Kita Memang Bukan Kembaran Sempurna*
: Eva Sri Rahayu
Kita memang bukan kembaran pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu
Untuk melengkapiku
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada disini
Hidupkan baik-baik saja
-Hidup ‘Kan Baik-baik Saja, Fiersa Besari-
Berkarya bersamamu tak pernah bosan |
Pachan, kutemukan suratmu teronggok manis di muka
blogmu pagi ini. Kejutan hangat seperti biasa. Entahlah, kamu memang bisa
begitu romantis. Surat yang mengobarkan gairahku untuk menulis surat balasan
sesegera mungkin. Aku tak sanggup melihatmu kecewa begitu tahu aku bersikap
biasa saja terhadap curahan hatimu.
Sambil merenungi isi suratmu dan memikirkan apa yang
harus kuungkapkan padamu, kudengarkan lagu Fiersa Besari, judulnya Hidup ‘Kan
Baik-baik Saja. Lagu ini pernah mengisi hari-hari kita. Mengisi keheningan saat
kita menekuni laptop masing-masing. Kita duduk pula berhadapan, berbagi
gagasan, keluhan, dan kebahagiaan. Sering pula kita bertanya-tanya, apakah
setiap anak kembar berperilaku seperti kita? Jawabannya kita pula telah paham. Tentu
saja tidak. Setiap anak kembar punya legenda sendiri.
Setiap anak kembar dipasangkan, tentunya Tuhan punya
alasan. Aku bersyukur kaulah kembaranku. Entahlah barangkali orang-orang telah
bosan mendengar bahwa kita pernah bersaing, pernah mencari jati diri
masing-masing. Mencari keterpisahan. Lalu kita menyadari, apalah gunanya
melawan takdir Tuhan. Toh Tuhan tahu yang terbaik buat semua ciptaannya. Dan kita
dikembarkan untuk ribuan alasan baik. Menyitir satu bait dari lagu Fiersa yang
sedikit kumodifikasi: kita memang bukan kembaran sempurna. Di balik kesamaan
selalu ada perbedaan. Pun sebaliknya. Kaulah penyempurnaku, Pachan.
Bersamamu, aku tak pernah kehabisan ide. Bersamamu,
semangat bagaikan api di tengah ilalang. Kita memilih hidup di dunia ide, dunia
abstrak yang menanti mewujud. Apalah arti sebuah ide jika tak seperti kecambah
memecah tanah? Ada saat-saat kita memilih berkarya sendirian, ada kalanya kita
harus berpegangan tangan. Namun ketika kurenungi kembali, pernahkah aku
benar-benar berkarya sendirian? Pernahkah sekali terlewati kelahiran karya
tanpa kutumpahkan dulu padamu? Tidak. Tidak pernah. Kaulah ladang curian
utamaku. Akulah ladang curian utamamu. Akan selalu begitu. Selalu.
Tak ada yang mampu memahami kegelisahanku sepertimu. Kegelisahanku
adalah cerminan kegelisahanmu. Kita tak perlu selalu seiring sejalan, tak perlu
selalu satu pikiran. Malam-malam penuh air mata, teriakan, dan diam yang
meluluhlantahkan. Sungguh kita bukan kembaran yang sempurna. Aku belajar
darimu, kau belajar dariku. Kelebihanmu bukan milikku, kelebihanku bukan
milikmu. Kekuranganku milikku saja, kekuranganmu milikmu saja. Tapi kita
belajar, belajar menerima. Belajar memperbaharui diri. Lalu dari sana
karya-karya baru terlahir.
Pachan, kunikmati setiap detik berkarya denganmu,
bekerja denganmu. Segala yang bisa kubagi akan kubagi. Dan aku tahu kau selalu
membagi yang bisa kaubagi. Kita adalah pasangan sepadan. Cinta kita berimbang.
