PIP UMi Alternatif Pembiayaan Bagi Usaha Ultra Mikro
Bohong banget kalau mau ngembangin
usaha nggak butuh modal! Saya suka gemash kalau ada orang bilang gitu.
Minimal modal tekadlah he he. Tapi ini saya serius. Beberapa kali membuat
usaha, saya udah ngerasain bangun jatuhnya. Menurut saya membangun usaha itu
ada modal minim bukan tanpa modal yang berupa SDM, waktu, jaringan,
kreativitas, dan uang.
Membangun Usaha Vs Mengembangkan Usaha
Membangun Usaha Vs Mengembangkan Usaha - Sumber: geralt dari Pixabay
Emang beda membangun usaha sama mengembangkan
usaha? Dalam perspektif saya sih, beda. Jadi mesti dibedain antara membuat
usaha dan mengembangkan usaha. Membangun usaha itu kita bisa mulai dari apa
yang kita punya. Misalnya saya sama suami bikin usaha kriya. Kami memanfaatkan
yang ada di sekitar dulu. Bahan kayu mengumpulkan dari sisa bahan bangunan, alat-alat
pertukangan pakai yang manual, penjualan lewat daring dan jaringan pertemanan, dan
seterusnya.
Ketika berurusan dengan pasar yang
alhamdulillahnya produk kami diminati, pesanan mulai banyak. Kondisi itu enggak
bisa dipenuhi dengan perangkat manual. Kami butuh mesin atau pegawai. Mulai deh,
bingung cari modal duit. Itulah kondisi dimana kami harus mengembangkan usaha.
Sumber Modal Bank Vs
Nonbank
Sumber Modal Bank Vs Nonbank - Sumber: stevepb dari Pixabay
Ngomongin modal duit memang ada
beberapa sumber yang bisa kita cari. Pada intinya sumber modal ini dibagi ke
dalam dua kategori besar yaitu modal bank dan nonbank.
Modal bank pasti udah pada tahu ya,
pinjaman dari bank. Kalau modal nonbank itu bisa pinjaman dari teman atau
keluarga, bantuan dari pemerintah seperti BPUM, investor, dll.
Beberapa kali sahabat saya menyarankan
untuk mencari investor. Awalnya kami enggak mempertimbangkannya dengan serius.
Kemudian saya berkaca pada usaha Ayah saya. Untuk mengembangkan usaha, beliau
enggak segan juga berurusan dengan investor dan bank. Hasilnya, usaha puluhan
tahun itu berkembang pesat. Meski disayangkan setelah kepergian kedua kakak
saya, usaha itu hancur juga.
Akhirnya saya dan suami coba bikin semacam
business plan tapi sejauh ini belum ada yang nyangkut karena rupanya
usaha kami enggak cukup menyakinkan di masa pandemi ini. Maklum produknya
termasuk kebutuhan tertier.
Mengapa kami belum mencoba pinjaman ke
bank? Sebab alasan administrasi yang belum terpenuhi dan enggak punya sesuatu
yang bisa dijaminkan.
Jalan untuk ingin mengembangkan usaha
ini terasa mentok sampai suatu saat di akhir tahun 2021 saya dapat kabar
tentang program pembiayaan usaha ultra mikro dari Pusat Investasi Pemerintah
(PIP).
PIP UMi Alternatif Pembiayaan Bagi Usaha Ultra Mikro
Para pelaku usaha ultra mikro yang mendapat bantuan PIP UMi - Sumber: https://pip.kemenkeu.go.id/
Sebetulnya saya sempat bingung dengan
istilah usaha ultra mikro yang belum lazim. Biasanya kan, UMKM alias usaha
mikro kecil menengah. Ini ultra mikro?
Ternyata usaha ultra mikro ini adalah
usaha yang dimiliki perorangan dan belum punya badan usaha. Kayaknya ini pas banget
buat kami. Ibarat level pendidikan, usaha kami masih SD. Masih kayak mesti
disuapin dengan bantuan pemerintah yang nggak perlu dibalikin kayak BPUM. Tapi
bantuan seperti ini terbatas banget. Terus mau sampai kapan disuapin? Kami juga
mau dong naik level ke SMP, SMA, bahkan anak kuliahan he he.
Oke, kita kenalan sama Umi alternatif
pembiayaan bagi usaha ultra mikro ini. Jadi Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
selaku Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan Indonesia, punya
program pembiayaan Ultra Mikro yang disingkat UMi.
Program pembiayaan UMi diluncurkan sejak tahun 2017 dengan ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) nomor 22/PMK.05/2017 tentang Pembiayaan Ultra Mikro yang
selanjutnya direvisi melalui PMK nomor 95/PMK.05/2018.
Sejak digulirkan tahun 2017, secara
kumulatif pinjaman UMi telah menjangkau lebih dari 5 juta pelaku usaha Ultra
Mikro dengan nilai penyaluran lebih dari Rp 16 triliun. Sedangkan realisasi
penyaluran selama tahun 2021, pinjaman UMi telah melayani 1,8 juta orang atau
telah mencapai target sebanyak 1,8 juta debitur.
