika kecil, saya senang menyaksikan pertandingan sepak bola di layar televisi bersama keluarga. Tontonan wajib bagi keluarga saya adalah Piala Dunia. Meski sedih juga karena Indonesia belum kunjung tampil ke kancah dunia tersebut. Sesekali, kami juga menonton pertandingan Persib, Maung Bandung. Sepak bola merupakan olah raga ajaib yang bisa menyatukan juga menceraikan. Gegap gempita di stadion mampu merasuk ke dalam jiwa. Maka tak heran ketika saya mendapat kabar bahwa KukuBima Ener-G! Menseponsori lima klub sebagai dukungan kepada dunia sepak bola Indonesia. Program-program Sido Muncul dengan berbagai brand-nya acapkali menyentuh kebutuhan masyarakat.

Mundur sebentar ke hari sabtu, tanggal 17 Februari 2018. Malam itu final sepak bola Piala Presiden 2018 digelar. Dua tim yaitu Persija dan Bali United berlaga di stadion Gelora Bung Karno. Sebelum bertanding, wakil PSSI melaporkan pendanaan event bergengsi tersebut. Bahwa event tidak didanai oleh dana pemerintah. Murni dari sponsor. Pun dengan renovasi GBK. Mendengar itu, saya terharu sekali. GBK kini lebih cantik dengan fasilitas berteknologi tinggi.

2 piala pribadi Marko Simic: top skor dan pemain terbaik Piala Presiden 2018

Final berlangsung seru. Saya jadi kenal Marko Simic dan Riko Simanjutak. Simic berhasil menyumbangkan dua gol dan membawa Persija ke singasana juara pertama. Bali United juga berusaha tampil maksimal. Tidak hanya itu, Simic juga menyabet gelar top skor dan pemain terbaik. Dan yang tidak saya sangka-sangka adalah, dua hari kemudian, saya bisa bertatap muka langsung dengan Super Simic, panggilan Simic.

Blogger bersama Marko Simic dari Persija

Senin siang, tanggal 19 Februari 2018, saya menghadiri acara KukuBima Ener-G! dalam rangka mensosialisasikan dukungan terhadap dunia sepak bola Indonesia dan penyelamatan Sungai Citarum. Tepatnya di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Jujur saja, ini kali pertama saya datang ke tempat orang bermain golf. Padang rumput menghampar, di tengahnya ada danau tenang. Beberapa orang tengah melesatkan bola kecil dengan stik golf. Nampak juga para pemain bola ikut bermain sambil menunggu acara dimulai.

Pondok Indah Golf Course, Jakarta

Sambutan dari Pak Irwan Hidayat mengawali acara bertajuk “Ayo Selamatkan Citarum” itu. Beliau adalah Direktur PT. Sido Muncul. Barangkali sudah setahun saya tidak bertemu beliau, namun beliau masih mengingat saya. Ada dua hal utama yang disampaikan Pak Irwan. Pertama, bahwa KukuBima Ener-G! akan menjadi sponsor lima klub sepak bola Indonesia selama musim Kompetisi Liga 1 yaitu, Sriwijaya FC, PSM Makassar, Bali United, PSIS Semarang, dan Persija.

Pak Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul

Dukungan ini diharapkan membawa dunia sepak bola Indonesia lebih cemerlang dan bisa menang di ASIAN GAMES 2018. “Sepak bola merupakan salah satu olah raga kegemaran orang Indonesia. Miris sekali mengapa klub-klub bola kurang mendapat bantuan,” ucap Pak Irwan. Barangkali dengan majunya PT. Sido Muncul ke ranah sepak bola akan menjadi pemantik bagi pihak-pihak lain untuk turun juga mendukung, baik secara moril maupun materil.

Pak Irwan Hidayat dari KukuBima Ener-G! bersama pemain dan official 5 klub bola Indonesia

Sejenak kami yang hadir di sana diajak bernostalgia pada masa kecil Pak Irwan di Semarang. Sekitar tahun 50an, bola plastik belum ada. Jadi Pak Irwan dan kawan-kawannya bermain bola menggunakan kertas yang dibulat-bulat. Salah satu sahabat beliau mendedikasikan diri sebagai pelatih PSIS Semarang. Ketika kami bertanya, mengapa memilih lima klub bola tersebut. Setengah bercanda, Pak Irwan menjawab karena takdir. Sementara dukungan beliau pada PSIS merupakan kewajiban karena Semarang adalah tempat bertumbuh.

Para pemain dari lima klub sepak bola Indonesia yang disponsori KukuBima Ener-G!

