“Awewe mah, pondok
lengkah,” ucap Mama saya.
Digambar ulang oleh penulis: Kaki |
Sejak kecil, Mama saya
menanamkan kalimat yang dalam bahasa Indonesia berarti, ‘perempuan itu memiliki
langkah yang pendek’. Tentu bukan karena bertubuh kecil sehingga langkah kaki
saya pendek. Maksudnya, gerak perempuan itu terbatas.
Masalah
Klasik Perempuan
Secara Fisik
Perempuan memiliki tubuh
lebih rentan apalagi pada fase menstruasi. Beberapa perempuan—saya salah
satunya—ketika mengalami fase ini hampir tidak bisa beraktivitas karena rasa
sakit.
Secara Kodrat
Perempuan ditakdirkan
sebagai kepala rumah tangga. Kewajibannya adalah mengurus keluarga dan anak. Di
tangan perempuan, seorang manusia diberi akar untuk ‘menjadi’. Tugas maha berat
ini membuat sebagian perempuan hampir tidak memiliki waktu untuk dirinya
sendiri.
Mama saya tidak bisa
disalahkan karena menanamkan doktrin di atas. Sejarah peradaban dunia mencatat,
sejak zaman batu, kaum perempuan adalah penunggu gua. Beribu tahun kemudian,
kultur ini terus menurun.
Secara Pemikiran
Saya membaca novel Gone
With The Wind yang bersetting tahun 1800an di Georgia. Scarlet O’Hara—tokoh
utama—harus pandai-pandai memilah gagasannya ketika berbicara dengan
teman-temannya. Dia tidak boleh terlihat cerdas. Saya terkejut, ternyata
masalah tersebut dialami perempuan di belahan dunia manapun. Kasus dalam
negeri, Kartini—contoh ini agar lebih familiar—dilarang bersekolah. Beliau
menyuarakan pikirannya lewat surat-surat pada teman-temannya di Eropa.
Ternyata, perempuan punya masalah yang sama, keterbatasan menyuarakan pikiran
dan isi hatinya. Yang berarti sebagian eksistensi perempuan telah dibungkam.
Mama dan saya merupakan
generasi yang berbeda. Zaman Beliau belum ada internet. Lalu bagaimana internet
dapat menjadi solusi masalah klasik tersebut?
Solusi
dari Internet
Secara Fisik
Sebagai perempuan, kita
tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dalam menggunakan internet. Misalnya
ketika saya sedang dalam fase menstruasi atau sakit, cukup dengan membawa
laptop atau handphone ke tempat
tidur. Beberapa pekerjaan saya akan selesai.
Secara Kodrat
Dengan adanya internet,
perempuan bisa bekerja, berkarya, dan mengekspresikan dirinya di rumah.
Perempuan juga tetap terkoneksi dengan dunia luar. Misalnya, saya menulis novel
di rumah, mengirimkan karya saya ke editor melalui email. Seorang pelukis,
setelah selesai pekerjaannya tinggal memfoto lukisan kemudian upload ke website. Atau ingin berdagang,
banyak perempuan membuka toko online.
Secara Pemikiran
Jika ada kebebasan
mutlak dalam dunia ini, hal itu adalah isi kepala manusia. Kita bisa membatasi
ucapan tapi kita tidak bisa membatasi pikiran.
Perempuan manapun bisa menyuarakan
pemikirannya lewat internet. Salah satunya dengan ngeblog. Perempuan bisa menceritakan
kesehariannya, mengekpresikan dirinya. Perempuan bisa memilih warna blog sesuai
passionnya. Ada travelling blog, fashion blog, blog sastra, blog jualan,
dan lain-lain.
Internet mempertemukan
perempuan dengan perempuan lain. Lihat saja grup Kumpulan Emak Blogger yang berisi
perempuan semua. Mereka berasal dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan luar
negeri. Wadah perempuan saling memberi informasi, tips, dan ilmu.
Modifikasi vector: Perempuan dan laptop |
Kata orang bijak,
menjadi penulis adalah bekerja untuk keabadian. Maka berkaryalah perempuan,
abadikan dirimu lewat media internet.
Suatu hari, saya dan
Mama mengobrol ringan. Saya katakan pada beliau, “Perempuan punya sahabat,
namanya internet. Internet bisa membuat perempuan melangkah mantap, lebar, bahkan
terbang.”
Mama saya tertawa,
kemudian berkata, “Mama mah geus kolot, teu ngarti internet.”*
Saya kecup kening Mama,
lalu berbisik, “Tenang saja Ma, saya yang akan mengabadikan Mama lewat tulisan
saya di buku dan blog.”
Evi dan Mama |
Catatan: *Mama sudah
tua, tidak mengerti internet.
Tulisan ini dibuat dalam rangka seleksi Srikandi Blogger 2014 tahap II.