Sementara
dari sisi sebaran penyaluran, pinjaman
UMi telah melayani pelaku usaha Ultra Mikro di 502 Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia melalui 51 penyalur.
Siapa yang Berhak Memperoleh UMi?
Siapa yang Berhak Memperoleh UMi? - Sumber: coffeebeanworks dari Pixabay
Siapa aja yang bisa dan berhak memperoleh
UMi? Judulnya juga udah usaha ultra mikro, pastinya kita yang punya usaha ultra
mikro produktif yang dimiliki warga negara Indonesia. Catat: produktif! WNI ini
dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (KTP elektronik). Lalu yang kedua, pelaku
UMKM enggak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebab kalau udah ikutan
KUR levelnya udah beda. Hanya dengan dua syarat utama itu kita bisa mendapatkan
bantuan pembiayaan UMi. Di mana setiap penerima bantuan pembiayaan UMi maksimal
mendapatkan bantuan sebesar 20 juta/orang.
Selain itu, Pusat Investasi Pemerintah
(PIP) dalam menyalurkan pembiayaan UMi mewajibkan kepada seluruh penyalur untuk
memberikan pendampingan kepada para debitur UMi. Salah satunya dengan membantu
para debitur mengatur keuangan melalui para pendamping atau Account
Officer (AO).
Seperti diinformasikan dari laman
pip.kemenkeu.go.id. Para pendamping untuk program UMi akan mendapatkan
pelatihan terlebih dulu sebelum diterjunkan sebagai Account Officer (AO).
Salah satunya seperti dituturkan Indra Gunawan, salah seorang pendamping
di wilayah Bogor.
“Untuk menjadi seorang pendamping atau AO,
kami mendapatkan pelatihan (training) terlebih dahulu selama tiga bulan.
Seperti cara berkomunikasi yang baik dan benar, memahami produk-produk yang
dimiliki koperasi, tugas yang harus dilakukan, dan masih banyak lainnya.” Begitu
pengakuan Indra dalam menjelaskan perjalanan awal menjadi pendamping di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Baytul Ikhtiar (KSPPS BAIK) selaku
Koperasi Linkage penyalur Pembiayaan UMi di Kota Bogor.
Indra juga menuturkan, bahwa
pendampingan dijadwalkan setiap hari Senin sampai dengan Kamis dengan total 7
(tujuh) kelompok setiap harinya. KSPPS BAIK menyebutnya dengan kata majelis.
Apabila terdapat majelis yang berhalangan, pendampingan akan dilakukan di hari
Jumat. Untuk menyukseskan kegiatan pendampingan, umumnya masing-masing ketua
majelis dipercaya sebagai tuan rumah. Sementara durasi pendampingan yang
dibutuhkan bagi setiap majelis sekitar 30 menit dalam satu kali pendampingan.
Cerita tentang pendamping Umi dan
kemudahan dalam mendapatkan bantuan pembiayaan tersebut, sejalan dengan tujuan dibuatnya
program pembiayaan UMi yaitu menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat, menambah jumlah pelaku usaha yang menerima bantuan
pembiayaan, serta mendorong kemandirian pelaku usaha penerima bantuan sosial.
Mendapat pasokan dana segar dan
pendampingan secara profesional adalah dua hal yang kami butuhkan untuk mengembangkan
usaha. Kalau dana segar aja takutnya kami gunakan secara kurang terarah.
Penyaluran Bantuan PIP UMi
Penyaluran Bantuan PIP UMi - Sumber: Shutterbug75 dari Pixabay
Pertanyaan selanjutnya adalah ke mana
ya biar kita dapat bantuan UMi ini? Pola penyaluran bantuan UMi sebetulnya
relatif sederhana. Bantuan ada yang langsung ke penerima bantuan, ada yang
melalui lembaga linkage seperti
Koperasi dan LKM kayak pegadaian.
Menurut saya penyaluran melalui
lembaga linkage ini adalah keputusan bijaksana. Sebab kita sebagai
pengusaha ultra mikro enggak bakal menganggap bahwa bantuan pemerintah ini cuma-cuma.
Harus mau bertanggung jawab dengan mengembalikan dana pinjaman.
Selain itu lembaga linkage yang
dipilih pun sangat memudahkan untuk mengaksesnya. Contohnya koperasi, kita
tinggal jadi anggota. Nggak ada ruginya jadi anggota koperasi, malah
menguntungkan. Atau ke pegadaian yang walaupun kita harus menjaminkan sesuatu bukan
barang-barang yang sulit didapat.
Ada keuntungan lain yang mungkin
kurang disadari dari bantuan UMi ini yaitu bahwa kita sebagai usaha ultra mikro
terdata oleh pemerintah. Dengan terdeteksi, kita punya peluang buat ikut
pameran dan dibeli oleh pemerintah. Asyik, kan? Saya udah lama bercita-cita
pengin ikutan pameran-pameran gitu tapi nggak punya aksesnya.
Bagaimana,
teman-teman yang memiliki usaha
ultra mikro tertarik dengan program UMi dari PIP buat mengembangkan usaha? Kalau saya sih, YES! Nggak tahu kalau Kang
Alan Walker hi hi.
#PIPUMi #UMiUntukNegeri
No comments:
Post a Comment