Kenapa sih perempuan harus punya clutch? Pertanyaan itu
terus berputar-putar sejak sejak saya remaja. Dulu sih saya cuma tahu itu tas
kecil yang digenggam. Saya juga enggak tahu apa bedanya dengan tas kecil lain.
Dalam pikiran saya, tas kecil itu enggak praktis karena hanya bisa memuat
sedikit barang. Maklum masa remaja saya cukup aktif berkegiatan di luar ruangan
jadi untuk berjaga-jaga saya selalu mengisi berbagai perbekalan. Tapi kok ya,
teman-teman saya pada hobi banget pakai clutch itu?
Oke sebelum saya bercerita lebih jauh, mari kita bahas
apa sih tas kecil bernama clutch. Clutch berasal dari kata Bahasa Inggris yang
berarti genggaman. Tas ini berukuran kecil hampir sama dengan ukuran dompet,
dompet sekarang kan cukup besar ya, bahkan ponsel pintar aja bisa masuk. Jadi
ukurannya lebih besar sedikit dari dompet besar. Nah lo, bingung nggak? He he
he. Clutch biasanya hanya punya satu kompartemen utama, kalaupun ada tambahan
ruang berresleting itu mini banget. Ciri utama adalah enggak ada pegangannya,
kamu mesti menggenggamnya. Tapi clutch sekarang banyak yang menambahkan tali panjang
sehingga bisa digantungkan di bahu. Ciri lain biasanya desainnya cantik tapi
tegas berbahan dasar kulit asli, kulit sintetis, bahan suede, atau bahan yang
terlihat berkelas lainnya. Fungsi utamanya menyimpan barang-barang kebutuhan
utama saja untuk pergi ke acara formal atau pesta.
Selepas bekerja dan memilih sebagai freelancer
di sebuah wedding organizer, saya makin akrab dengan sosok clutch. Ketika
menjadi crew WO, saya harus membawa peralatan wajib seperti HT—itu loh alat
buat komunikasi—dompet, HP, tissue, dan rundown acara. Namanya acara
nikahan, saya juga mesti dandan cantik dan tetap wangi. Oke kita tambahkan
parfume kecil ke dalam tas. Muatan wajib itu saya masukkan ke dalam sling
bag.
Awalnya, partner kerja saya di WO enggak sadar saya
pakai sling bag yang tampilannya kayak mau hangout biasa.
Lama-lama dia nyadar juga. Katanya gini, “Tasnya bisa ganti clutch? Kita
melayani klien yang lagi nikahan, ketemu keluarganya yang siapa tahu jadi klien
kita berikutnya. Penampilan harus dijaga dan harus kelihatan profesional!”
Dapat teguran gitu saya cuma ngangguk-ngangguk bego.
Pasalnya, saya enggak punya tas clutch. Akhirnya saya pinjam sama partner saya
itu. Selagi jadi crew WO saya mulai perhatikan tamu-tamu yang datang. Hampir
90% perempuan memakai clutch. Saya bergidik, apa hanya saya saja yang nggak
suka pergi ke pesta pakai clutch?
Setelah kejadian itu, saya mulai hunting
clutch. Jujur saja saya enggak nemu model clutch yang sesuai selera saya. Kalaupun
ada, harganya cukup mahal, mesti nabung dari fee jadi crew WO
lima kali. Hiks. Saya mau punya clutch tapi sesuai dengan karakter saya. Dengan
berat hati, saya meminjam clutch partner saya berulangkali ketika bekerja.
Bertahun setelah saya enggak lagi jadi freelancer
WO, saya malah menemukan clutch sesuai keinginan saya. Saya ingin clutch yang
desainnya sederhana, berwarna coklat terang, modelnya agak-agak kayak tas orang
Indian gitu, ada tali panjangnya, ukurannya cukup besar, dan harganya
terjangkau. Konon jodoh bukannya datang terlambat namun datang pada saat yang
tepat. Ya mesti sabar aja sih dari pada salah milih. Urusannya panjang dan
berabe. Eh, ini saya masih ngomongin clutch, kan? :D
Clutch dari D'Arcadia Treasure |
Clutch idaman saya muncul ketika saya lagi bermain di
IG. Tangan saya nyasar ke sebuah akun IG D’Arcadia Treasure, Indonesian
Handmade Goods with Lifetime. D’Arcadia Treasure rupanya produsen tas dan
sepatu lokal Indonesia. Clutch idaman saya itu namanya Swasti Brown berbahan
dasar pull up cow leather. Panjangnya 24,5 cm, tinggi 17 cm, dan panjang
tali 110 cm. Lapisan dalamnya berbahan kain batik coklat dengan satu
kompartemen kecil tambahan. Dan yang lebih mengejutkan harganya terjangkau
Rp350.000 dikurangi diskon jadi Rp267.260. Tanpa ragu saya langsung membelinya.
Memakai Swasti Brown menambah kepercayaan diri saya
karena saya nyaman memakainya. Jadi ingat kalimat sahabat saya, Shita: fashion
itu harus lahir dari kenyamanan. Kalau sudah nyaman kita pun akan mengeluarkan
aura percaya diri dan lebih terlihat mempesona.
By the way, selain clutch
kece itu, ada banyak produk bagus lainnya. Desainnya Indonesia banget. Harganya
juga cocok di kantong. Belum lagi D’Arcadia Treasure sering sekali kasih
diskon. Buat yang tertarik sila langsung meluncur ke:
IG: @arcadiatreasure
Website: www.arcadiatreasure.com
Fanpage: https://m.facebook.com/arcadiatreasure/
Jadi kenapa sih perempuan harus punya clutch? Menurut
saya kembali ke fungsinya, karena clutch cocok dan tepat dipakai untuk
acara-acara formal dan pesta agar perempuan terlihat manis dan elegan. Kalau
menurut kamu? Sharing, yuk!
sha juga punya beberapa cluth. lebih simpel dan praktis ya teh :)
ReplyDeleteAku enggak punya. hihihi
ReplyDeletewahhh aku langsung meluncur ke instagramnya dan, banyak Motif khas Kalimantannn. sukaaa
ReplyDeleteDulu aku kurang suka clutch loh, lebih seneng bawa ransel, tapi sekarang agak sering melirik clutch hehe emang praktis sih kalau bawaannya dikit
ReplyDeleteAku jarang banget pake clutch teh, apalagi kalau sama io. Tapi emg wajib punya ya, kalau lagi pergi jadinya ringkes kalau bawaannya dikit.
ReplyDeleteIh, cakep Clutch-nya. Aku paling suka tas jenis ini. Sukaaaa...
ReplyDeleteHmm... Aku termasuk yang tidak suka clutch. Kalo tas kecil tuh kayaknya kuraaang aza xixixi...
ReplyDeleteSaya cmn punya 1 clutch, hrs pengadaan lg nih :D
ReplyDeleteClutch aku rata2 dipake buat kondangan ajah, hihihi.. tapi yg coklat itu lucu jg ya, Vi. Ngga terlalu kecil, pas buat disampirin. Punyaku kebanyakan buat dipegang2 aja makenya
ReplyDeleteAku belum punya clutch , sempat mau beli tapinya dompetku kegedean dan nggak muat kalo dimasukin ke clutch 😂
ReplyDeleteemak2 kayak aku juga seneng pake clutch teh.. rempong kalo oake tas gede, secara nyambi gendong gandeng anak, hehe
ReplyDeleteSaya suka clutch yg sederhana jg mbak. Pokoknya asal bisa masuk dompet dan hp hehe :D
ReplyDelete