Bila mengingat pandemi, tubuh saya selalu bergetar. Kehilangan dua orang kakak pada akhir bulan Juni membuat saya dan keluarga sangat terpukul. Saya masih ingat suasana rumah sakit yang padat, penuh erangan, dan suara sirine yang tak kunjung selesai.
Saya mengantar kakak kedua saya ke RS. Saya tahu betul rasanya mengantre menunggu ruangan isolasi untuk penyintas Covid-19. Kakak kedua saya beruntung hanya menunggu beberapa jam untuk mendapat ruangan. Berbeda dengan kakak pertama yang harus menunggu hampir dua hari.
Pandemi Covid-19 gelombang kedua ini memang lebih dasyat dari sebelumnya. Varian baru ini menular lebih cepat dan ganas. Setiap hari angka penularan makin besar. Virus ini seperti diguyurkan dari langit. Tidak hanya meruntuhkan kita secara fisik juga secara psikologis.
Sebagai keluarga penyintas Covid-19, saya ingin sekali membantu teman-teman yang senasib. Maka ketika Rumah Zakat membuat webinar bertajuk “PPKM Darurat, Rumah Zakat Distribusikan Bantuan Kesehatan dan Logistik”, saya tidak ragu untuk ikutan. Tentu ada titik terang bila mengikuti informasi yang menyejukkan hati.
Situasi Pandemi Covid-19 Gelombang Kedua di Indonesia
Menurut update per 4 Juli 2021, jumlah orang yang terpapar Covid-19 adalah 2.284.084 orang dan yang sebuh 1.928.274 orang. Lonjakan ini menyebabkan rumah sakit terancam kolaps. Beberapa rumah sakit bahkan menutup layanan IGD. Banyak penyintas Covid-19 tidak mendapat ruangan bahkan penanganan. Kasus harian di Indonesia telah tercatat sebesar 29.745 orang dengan angka kematian 558 orang per hari.
Ini juga disebabkan oleh para tenaga kesehatan terbatas dan terpapar Covid-19 sehingga harus melakukan isolasi mandiri. Begitu juga dengan keterbatasan perlengkapan dan fasilitas kesehatan. Sehingga bagi penyintas Covid-19 bergejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri bahkan yang bergejala berat (dengan sangat terpaksa). Sementara itu untuk isoman dibutuhkan juga fasilitas pendukung seperti tabung oksigen dan infus. Saya tahu betul mencari oxycan saja sekarang sulit dan mahal. Apalagi tabung oksigen dan infusan. Syukurlah rumah-rumah singgah berinisiatif untuk memfasilitasi perawatan pagi para penyintas.
Kebijakan Pemerintah Menyangkut Krisis Pandemi Covid-19 Gelombang Kedua
Kondisi ini memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan pemerintah menyangkut krisis pandemic Covid-19 gelombang kedua ini. Pertama, pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali di mana angka penularan terjadi paling tinggi. PPKM ini berlaku dari tanggal 3 – 20 Juli 2021.
Kedua, vaksinasi secara massif dengan target 1 juta per hari. Pemerintah menggandeng berbagai instansi dan lembaga di masyarakat untuk pelaksanaan vaksinasi ini termasuk Rumah Zakat.
Rumah Zakat Merespon PPKM Darurat dan Program Penanganan Dampak Covid-19
Memasuki masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Rumah Zakat merespon hal tersebut dengan membuat sejumlah program. Program-program tersebut termasuk program lanjutan tahun lalu.
Rumah Zakat membuat empat besaran program, yaitu:
1. Memberikan informasi yang menumbuhkan optimisme.
Ini penting banget di tengah gempuran informasi yang membuat resah dan takut. Dan kejadian di sekeliling kita.
2. Bantuan kesehatan berupa:
~ Bantuan logistik & perlengkapan RS Covid
~ Bantuan oksigen& ventilator
~ Layanan ambulan pasien & jenazah
~ Layanan konsultasi Covid
~ Bantuan vaksin
~ Suplemen untuk tim medis
Rumah Zakat mendistribusikan bantuan kesehatan dan juga logistik bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Bantuan Kesehatan yang disalurkan antara lain perlengkapan Rumah Sakit Covid-19, bantuan oksigen dan ventilator, layanan ambulans pasien dan jenazah Covid-19, layanan konsultasi covid, vaksinasi, dan suplemen bagi tenaga Kesehatan.
“Kita melihat bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan layanan Kesehatan sangat tinggi. Oleh karena itu kami berharap bantuan yang merupakan titipan donator dan para mitra ini dapat membantu mereka yang terdampak,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
Rumah Zakat turut berkontribusi dalam penyebaran vaksin Corona secara gratis. Berlangsung di Jakarta selama 10 hari. 1 hari targetnya 400 orang. Jadi totalnya 4.000 orang yang akan divaksin. Vaksinasi ini sudah berlangsung selama 5 hari.
3. Jaminan Sosial
Selain bantuan Kesehatan, dari sisi jaminan sosial Rumah Zakat berupaya untuk mendistribusikan paket Sembako, sumplemen, dan juga daging olahan Superqurban kepada para dhuafa terdampak.
“Alhamdulillah meski belum idul adha, kita bisa menyalurkan daging qurban tahun lalu di masa PPKM darurat ini,” tutur Nur Efendi.
4. Ekonomi dan Ketahanan Pangan
Sementara itu untuk jangka panjang, Rumah Zakat merilis bantuan ekonomi dan ketahanan pangan, yakni UMKM dan juga lumbung pangan. Hingga saat ini ada 19 lumbung pangan yang sudah terbangun di desa berdaya, dan 1.204 wakaf UMKM yang tersebar di Indonesia.
