Major
And Minor Plot Point
The art of storytelling atau seni bercerita ada yang namanya plot mayor dan minor. Dalam cerita, ada titik-titik penting yang
menggerakkan aksi. Penataan plot dibagi menjadi titik-titik ini.
Plot
pertama adalah suatu ‘kecelakaan’ yang menggerakan peristiwa.
Contoh: Novel Gone with the Wind mengawali ceritanya dengan peristiwa
pertunangan Ashley, laki-laki yang dicintai Scarlet O’hara dengan perempuan
lain.
Plot
kedua adalah konflik dan konsekuensinya. Contoh: Scarlet berusaha
mengajak Ashley kawin lari, namun ditolak. Patah hati, Scarlet menikah dengan
sepupu Ashley. Konsekuensi dari tindakan tersebut adalah Scarlet terjebak dalam
kehidupan rumah tangga tanpa cinta.
Plot
ketiga mendekat klimaks. Datang konflik selanjutnya.
Contoh: Setelah berbagai kejadian, akhirnya Scarlet menikah dengan Reth
Buttler. Suatu hari, Scarlet dan Ashley berciuman di pabrik kayu. Ketika itulah
mereka menyadari kalau perasaan mereka telah berubah. Peristiwa itu diketahui
seseorang dan menyebar.
Plot
keempat penyelesaian. Contoh: Scarlet menghadapi isu
perselingkuhan dengan tegar. Perasaan telah jelas bahwa dia mencintai Reth.
What’s
At Stake?
Karakter yang tak terlupakan pasti memiliki
pertaruhan terhadap apa yang ingin dicapai.
Rumusnya: Jika A, maka B. Karena
itu, jadikan C.
Contohnya: Harry Potter harus mengalahkan
Voldemort demi kedamaian dunia.
The
Beginning
Dimulai dengan “inciting incident”.
Segala sesuatu yang menghasilkan “inciting incident” disebut sebagai “backstory”.
Sebelum “inciting
incident”, semuanya berada dalam posisi “equilibrium”.
“Inciting
incident” membuat awal menjadi tidak seimbang.
Lalu di sinilah cerita bergerak.
The
Goal
Semua cerita dimulai dengan tokoh utama
(protagonis) memiliki SATU target/tujuan jangka panjang dan SATU ATAU LEBIH
target/tujuan jangka pendek.
Protagonis menginginkan sesuatu. Target
membuat cerita terfokus dan terencana.
Let’s
Create the Obstacle
Dengan menciptakan masalah, maka konflik bisa
lahir. Tanpa masalah, cerita menjadi datar. Masalah hadir untuk membangun
karakter dan melancarkan perjalanan alur cerita.
Protagonist
And Antagonist
Protagonis mewakili keinginan untuk mengubah
situasi atau status-quo
Antagonis mewakili resistensi untuk
perubahan, keinginan untuk tetap atau kembali di posisi sebelumnya.
Antagonis tidak selalu hadir dalam bentuk
karakter, tapi bisa berupa paradigma, pandangan umum dalam tema cerita.
Character
Types that Build A Story
Protagonis
Antagonis
Cermin
Penjaga
Mentor/Guru
Pendukung Antagonis
Pembawa Kabar
Element
In Setting
Lokasi
Tahun
Hari
Jam
Mood dan atmosfer
Cuaca
Alam
Setting buatan manusia
Sejarah
Keadaan sosial/politik/budaya
Populasi
Keturunan/nenek moyang
Setting
Is Very Important
Setting bukan cuma berfungsi sebagai backdrop saja. Setting yang bagus
menciptakan hubungan interaktif dengan plot dan karakter. Saya ambil contoh
novel Gone with the Wind. Scarlet O’hara sangat mencintai perkebunan Tara.
Perkebunan itu bukan hanya menjadi tempat bertumbuh. Tara adalah obat penenang
dan alasan perjuangan hidup Scarlet.
