Seri Novel Dunia: Slaughterhouse-Five Karya Kurt Vonnegut

Seri Novel Dunia: Slaughterhouse-Five Karya Kurt Vonnegut
Seri Novel Dunia: Slaughterhouse-Five Karya Kurt Vonnegut

Seri novel dunia yang saya bahas kali ini adalah novel Slaughterhouse-Five karya Kurt Vennogut. Novel ini masuk ke dalam jajaran book wish list saya tahun 2016. Bagi pencinta novel fantasi, buku ini akan sangat menarik untuk kamu baca. Berikut biografi singkat dan sedikit cerita tentang novel Slaughterhouse-Five.


Biografi Singkat Kurt Vennogut

Seri Novel Dunia: Slaughterhouse-Five Karya Kurt Vonnegut
Kurt Vonnegut

Kurt Vonnegut lahir di Indianapolis, Indiana, pada tanggal 11 November 1922. Vonnegut muncul sebagai novelis dan esais pada tahun 1960, dan menulis novel Cat's Cradle, Slaughterhouse-Five dan Breakfast of Champions before 1980.  Ia dikenal karena gaya sastranya yang satir, serta unsur-unsur fiksi ilmiah di banyak karya-karyanya. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Kurt Vonnegut, Sr. dan istrinya Edit. Kakak-kakaknya bernama Bernard (lahir 1914) dan Alice (lahir 1917).

Vonnegut berasal dari imigran Jerman yang menetap di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19.  Meskipun kedua orang tua Vonnegut ini fasih berbahasa Jerman, perasaan sakit terhadap negara itu selama dan setelah Perang Dunia I menyebabkan Vonneguts  meninggalkan budayanya untuk menunjukkan patriotisme Amerika. Dengan demikian, mereka tidak pernah mengajarkan anak bungsu mereka tentang Jerman atau memperkenalkannya kepada sastra dan tradisi Jerman.

Vonnegut terdaftar di Shortridge High School di Indianapolis pada tahun 1936. Di sana, ia bermain klarinet di band sekolah dan menjadi editor untuk koran sekolah, The Shortridge Echo. Vonnegut mengatakan masa jabatannya sebagai editor memungkinkan ia untuk menulis dengan baik daripada kebanyakan orang lain.

Vonnegut juga belajar di Cornell University di Ithaca, New York, pada tahun 1940 sampai dengan 1942. Ia ingin mempelajari humaniora atau menjadi seorang arsitek seperti ayahnya. Tapi ia mendapat desakan dari ayahnya untuk mempelajari displin keilmuan yang lain. Sebagai hasilnya, Vonnegut mengambil jurusan biokimia, tapi ia memiliki sedikit kemampuan tentang ilmu itu dan acuh terhadap studinya.

Lalu Kurt Vonnegut terdaftar di Angkatan Darat AS. Ia dikirim oleh Angkatan Darat di Carnegie Mellon University untuk belajar teknik pada tahun 1943. Tahun berikutnya, ia bertugas di Eropa dan berjuang dalam Pertempuran Bulge. Setelah pertempuran ini, Vonnegut ditangkap dan menjadi tawanan perang. Ia berada di Dresden, Jerman. Vonnegut sendiri lolos dari bahaya karena ia bersama dengan tawanan perang lainnya sedang bekerja di sebuah loker daging bawah tanah membuat suplemen vitamin.

Segera setelah kembali dari perang, Kurt Vonnegut menikahi pacar SMA-nya, Jane Marie Cox. Pasangan ini memiliki tiga anak. Ia bekerja
dibeberapa pekerjaan sebelum pada akhirnya memutuskan menjadi  penulis lepas, termasuk wartawan surat kabar, guru, dan karyawan untuk General Electric. Vonneguts juga mengadopsi tiga anak dari adiknya setelah kematiannya pada tahun 1958.

Kurt Vonnegut dianggap salah satu novelis Amerika paling berpengaruh pada abad kedua puluh. Ia mencoba mencampuradukkan sastra dengan fiksi ilmiah dan humor, absurd dan sosial. Vonnegut menciptakan dunia sendiri yang unik di setiap novel dan mengisinya dengan karakter-karakter yang tidak biasa, seperti ras alien yang dikenal sebagai Tralfamadorians di novelnya yang berjudul Slaughterhouse-Five (1969).

Vonnegut menunjukan bakatnya dalam menulis satire, novel pertamanya, Player Piano mengambil setting budaya perusahaan, diterbitkan pada tahun 1952. Lalu novel lainnya menyusul, seperti The Sirens of Titan (1959), Mother Night (1961) dan Cat's Cradle (1963). Setting perang tetap menjadi elemen yang berulang dalam karya-karyanya dan salah satu karyanya yang paling terkenal membuat namanya melambung adalah novel Slaughterhouse-Five yang mencoba menarik beberapa kekuatan dramatis dari pengalamannya sendiri. Sang Narator, Billy Pilgrim, adalah seorang prajurit muda yang menjadi tawanan perang dan bekerja di sebuah loker daging bawah tanah, tidak seperti Vonnegut, tetapi dengan pengecualian: Pilgrim mulai mengalami riwayat hidupnya dan mengunjungi kembali waktu yang berbeda berulang kali. Ia juga memiliki pertemuan dengan Tralfamadorians. Eksplorasi ini berasal dari kondisi manusia yang dicampur dengan fantastis menghantam sebuah narasi kepada pembaca.