Acara tersebut bertambah semarak dengan kehadiran para pemain bola dan official tim. Hamka Hamzah dan Beto Goncalves dari Sriwijaya FC. Demerson, Yandi Sofyan, dan Miftahul Hamdi dari Bali United. Marko Simic dan Maman Abdurrahman dari Persija Jakarta. Reva Adi Utama dan Hasim Kipuw dari PSM Makassar. Hadi Abdillah dan Gilang Ginarsa dari PSIS Semarang. Tentu saja yang bikin saya heboh sendiri karena bisa bertemu Simic! Ternyata melihatnya secara langsung tidak sebesar dugaan saya ketika melihatnya di lapangan. He he he.

Bersama Miftahul Hamzah dari Bali United

Pak Irwan Hidayat sebagai wakil dari KukuBima Ener-G! menyerahkan semacam sertifikat sponsor kepada para official. Disusul dengan penandatanganan bola para pemain. Dukungan KukuBima Ener-G! ini berlangsung selama setahun, tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang.

Pak Irwan menyerahkan sertifikat sponsor kepada salah satu official

Misi KukuBima Ener-G! sendiri dalam menseponsori sepak bola ini adalah mengusung satu Indonesia ragam. Sepak bola milik semua lapisan masyarakat. Milik masyarakat Indonesia seluruhnya. Sportivitas dan persatuan harus tetap dijunjung.

Pemain menandatangani bola

Hal kedua yang utama adalah misi KukuBima Ener-G! mensosialisasikan penyelamatan Sungai Citarum. Turut hadir Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo yang selama ini konsisten bergerak membersihkan Sungai Citarum. Sungai sepanjang 300 Km itu mengalir dari lereng Gunung Wayang, Desa Cibeureum, Kertasari, Bandung dan bermuara di Ujung Karawang. Aliran air Citarum ditampung juga di Situ Cisanti. Sepanjang aliran sungai banyak didirikan pabrik-pabrik yang membuang limbah sehingga kondisi sungai rusak. Diperparah pembuangan limbah rumah tangga oleh masyarakat sekitarnya.

Ayo, selamatkan Citarum!

Upaya-upaya membersihkan Sungai Citarum telah dilakukan. Namun sampah yang mencapai sedalam 10 meter seolah tak kunjung sirna. “Sampah 100 ton dikeruk, yang buang sampah sehari 200 ton. Kapan mau bersih?” ucap Pak Irwan Hidayat. Melihat gerakan Pangdam III Siliwangi, beliau terinspirasi sekaligus mengapresiasi dalam bentuk pembuatan iklan.

KukuBima Ener-G! akan membuat iklan semi layanan masyarakat yang berisi pengulangan informasi mengenai kronisnya keadaan Sungai Citarum. Pengulangan informasi ini diharapkan akan mengetuk kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi menjaga sungai. Rencananya, iklan tersebut akan mulai tayang bulan April. Saya doakan semoga lancar ya, Pak.

Di wilayah Bandung sendiri mengalir anak sungai menuju Citarum seperti Cikapundung, Cikapundung Kolot, Cipamakolan, Cidurian, dan Cibereum. Jadi sebagai warga Bandung, saya harus turut andil dalam penyelamatan Sungai Citarum. Minimal tidak membuang sampah ke sungai.

Seorang teman pernah berkata, kenali sungai di sekitar rumahmu. Sungai adalah penerima pesan semesta. Itulah momen saat saya merasa tersengat dan takjub. Pasalnya, dari umur 9 tahun, rumah saya berdiri di pinggir sungai. Dan bodohnya, saya selalu lupa nama sungai di pinggir rumah.

Citepus. Itu nama sungainya. Sungai tersebut bukan anak sungai Citarum. Namun kondisinya tak berbeda jauh. Airnya coklat kehitaman. Saat hujan, sesekali meluap. Segala sampah mengapung. Tak jarang ada orang yang membuang kasur ke sungai. Sepanjang sungai diapit rumah-rumah, menjadikan sungai tersebut serasa bak sampah raksasa.

Saya pikir, iklan layanan masyarakat KukuBima Ener-G! nanti biarpun temanya Sungai Citarum seharusnya bisa menjadi cerminan kondisi sungai-sungai di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Pulau Jawa yang menjadi sentral industri dan terpadat penduduknya di Indonesia mau tak mau harus mengubah perilaku.

Pak Irwan Hidayat dan para blogger

Pepatah tua dan pepatah ini masih sangat relevan sampai sekarang, mengatakan: di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Agaknya pepatah ini dapat menggambarkan apa yang dilakukan oleh KukuBima Ener-G! – Sido Muncul yang peduli pada dunia olah raga dan lingkungan hidup. Pepatah ini bukan saja mengacu pada manusia tetapi juga pada alam. Alam yang kuat adalah alam yang ekosistemnya terjaga. Yang harmonis dengan penghuninya, manusia. Karena alam dan manusia saling membutuhkan.