Tips
for Building Suspense
Suspense
adalah suplemen agar cerita tidak bosan. Suspense
membuat pembaca penasaran!
Kejutkan pembaca!
Antagonis yang kuat
Mimpi buruk menjadi kenyataan
Protagonis takut/fobia terhadap sesuatu. Misalnya fobia batu akik atau ruang sempit.
Tunjukkan bahaya yang nyata
Jangan permudah masalah protagonis
Gunakan situasi eksternal yang di luar
kendali protagonis
Hantui protagonis dengan masa lalunya
Ciptakan deadline/waktu
Final
twist di akhir cerita
Good
Writers break the rules!
...tapi mereka tahu bagaimana melakukannya!
Artinya, uraian di atas adalah teori. Penulis tahu caranya menulis tanpa
terpatok teori. Kamu bisa eksplorasi dan menciptakan teori sendiri.
Biografi Clara Ng
Ng lahir di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1973 dengan nama Clara Regina Juana, dan tumbuh besar di Kemayoran. Selama masa kecilnya di Jakarta, Ng telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia sastra. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, Ng hijrah ke Amerika Serikat untuk belajar di Ohio State University. Setelah lulus pada tahun 1997, ia bekerja di AS selama setahun sebelum kembali ke Indonesia untuk bekerja di sebuah perusahaan perkapalan. Setelah tiga tahun bekerja di sana, Ng berhenti dan memutuskan untuk menjadi seorang penulis profesional. Novel pertamanya, Tujuh Musim Setahun (2002), menyusul trilogi Indiana Chronicle (2002, 2005). Sejak itu, ia telah merilis beberapa novel, berbagai cerita pendek (termasuk satu antologi), dua puluh satu buku anak-anak, dan beberapa koleksi dongeng.
Ng menulis di waktu luangnya saat berada di rumah. Genre novelnya beragam, mulai dari fiksi dewasa hingga sastra anak. Novel dewasanya seringkali mengisahkan tentang kelompok minoritas. Sedangkan buku-buku anaknya dimaksudkan untuk mengajarkan empati. Karya satra anaknya telah memenangkan tiga Penghargaan Adhikarya dari Asosiasi Penerbit Indonesia, dan kelompok LGBT memuji novelnya yang berjudul Gerhana Kembar (2007).
Sumber biografi: Wikipedia.
Sumber gambar:
http://img.scoop.it/pMZ9yf9hwmBOgm5qWRYN44XXXL4j3HpexhjNOf_P3YmryPKwJ94QGRtDb3Sbc6KY
Sumber gambar:
http://img.scoop.it/pMZ9yf9hwmBOgm5qWRYN44XXXL4j3HpexhjNOf_P3YmryPKwJ94QGRtDb3Sbc6KY
Harus diboomark ini mah ...
ReplyDeleteSemoga bermanfaat Mbak Ra :)
DeleteNaaa ini jelas banget teorinya. Teori di blog2 lain umumnya cerita ttg proses dia sendiri aja, nggak applicable utk org lain. Kalau yg ini bisa utk segala macam gaya menulis, tinggal ngembangin sesuai kegilaan masing2 heheee
ReplyDeleteSemoga bermanfaat Mbak Lusi ^^
Deletedetil banget nih penjelasannya, bisa dijadiin panduan kalau mau bikin cerita
ReplyDeleteternyata panjang juga ya prosesnya
Hehe iya panjang Mbak :D
DeleteSeru eung. Kudu belajar pisan hal seperti ini. Secara gitu, aku mah bodoh banget nulis fiksi teh. Padahal pengen bisa...
ReplyDeleteEnggak bodoh, Teh. Tinggal latihan aja. Semangat *\^^/*
DeletePart 2 of "The Art of Storytelling" continues to captivate with its insightful narrative techniques. The exploration of character development How Download App plot dynamics, and emotional resonance is praiseworthy.
ReplyDelete