Setelah menghabiskan banyak dua tahun di bengkel  menulis di Universitas Iowa. Vonnegut dianugerahi Guggenheim Fellowship untuk penelitian di Jerman. Pada saat ia mendapatkan beasiswa itu, pada bulan Maret 1967, ia menjadi penulis terkenal. Ia menggunakan dana untuk perjalanan di Eropa Timur, termasuk ke Dresden, di mana ia menemukan banyak bangunan yang masih dalam reruntuhan. Pada saat pengeboman  di Dresden; pencerahan datang  secara perlahan-lahan untuk bahan  informasi , dan bahwa 135.000 jiwa telah meninggal di sana.

Muncul sebagai suara sastra baru, Kurt Vonnegut menjadi terkenal karena tulisannya tidak biasa, gaya panjang kalimat dan sedikit tanda baca, serta titik, juga  pandangannya yang humanis. Ia terus menulis cerita pendek dan novel, termasuk Breakfast of Champions (1973), Jailbird (1979) dan Deadeye Dick (1982) dan An Autobiographical Collage (1981).

Selain berceramah tentang penulisan kreatif di Harvard University, Vonnegut mengajar di City University of New York, di mana ia dijuluki Distinguished Professor English Prose. Ia kemudian terpilih sebagai wakil presiden dari National Institute of Arts and Letters, dan diberikan gelar kehormatan antara lain, Indiana University dan Bennington College. Sementara itu, meskipun ketenarannya sebagai novelis diakui dunia, kehidupan pribadi Vonnegut malah bermasalah. Istrinya, Jane telah memeluk agama Kristen yang bertentangan dengan keyakinan ateistik Vonnegut, dan  lima dari enam anak mereka telah meninggalkan rumah. Ia sangat terpengaruh ketika anaknya Mark menderita gangguan mental pada tahun 1972 yang juga diperparah dan diperburuk depresi kronis yang menggerogoti jiwa Vonnegut. Kurt Vonnegut harus bergumul melawan pribadinya sendiri. Setelah berjuang melawan depresi mematikan selama bertahun-tahun. Apa pun tantangan yang ia hadapi secara pribadi, Vonnegut tetap menjadi ikon sastra dengan pengikut setianya yang cukup banyak dan menyebar.

Novel terakhirnya adalah Timequake (1997), yang menjadi best seller meskipun menerima tinjauan kritik yang beragam. Kurt Vonnegut memilih menghabiskan tahun-tahunnya untuk menulis buku-buku nonfiksi. Buku terakhirnya adalah A Man Without a Country , koleksi esai-esai biografi. Di dalamnya, ia mengungkapkan pandangannya tentang politik dan seni dan menjelaskan lebih lanjut tentang riwayat hidupnya.

Kurt Vonnegut meninggal pada 11 April 2007, pada usia 84, sebagai akibat dari cedera kepala yang ia derita saat jatuh di rumahnya di New York beberapa minggu sebelumnya. Dia meninggalkan istrinya yang kedua, fotografer Jill Krementz, putri angkat mereka, Lily, dan enam anak dari pernikahan pertamanya.

Cerita Novel Slaughterhouse-Five
Vonnegut telah menulis pengalaman tentang perangnya di Dresden sejak ia kembali dari perang. Pada awal novel dari Slaughterhouse-Five bercerita tentang kesulitan-kesulitannya.  Novel tersebut,  bercerita tentang kehidupan Billy Pilgrim, yang seperti Vonnegut lahir pada tahun 1922 dan bertahan dalam pemboman di Dresden.

Kisah ini diceritakan secara non-linear, dengan banyak klimaks dari Billy, dan penculikan oleh alien dari planet Tralfamadore sembilan tahun sebelumnya, dan  teman Billy, Edgar Derby di Dresden saat mencuri Poci—diungkapkan dalam halaman pertama. Lalu, pada tahun 1970, ia menjadi koresponden di Biafra selama Perang Saudara Nigeria. Slaughterhouse-Five menerima banyak ulasan,  umumnya positif. Novel ini juga menjadi daftar best seller di New York Times.

Dirilis pada tahun 1969, novel ini membuat ketenaran Vonnegut meroket. Vonnegut juga sering kali menyuarakan tentang  pesan antiperang. Ia dipuji sebagai pahlawan dari gerakan antiperang yang sedang berkembang di Amerika Serikat, diundang untuk berbicara di berbagai aksi unjuk rasa.

Pada tahun 1970, Slaughterhouse-Five dinominasikan untuk Nebula Award dan untuk Hugo Award. Pada tahun 1998, modern library memasukan novel  Slaughterhouse-Five pada peringkat ke-18 pada daftar 100 novel berbahasa Inggris terbaik abad ke-20 dan  majalah Time memasukan Slaughterhouse-Five sebagai 100 novel berbahasa Inggris terbaik yang ditulis sejak tahun 1923.

Sumber referensi dan gambar:
www.biography.com
modernlibrary.com
www.vonnegut.com
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

No comments:

Post a Comment