“Alhamdulillah sampai sekarang kita sudah membantu 219.701 penerima manfaat dari program Bersama Hadapi Corona. Semoga kita bisa membantu lebih banyak lagi di masa PPKM darurat ini,” ungka Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda.
Menurut Murni di masa PPKM darurat ini Rumah Zakat menyediakan ambulans gratis di 11 kota di Indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Begitupun dengan tabung oksigen yang saat ini tengah banyak dibutuhkan masyarakat. Pada tanggal 6 Juni 2021, ambulan gratis diresmikan.
“Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat yang sedan Isoman dengan mendistribusikan kebutuhan yang mereka perlukan,” ujar Murni.
Rumah Zakat Mengajak Kita Kolaborasi Membantu Sesama Dalam Kondisi PPKM Darurat
Teman-teman mari kita berkolaborasi untuk mempercepat penangan dan mengakhiri pandemi ini. Kita tidak bisa mengakhiri krisis ini sendirian. Bila teman-teman ingin menyalurkan bantuan lewat program-program @rumahzakat dapat melalui donasi online. Semoga Allah membantu ikhtiar kita bersama.
Rumah Zakat memang tidak diragukan lagi dalam menjadi garda terdepan untuk pelayanan kemanusiaan. Semoga pandemi ini gegas berlalu ya Teh.
ReplyDeleteOh iya Teh Evi, saya turut berduka cita atas kehilangan yang Teh Evi dan Eva alami. Semoga kedua kakak Teh Evi dan Teh Eva husnul khatimah. Aamiin aamiin yaa Rabbal 'alaamiin
Merasakan sulitnya mencari oksigen di masa pandemi ini. Terharu, di masa sulit ini Allah kirim orang-orang baik yang mau berbagi, termasuk rumah zakat.
ReplyDeleteSangat bagus 4 program Rumah Zakat. Program yang aktual yang dibutuhkan oleh warga saat ini. Semoga bantuan pun menyasar secara tepat kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
ReplyDeleteprogramnya bagus banget, terlebih dikondisi saat ini, program-program seperti itu sangat membantu.
ReplyDeletePertama, turut berduka ya teh semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Tuhan.
ReplyDeleteDan bicara mengenai distribusi bantuan kesehatan, memang nggak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. PIhak swasta dan masyarakat harus sama-sama saling bantu. Salut untuk program Rumah Zakat.
turut berduka ya kak, semoga di lapangkan kuburnya. Luar biasa ya orang Indonesia ternyata rasa gotong royongnya patut diacungi jempol. Banyak sekali lembaga kemanusiaan yang mengkoordinir gerakan saling bantu ini jadi memudahkan sesama :)
ReplyDeleteRumah Zakat ini selalu menyediakan apa yang kita butuhkan saat pandemi ini, saluut dengan program2nya. Smeoga berkah buat semuanya, apalagi tabung oksigaen yang kemaren2 sangat dibutuhkan dan kosong, hiks.
ReplyDeleteBtw aku suka Super Qurbannya, di rumah mama selalu ada.
Rumah Zakat selalu solutif ya?
ReplyDeleteJadi tau saluran tepat untuk sedekah/infak/zakat
dan gak ribet, bisa via online
Turut berduka cita ya mbak untuk kakak nya semoga mendapat tempat terbaik disisiNYA..untuk rumah Zakat semoga dapat meringankan beban penderitaan saudara2 kita yang sedang tertimpa c+ Amin YRA
ReplyDelete4 program besar dari Rumah Zakat sangat bermanfaat di tengah pandemi ini. Dan kita bisa turut mendukung program tersebut, salah satunya menyalurkan zakat ya
ReplyDeleterumah zakat ini termassuk yang lama aku kenal sebagai LAZ yang professsional di bidangnya. beberpa akali juga mmepecayakan pembaaran LAZ di RZ. bahkan kalo di. kotaku ada semacam klinik RZ yang jadi tempat teman2ku langganan periksa
ReplyDeletebtw turut berduka atas kepulangan kedua kakaknya y mbak. seha2
Saya banyak kenal dengan personil Rumah Zakat di Bandung dan Cimahi jadi tahu pasti kalau Rumah Zakat itu punya program2 yang bagus dan bermanfaat untuk sekitar.
ReplyDeleteBerat sama dijunjung, ringan sama dijinjing , kalau dilakukan kolaborasi bersama, otomatis lebih mudah pembagian bantuan bagi yang membutuhkan, apalagi kalau sudah ada programnya yang mantep, pasti bisa banyak menolong orang kala pandemi
ReplyDeleteSekarang sih memang saatnya bahu-membahu saling membantu dan nggak egois sendiri. Apalagi pandemic kayak gini kan kita belum tahu kapan berakhirnya. Tinggal dari kita sih bakal mau menyalurkan langsung atau via lembaga amal.
ReplyDeleteAlhamdulillah banyak lembaga zakat seperti Rumah Zakat yg peduli kesehatan masyarakat ya teh. Semoga lembaga2 lain bisa mengikuti, biar kita bisa secepatnya menyelesaikan pandemi ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah ada bantuan dari rumah Zakat, apalagi di masa PPKM seperti sekarang ya teh. Semoga saja pandemi ini cepat berakhir ya.
ReplyDeletemasya Allah, rumah zakat selalui berinovasi dan berperan aktif dalam pandemi ini yaa
ReplyDeleteTurut berdukacita ya mbak atas musibah yang menimpa kedua kakak. Pasti itu membuat mbak sekeluarga terpukul. Tapi hebat mbak, masih semangat buat berbagi ya. Mungkin karena mbak udah merasakan gimana rasanya kehilangan 2 orang sekaligus. Semoga juga rumah zakat bisa selalu mendapat dukungan dari orang-orang baik.
ReplyDelete