Judul : Jakarta Bandung Jogja
No.
ISBN : 9786027618206
Penulis : CH. Evaliana, Falla Adinda, Boy
Farabian, Chacha Thaib, Faisal Reza,
Khairina Diar, Mia Mia Haryono,G
Penerbit : Kurniaesa
Terbit : Mei - 2013
Jumlah
Hal. : 228
Jenis
Cover : Soft cover
Mari mengupas kota lebih
dalam, baik dari segi sejarah, tata kota, kebiasaan, alat transportasi, kuliner
maupun mitosnya. Setiap orang dapat membedah kota secara personal. Setiap kota
adalah tempat lahirnya jutaan cerita, entah itu peristiwa bahagia atau sedih.
Kota menjadi makna yang lebih pribadi dan tersembunyi; cinta. Karena setiap
kota merupakan kampung halaman bagi penjejaknya sehingga kota menjadi tempat
seseorang mengguratkan sejarah, menjadi rahim kenangan.
Barangkali itulah yang coba
disampaikan 11 penulis yang mengisi kumcer Jakarta – Bandung – Jogja. Dan saya
sebagai pembaca berusaha menelisik cerita cinta ketiga kota tersebut.
Setidaknya bayangan pertama saya tentang buku ini adalah penyatuan ikon-ikon
atau pemaparan sudut-sudut kota dipadukan dengan kelahiran rasa yang
melingkupinya.
Cover
Don’t
judge a book by its cover. Font
komikal yang dipadukan dengan gambar-gambar siluet, menimbulkan kesan aneh.
Untung saja ada siluet sepasang kekasih sedang bergenggaman tangan memberi
sedikit gambaran bahwa buku ini bertema romansa.
Judul
Don’t
judge a book by its title. Karena judul buku Jakarta –
Bandung – Jogja ini sama sekali tidak menerbitkan selera saya. Ah, dan satu lagi, kalau kota Jakarta dan Bandung dituliskan
secara lengkap kenapa tidak dengan Jogja? Kenapa tidak Jogjakarta atau
Yogyakarta (nama resmi kota tersebut)? Jadinya judulnya rancu.
Tanda
Baca, Ejaan dan Penulisan Kata
Dalam buku ini bertebaran
kesalahan tanda baca, ejaan dan penulisan kata. Membuat saya merasa terganggu.
Biasanya jika kesalahan tanda baca, ejaan dan penulisan kata tidak terlalu
banyak, saya akan mengabaikannya. Tapi maaf sekali, kesalahan yang terdapat
dalam buku ini sudah melewati batas toleransi saya.
Misalnya:
… Dan bila ketawa
ekspresinya ga nahan..hehehe
Hal. 3
Penggunaan tanda elipsis
yang salah, dan di akhir kalimat tidak menggunakan titik. Kesalahan penggunaan
tanda elipsis ini banyak sekali saya temui.
Alangkah baiknya penulis
maupun editor bekerja sama meminimalisir kesalahan dasar dalam penulisan,
sehingga bisa memberikan edukasi pada pembaca.
Cerpen
Memang sulit membuat buku
omnibook yang setiap cerpennya memiliki gaya bahasa dan karakter penulisan yang
sama-sama matang atau setara. Dalam setiap kumpulan cerpen yang terdiri dari
beberapa penulis, saya hampir selalu menemukan masalah tersebut, termasuk buku
ini. Salah satu bukti nyata adalah dari jumlah halaman yang agak terlalu jauh
perbedaannya. Ada yang dapat menyampaikan makna hanya dengan belasan halaman
ada yang membutuhkan puluhan halaman, membuat cerita jadi melantur.
- It Will Find A Way, Even in Busway – Pribadi Prananta (3/5*)
- Katia – Falla Adinda (2/5*)
- Kisah Terkubur di Bawah Beringin Kembar – Mia Haryono (2/5*)
- Pendaratan yang Tak Sempurna – Dwika Putra (4/5*)
- Aku Hanya Ingin Membuatmu Bahagia – Boy Farabian (2/5*)
- Sepanjang Jalan Layang – Ch. Evaliana (3/5*)
- Di Perbatasan – Grahita Primasari (4/5*)
- Ah! Itu kan Cuma Takhayul… - Khairina Diar (2/5*)
- Kesengajaan yang Tidak Disengaja – Ariev Rahman (4/5*)
- Yang Tuhan Kabulkan – Chacha Thaib (1/5*)
- Pertama kalinya – Faizal Reza (3/5*)
Tiga dari lima bintang untuk buku ini. Baca selengkapnya Review Buku Jakarta – Bandung – Jogja; Kota dan Cinta.
No comments:
Post a Comment