Persahabatan

Evi dan kembaran ketiganya, Evaliana :D

Dear Eva,
maafkan suratmu kutelantarkan sekian lama. Yah, kamu tahulah kesibukanku akhir-akhir ini. By the way, terima kasih buat surat "Ini Surat Cinta", terharu deh. Jarang-jarang Eva ngasih surat yang isinya pernyataan cinta. 

Selamat hari kasih sayang, terima kasih sudah menjadi sahabat, partner, dan rivalku selama ini, Va. Aku juga minta maaf kalau ada perkataan dan perbuatan yang enggak mengenakan. Tapi yang namanya sahabat memang suka kelewat bebas ngomong sih :)))

Kita sahabatan sejak ketemu di tempat kerja yang dulu itu. Mungkin dari tahun 2010. Wow, udah mau empat tahun ya. Betapa waktu terbang. Teman jadi sahabat. Menjadi sahabat enggak sesederhana kelihatannya. Ada waktu bertumbuh bersama.


Kamu pasti ingat omonganku tempo hari, sahabat itu butuh pengujian. Misalnya, lolos uji waktu. Lolos uji gontok-gontokan. Ya, persahabatan itu enggak semulus sutra, kan? Ada warnanya, ada ikatannya. 

Sahabat bisa datang dan pergi, tapi mereka yang kita tasbihkan sebagai sahabat akan selalu ada di hati. Walaupun mereka udah pergi melanglang buana ke negeri jauh, hilang kontak, atau pergi ke sampingNya.

Aih, surat ini agak berbau melow dan galau ya? Enggak apa-apa ya. Lagi mengenang aja para sahabat yang mengisi kehidupanku. Mereka sedang apa? Bahagia apa enggak? 

Menurut kamu, kata 'sahabat' itu mesti datang dari dua pihakkah? Kadang ada juga yang kita anggap sahabat tapi dia enggak ngerasa gitu. Mungkin sahabat itu seperti cinta. Karena ada cinta, mereka kita anggap sahabat. Cinta katanya enggak mengenal kata menerima, hanya memberi. Apa begitu sahabat? Apa lebih mirip pasangan? Mana ada pasangan yang dari satu pihak? 

"Eh, aku pasangannya Jamur Besar."

"Kata siapa? Aku pasangannya Angin," kata Jamur Besar.

Nah lho, kalau begitu Jamur Besar dan Jamur Kecil bukan pasangan karena cuma dari satu pihak. Lalu kalau aku ngaku-ngaku jadi sahabat kamu, misalnya, tapi kamu enggak ngerasa gitu. Apa kita sahabat? Enggak juga ya.

Oke, jadi kesimpulannya, sahabat itu seperti pasangan. Harus dari dua pihak, Sahabat dan pasangan dibentuk atas dasar cinta. 

Semoga saja, persahabatan kita bukan sepihak, bukan selintas lalu. Tetap hidup dalam hati sekalipun terpisah jarak, terpisah dunia.

Salam persahabatan,
Evi kembarannya Epa, dan kembaran ketiganya Eva
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

12 comments:

  1. Kamu siapa yah? Maaf aku ngga kenal.

    He he he. Terima kasih surat persahabatannya :D

    ReplyDelete
  2. aku kembaran ke berapa, Vi? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manisnya persahabatan itu ya vi. Vi kirim email ke Puteriamirillis@gmail.com ya, alamat lengkapmu ditulis ya.
      Iya i'm in nya di copas terus post di blog ya vi, link ke blog ku ya. Makaci....
      Aku juga puny teman kembarr evi eva.

      Delete
    2. Mbak Put, maaf banget aku enggak sempet ikutan karena ada kesibukan yang itu. Next time ya Mbak :)

      Delete
  3. berarti tinggal nunggu yang selanjutnya nih, semisal efa gitu :-) Selamat ya mbak atas persahabatannya

    ReplyDelete
  4. suratnya udah sweet banget, tapi komen tante Eva (?) hahahahahahaha... *timpuk pake cangkir* :'))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dia emang gitu sih orangnya. Cuekin aja :)))

      Delete