Twitter KEB |
Fanpage KEB |
iya ya, org zaman dulu bilangnya awewe mah ponok lengkah, kalimatnya seperti dogma ya... saya pun sering mendengar org bilang seperti itu
ReplyDeleteIya begitulah, dogma yang diturunkan terus menerus :(
DeleteSetiap buka leptop kayak buka jendela, malah lebih luas. Gak sekedar halaman rumah yg terlihat...tapi duniaaaa
ReplyDeleteBetul Mak Arin :)
DeleteMenjadi penulis adalah bekerja untuk keabadian, setuju juga dengan kalimat ini :)
ReplyDeleteYuk, kita bekerja untuk keabadian :)
DeleteMak Evi cantik, dengan internet perempuan bisa berkarya...
ReplyDeleteMari berkarya, Mak :)
Deletemari berkarya melalui internet...enak bisa terbang keliling duni,ya kan??hehehe
ReplyDeletesalam buat mama ya mbk,22nya cantik^^
Makasih Mak :)
Delete...dan aku kenal kamu juga via internet. :')
ReplyDeleteIya ya kita kenalnya di internet :D
Deletehihi.. kalo aku dr kecil udah ditanamkan, jd perempuan harus mandiri, sekolah yg pinter lalu kerja. ini dogma jg si klo dilihat dr kacamata "jadilah pengusaha, bukan pekerja" :))
ReplyDeletetapi nggak dicekoki dogma bahwa perempuan harus d rmh aja, maklum, keluarga miskin dan ortu nggak ingin anak2nya bernasib sama. :)
Wih bagus tuh nilai-nilai yang ditanamkannya :)
DeleteHaha.. iya Mbak. Dan kalaupun sekarang ngerti, dikiranya tiap hari main fesbuk didepan laptop :D
ReplyDeleteMemang butuh waktu ngasih pengertiannya ya :(
DeleteAh betul Mak. Mamaku juga selalu bilang gitu. Awewe mah pondok lengkah. Ya sudah, akhirnya aku panjangin deh lengkahnya di dunia maya. Hehehehe... sukseeees. ^^
ReplyDeleteIya Mak, yuk kita melebarkan langkah :D
Deleteitu mah istilah jaman baheula nya mak, sekarang perempuan panjang pisan langkahnya..menjangkau dunia hanya melalui internet ^^
ReplyDeleteIya, Mak. Sebenarnya langkah kita udah panjang dari dulu, cuma enggak kelihatan aja :)
Deleteheheh sunda pisan...sumuhun kapungkur mah kitu nya pi, saur sepuh baheula mah, awewe berat lengkah
ReplyDeleteCuriga diomongin gitu juga Teh Rina ;p
DeleteMak evi kok sama sih sama kata ibu saya pondok lengkah hehe
ReplyDeletegudlak ya
Makasih Mak Hana. Gudluck juga ya.
DeleteKayaknya emang doktrin di mana-mana itu kalimat :D
ucapan bisa dibatasi, tapi pikiran tidak. dan sekarang batas itu hilang setelah internet ada ya.
ReplyDeleteBatasannya berkurang, Mak :)
Deletetulisan yang sungguh manis dan menyentuh mak evi...kereen deh
ReplyDeleteMakasih Mak Ida. Tulisan Mak juga keren :)
DeleteSudut pandang yang bagus Mak ^_^
ReplyDeleteMakasih Mak Rahmah :)
DeleteKeren tulisannya .. dalaaam. Dirimu masih muda tapi sudah secerdas ini . Insya Allah nanti menjadi ibu yang amat cerdas yang bisa membawa anak2nya menjadi lebih baik. Sukses yaa :)
ReplyDeleteAmiiin Mak. Makasih doanya. Saya selalu suka tulisan Mak Mugniar. Sukses juga buat Mak :)
DeleteDulu, ibuku kurang senang melihatku "bermain" internet/komputer... karena menurut beliau perempuan itu sebaiknya fokus untuk ngurus rumah, ngurus anak dan suami... Meski beliau tahu aku beberapa kali dapat rejeki/hadiah lewat tulisan di blog namun bagi beliau "bermain" internet/komputer tidak ada gunanya bagi perempuan.
ReplyDeleteNamun kini semenjak aku masuk 50 Srikandi Blogger beliau sedikit melunak... apa gara2 ada nama "srikandi" didalamnya ya? Secara beliau seneng sekali dg pewayangan hehehe....
Ups... sori malah curcol...
Semoga menang ya Mak..
Ahahaha enggak apa-apa curcol juga, Mak Reni. Sukses ya, Mak :)
DeleteKalimat pembukanya jadi bikin inget sama almarhum mamah mertua...