Barangkali tahun-tahun ini kita sedang belajar, sedang
bertapa di goa terdalam. Kita sedang memahami untuk tak tergesa, bersabar dalam
berkarya. Hampir tiga tahun, belum satu buku pun kita lahirkan. Buku duet kedua
kita masih berupa impian. Begitupun video TwiRies yang kau sebutkan. Atau video
Twin Hunt, tentang anak-anak kembar lain itu. Ah, Pachan, mari kita bersabar. Mari
kita mengamini suatu karya punya masa. Suatu karya mesti lebur dengan
kehidupan. Biarlah kita serupa kura-kura menuju garis akhir. Walaupun waktu tak
pernah menunggu, tak ada kekecualian. Kita hanya perlu menyakini, menyuburkan
tekad, apa yang kita kerjakan akan selesai. Toh kita berkarya bukan ingin jadi
panutan.
Yang harus kau tahu, berkarya bersamamu tak pernah bosan. Penuh tantangan. Egomu, egoku serupa Harimau, si Raja Hutan. Dan kita berulang kali menjadi pawang. Menyatu tanpa harus saling mancakar. Mengaum, mengaumlah kita dalam satu suara.
Yang harus kau tahu, berkarya bersamamu tak pernah bosan. Penuh tantangan. Egomu, egoku serupa Harimau, si Raja Hutan. Dan kita berulang kali menjadi pawang. Menyatu tanpa harus saling mancakar. Mengaum, mengaumlah kita dalam satu suara.
Ego kita serupa Harimau, si Raja Hutan. |
Terima kasih Pachan, telah menjadi pasanganku dalam
segala bidang. Terima kasih telah menjadi kembaranku yang tak sempurna. Memberiku
ruang agar tak merasa tenggelam.
Penuh cinta,
Kembaranmu, Evi SR
*Modifikasi dari lagu Fiersa Besari, Hidup 'Kan Baik-baik Saja
ah, mirip ya tapi tentunya saling melengkapi ya
ReplyDeleteIya Mbak :)
DeleteWaduh, saya baru tahu nih kalau kakak punya kembaran. Sama-sama cantik lagi (namanya juga kembar). Hehe
ReplyDeleteMakasih Mukhsin :)
Deleteseru banget kayaknya punya saudara kembar
ReplyDeleteSeruuuu banget *\^^/*
DeleteSering ketemu teh Evi, jadi lebih gampang bedain kalian wkwk. Btw kapan kita ketemuan lagi ya?
ReplyDeleteIya udah lama nggak ketemu ya, Teh :)
DeleteSeru ya punya saudara kembar. Apalagi bisa mendukung segalanya
ReplyDeleteHehe ada seru dan nyebelinnya juga sih hehe
Deletetemen ku ada yg kembar, uniknya walo mereka berjauhan... kalo yg satu demam, yang lainnya juga demam :D , seru banget ya kalo kembar :ng
ReplyDeleteHehehe seru dan nyebelin jadi anak kembar, Mbak. Wah temannya ikutan komunitas TwiVers dong, Mbak :)
DeleteBersyukur atas rezeki yang du beri oleh tuhan, karena rasa sayang kita bisa kita bagi sama adik atau kakak kita yang kembar seakan bercermin kaca 3d ,sayangilah kembaran kita selagi masih sempat karena ajal siapa yang tahu..di setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Nice
ReplyDeleteMas Andi kembar juga?
DeleteLho kalian kembar ???? yakin ??? hahahaha
ReplyDeleteHehehe iya yakin :)
Deletebagaimana sich cara membedakan satu dng lainnya. Apakah ada ciri khusus... :)
ReplyDeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker
WHATSAPP : +855966139323
LIVE CHAT : KENARIPOKER COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER COM
Seru banget ya, bisa punya kembaran gitu
ReplyDeletegemes banget sih mba, dari lahir sudah punya partner yang saling melengkapi ya mba
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSiiiiip.
ReplyDeleteKyk pinang dibelah 2 sulit dibedakan,wkwkwkwk
ReplyDeleteDua dua nya cantik banget.
ReplyDeleteSeandainya punya kembaran pasti lebih asyik ada orang yang kulampiaskan dikala lose streak! ðŸ˜
ReplyDeleteDi Malaysia punya Upin Ipin, di Bandung ada Pachan & Pichan..
Gracias..