2017 Memasuki Tahun Ke-28 Mengantarkan Para Perantau Menuju Kampung Halaman |
Mudik Gratis Sido Muncul 2017 Memasuki
Tahun Ke-28 Mengantarkan Para Perantau Menuju Kampung Halaman - Bagaimana kamu
memaknai rumah? Lalu bagaimana kamu mengartikan kampung halaman? Bagi saya,
rumah adalah tempat orang-orang yang saya cintai berada terutama orangtua. Rumah
adalah seseorang bukan bangunan. Lalu Kampung halaman bagi saya tempat tinggal
secara geografi orang-orang yang saya cintai, dan suatu tempat bertumbuh penuh
histori.
Karena secara geografis saya tinggal di Bandung sejak
kecil dan kedua orangtua saya tinggal di Bandung juga, otomatis Bandung adalah
rumah sekaligus kampung halaman. Saya hanya cukup berjalan kaki sepanjang 500
meter untuk mengunjungi orangtua. Jadi saya enggak mengenal istilah mudik.
Kalau kata seorang teman, saya ini khas anak urban. Nah, kalau kata saya sih
lebih tepatnya, saya ini khas anak yang enggak merantau. Banyak juga anak kota
merantau ke desa dan anak desa merantau ke kota.
Istilah pulang kampung populer disebut mudik kala
Bulan Ramadhan tiba. Ibadah panjang sebulan penuh mendapat ganjaran besar dari
Tuhan dan imbalan menyenangkan dari perusahaan atau tempat para perantau
bekerja berupa bonus THR dan liburan. Imbalan ini tentunya enggak mau
disia-siakan. Sayang banget kalau liburan enggak dipakai buat mengunjungi
orangtua, mumpung ada juga rezeki buat biaya perjalanan, beli oleh-oleh, dan
buat ngasih uang pemenuhan kebutuhan orangtua.
Ternyata pulang ke kampung halaman butuh pengorbanan
waktu dan biaya. Keduanya mesti klop. Waktunya ada tapi enggak ada biaya, mana
bisa pulang? Ada biaya tapi enggak bisa cuti, pulang jadi angan-angan. Karena
itulah hanya menjelang Idul Fitri kedua unsur itu menjadi klop, para perantau pun
bisa kembali ke rumah, ke keluarga tercinta. Sayangnya enggak semua orang
mendapatkan keberuntungan ‘klop’ ini. Masih banyak dari para perantau yang
nasibnya kurang baik di tempat bermukim. Jangankan untuk biaya pulang ke
kampung, buat makan saja masih pas-pasan. Tapi yang namanya kerinduan atas
kebersamaan merayakan momen kemenangan itu enggak bisa dipungkiri. Banyak
perantau bertekad pulang berbekal nekad. Dan tekad kuat itu selalu menemu jalan
keluar.
Adalah PT. Sido Muncul Tbk yang pertama kali menangkap fenomena di atas kemudian
mempelopori acara mudik gratis di Indonesia. Perusahaan
yang bergerak di industri jamu dan farmasi asli Indonesia ini selalu berkomitmen
pada masalah sosial. Pada 1991
pertama kali Sido Muncul
mengadakan mudik gratis dan sekarang telah
menyelenggarakannya
ke-28 kali dengan tajuk Mudik Bareng Guyub
Rukun.
Jatuh pada tanggal 17 Juni 2017, Sido Muncul
memberangkatkan para pemudik sebanyak 15.000 orang menggunakan 260 bus ke tujuh
kota tujuan yaitu Cirebon, Tegal, Banjarnegara, Kuningan, Yogyakarta, Solo, dan
Wonogiri. Sebanyak 160 bus akan diberangkatkan dari area Museum Purna Bhakti
Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur dan bus lainnya akan
diberangkatkan dari Sukabumi, Bandung, Tangerang, Cilegon, Serang, Cikampek,
Bogor, dan Cibinong.
Peserta
mudik gratis Sido Muncul yang adalah
para pedagang jamu, pedagang asongan, dan pembantu rumah tangga dilepas oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc,
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Drs H. Djarot Saiful Hidayat, M.s, Direktur
Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Sugiharjo, Kepala BPOM RI
Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, Kepala Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplemen BPOM RI Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.So., Apt.,
Walikota Adminitrasi Jakarta Timur Drs. Bambang Musyarawdana, M.Si, Direktur
Utama PT Sido Muncul, Tbk Jonatha Sofjan Hidajat, dan Direktur PT Sido Muncul,
Tbk Irwan Hidayat.
Bapak
Irwan Hidayat dalam sesi konfrensi pers (16/06/2017) mengatakan, "Bahkan
yang dirasakan seluruh keluarga besar Sido Muncul, bisa menyelenggarakan mudik
gratis selama 28 kali adalah sebuah mukjizat. Selamat hari Idul Fitri 1438 H.
Mohon maaf lahir batin."
Selama 28 kali mudik gratis Sido Muncul masih berkisar
pemberangkatan dari JABODETABEK yang bertujuan ke sekitar Pulau Jawa. Untuk ke
depannya program mudik gratis akan berkembang ke beberapa kota tujuan di Sumatera.
Kami doakan sepenuh hati semoga segera terealisasi.
2017 Memasuki Tahun Ke-28 Mengantarkan Para Perantau Menuju Kampung Halaman |
Barangkali cakupan mudik gratis Sido Muncul memang
masih terbatas, namun spirit dan gaungnya menyebar hingga pelosok nusantara. Menggerakkan
berbagai institusi, lembaga, maupun komunitas untuk melakukan hal serupa.
Kebaikan akan menularkan kebaikan. Kebaikan yang mengantarkan para perantau
menuju jalan pulang.
Udah thn ke28? Keren bgt
ReplyDeletekereeen ya program ini. Sangat bermanfaat pastinya..banyak yang ikut yaa
ReplyDelete