ReplyDeleteKeren tulisannya, Mak. Salam kenal dan semoga sukses yaa ^_^
Makasih Mak Riana. Salam kenal dan sukses buat Mak Riana :)
Deleteemang terbatas apalagi setelah punya anak, tapi internet lumayan bisa menghapus keterbatasan itu ya mak
ReplyDeleteIya Mak, mungkin keterbatasan itu enggak benar-benar hilang tapi kita minimalkan :)
Deletealhamdulillah, mamaku akhirnya sekarang mau internetan. udah bisa wasapan, facebook-an, dan youtube-an. hahhaha. memang susah2 gampang ngajarin emak2, apalagi yg tua beegitu yah. disuruh ganti hape aja ga mau karena hape sekarang kebil2 keypadnya. hihi. syukurlah akhirnya sedikit2 diajarin sama adek jadi ngerti. ya apalagi kalo bukan buat hiburan, ya? di rumah mamaku ga pake art soalnya, kasian juga kan... *malah curhat*
ReplyDeleteAlhamdulillah Mamanya Mak Isti mau belajar internet. Mama saya juga males ganti hape, maunya yang jadul aja :)))
DeleteSaya setuju dengan pernyataan Mak Evi Sri Rezeki bahwa “Perempuan punya sahabat, namanya internet. Internet bisa membuat perempuan melangkah mantap, lebar, bahkan terbang.” Mantap....... Good Luck !
ReplyDeleteGood luck juga ya, Mak Anita :)
DeletePerempuan hampir tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri > betul Mak, terutama setelah punya anak, tapi salah satu me time nya saya ya internetan esp. ngeblog. Sebagai IRT yang sekarang dominan di rumah saja, apalagi jauh dari keluarga, internet itu jadi jalan pengobat rindu, penambah ilmu
ReplyDeleteIya Mak, untung ada internet ya. Saya juga lebih banyak ngabisin waktu di rumah dan internetan :)
Deletekunjungan makpan :)
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya Makpan :)
DeleteSekarang, kaki sudah gak jamannya di kerangkeng lagi ya, Mba. Karena di rumah pun bisa berkarnya. :)
ReplyDeleteMamah saya juga sering ngomong gitu. "yaaah, wakil kamu saja yang bisa internetan". :D
Semoga lolos tahap berikutnya ya, Mba. :)
Iya, kita jadi duta ortu aja, Dah :)
DeleteSemoga lolos juga Idah :)
sooo sweeet...neng Evi, nice work.."Kata orang bijak, menjadi penulis adalah bekerja untuk keabadian. Maka berkaryalah perempuan, abadikan dirimu lewat media internet"..thanks for reminding! Sukses SB 2014nya yaaaa...
ReplyDeleteAyo Mak Indah kita berkarya ^_^
DeleteSukses juga ya Mak SB2014nya.
nice! internet mengatasi segala "keterbatasan", ya :)
ReplyDeleteIya *\^^/*
DeleteCouldn't agree more!!!! Good Luck for Srikandi Award :D
ReplyDeleteMakasih Eva. Doain ya :*
DeleteSama, mamaku juga tdk ngerti internet itu apaan :D
ReplyDeleteGood luck ya
Heuheu, memang beda generasi ya, Mak. Good luck juga :)
DeleteArtikel kedua dari 50 artikel srikandi perempuan dan internet yg ku suka :)
ReplyDeleteini keren loh sist, beneran :)
sukses terus ya buatmu :)
aku lg membaca novelmu loh pemberian pakde :)
Makasih ya, Mel. Terharu deh :")
DeleteSemoga suka novelnya ya. Dan sukses terus buatmu juga ^_^
Semoga Evi Menang! \^^/
ReplyDeleteMakasih Aprie. Doain ya :*
DeleteKunjungan MakJur.
ReplyDeleteGood luck ya, Mak :)
Makasih kunjungannya MakJur ^_^
DeleteBener Mak Evi..internet sahabat wanita sekarang ya..bagaikan soulmate..nggak terpisahkan lagi dalam keseharian kita..:)
ReplyDeleteIya Mak. Yuk kita berkarya di internet :)
Deleteaduhh makk.. resep pisan maca blog na.. salam ka mama nya
ReplyDeletesehat2 selalu..sukses Srikandi Blogger nyaa...aamiin:)
Makasih Mak Suzie, sukses juga buat Mak ya ^_^
Deletekarena internet kita bertemu di Srikandi...Sukses terus Makmud Evi....
ReplyDeleteIya Mak, walaupun belum ketemu di dunia nyata ya :)
DeleteSukses juga buatmu Mak ^_^
Kata orang bijak, menjadi penulis adalah bekerja untuk keabadian. Maka berkaryalah perempuan, abadikan dirimu lewat media internet.
ReplyDeletesuka dengan kalimat ituhh....sukses ya teh evii
Sukses juga buat Bu guru kecil ^^b
DeleteHalo Mak Evi, MakJur visit nih. Good luck yaaa. :)
ReplyDeleteMakasih MakJur, semoga suka tulisannya :)
DeleteWuih mama yang keren, salut. Cium tangan buat beliau ya :)
ReplyDeleteMakasih Mak Indah *terharu*
DeleteKunjungan Mak Jur paling terakhir. Good luck ya, mak :-*
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya Mak Mira :)
Deletesekarang emang jamannya kesetaraan gender semangat berkarya
ReplyDelete