Bulan Oktober ini saya bertekad untuk melewatkannya dengan beberapa petualangan. Tidak perlu menyusuri hutan belantara atau menerjang ombak. Cukup sederhana dan sesuatu yang belum pernah saya lakukan. Ada beberapa hal dalam daftar petualangan saya, pertama datang ke planetarium. Melihat sejuta bintang dengan mata kepala sendiri. Itu impian saya sejak kecil. Kedua, saya ingin main game RPG. Ketiga dan seterusnya adalah -sekali lagi- hal-hal yang belum pernah saya lakukan.
Kesibukan membuat perencanaan bisnis menyita banyak waktu.
Keuangan morat-marit, hampir-hampir memupuskan harapan untuk mencoba banyak
hal. Segala sesuatu butuh biaya kan? Ya sudahlah saya pasrah, barangkali belum
waktunya.
Seminggu yang lalu, datang tawaran dari seorang teman,
namanya Phanie. Dia bekerja di sebuah toko penjualan kukis, yaitu Ina Cookis Store. Phanie mengajak saya
mengikuti Cooking Class gratis. Tanpa
pikir panjang saya iyakan. Saya belum pernah ikut kelas memasak. Seperti apa
kelas memasak itu tidak terbayang. Ada dua kelas gratis yaitu Cooking Class dan Barista Class. Saya harus pilih salah satu. Karena sekarang saya
suka masak, akhirnya saya pilih Cooking
Class, padahal Barista Class juga
sangat menggoda. Ah ternyata petualangan itu datang tak pernah diduga.
Hari Cooking Class pun tiba. Jam sembilan pagi sudah dimulai. Lagi-lagi saya terlambat bangun. Alhasil
saya sampai di tempat pukul sepuluh kurang sepuluh. Saya adalah peserta
terakhir. Ada sekitar dua puluh peserta yang dibagi menjadi dua kelompok.
Saya masuk kedalam kelompok dua, bersama dengan Phanie. Setelah
mengisi daftar hadir, saya pakai apron dan segera bergabung. Ada tiga menu yang
diajarkan, semuanya adalah simple
desserts atau makanan penutup. Ketiga menu itu adalah Balsamic Strawberry,
Chocolate Java Cake, dan Caramel Mousse resep chef Ferri Fonterra. Resep pertama
yang diajarkan adalah Chocolate Java Cake, prosesnya hampir selesai.
Balsamic Strawberry |
Caramel Mousse |
Chocolate Java Cake |
Melihat antusiasme peserta lain, membuat suasana gegap
gempita. Ada dua ibu dan anak, selebihnya mahasiswa atau ibu rumah tangga. Pada
jam kerja dan hari kerja, sulit sekali bagi pegawai kantoran mengikuti kelas
ini. Saya bersyukur karena wirausaha. Banyak waktu bisa diatur sendiri.
Banyak bahan, istilah dan alat masak yang tidak saya
kenal atau baru dengar pertama kali. Saya berkenalan dengan Whipping Cream, Balsamic, Toffee Sc., dan
melihat pembuatan karamel. Saya terkesima melihat betapa sederhananya membuat karamel,
hanya dengan gula, air dan sedikit butter. Sulitnya mengatur panas api dan
kapan saat yang tepat untuk mencampurkan bahan demi bahan. Karena memang tidak
sarapan, saya misuh-misuh lihat kue yang hampir jadi. Tak sabar ingin
mencicipi. Kami tidak diberi alat maupun bahan perorangan, tetapi berkelompok. Untuk
mencoba mempraktekan resep, kami bergiliran memegang alat dan mengolah bahan.
Ferri Fonterra |
Kegiatan yang berdurasi hampir tiga jam itu
memperkenalkan saya pada seorang teman bernama Dian. Dia berasal dari Malang.
Dian berniat mengikuti Barista Class besok hari tapi tidak bisa karena harus terbang ke Pontianak menemui suami
tercinta. Tercetuslah ide, saya akan menggantikan Dian mengikuti Barista Class. Petualangan di bulan
Oktober yang lain.
Saat ditunggu tiba, mencicipi setiap menu yang dibuat. Semua
terasa lezat. Perut kenyang seketika. Pulangnya kami diberi oleh-oleh majalah memasak. Walaupun tidak banyak ambil bagian dalam
praktek memasak, saya cukup senang dengan petualangan kecil ini :)
Kalo kamu ikut bagian memasak aku pengin bagian yang icip-icip aja yaaa :))
ReplyDeletehehehe.. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya Sobat Bercahaya ^^
Delete