tag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post7704197482037070657..comments2024-03-18T14:28:35.052+07:00Comments on My Fairytale My Tale: [Review + Giveaway] Novel Remedy: Perihal RahasiaEvi Sri Rezekihttp://www.blogger.com/profile/06457703072170480669noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-55690659513188032352015-12-12T23:52:41.696+07:002015-12-12T23:52:41.696+07:00Satu pengalaman paling berkesan bersama keluarga s...Satu pengalaman paling berkesan bersama keluarga saya adalah ketika kami sekeluarga touring mulai dari daerah Berastagi sampai ke Danau Toba. Saat itu kami melakukan perjalanan dimulai dari mengunjungu Taman Lumbini yang terletak didekat taman kota Berastagi, kemudian bertolak ke Air Terjun Sipiso-Piso dan berakhir di Danau Toba. Kami mengitari gunung Sinabung yang saat itu meskipun sudah meletus tapi belum separah sekarang. Rasanya sangat menyenangkan. Jadi perjalanan yang awalnya kami mulai dari Barat, kami akhiri dari Timur dan itu semua dilakukan dengan touring :D<br /><br />@n0v4ip<br />https://twitter.com/n0v4ip/status/675717583337746432novaiphttps://www.blogger.com/profile/09809472982863655721noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-78396311386657790352015-12-11T23:24:00.827+07:002015-12-11T23:24:00.827+07:00Satu pengalaman yang paling berkesan dan satu-satu...Satu pengalaman yang paling berkesan dan satu-satunya momen yang berhasil menciptakan kebersamaan di keluarga Saya seutuhnya adalah ketika Wedding Party Mas Saya. Karena kita semua nggak pernah sama sekali berkumpul bersama dalam satu rumah, biasanya selalu saja Mas Saya absen meskipun pada saat lebaran. Jujur saja, dari kecil sekitaran usia 1 tahun Mas Saya sudah terbiasa pisah dari kedua orangtua, dia lebih suka tinggal di rumah nenek. Bahkan orang pertama yang akan dicarinya saat sedang sakit cuma nenek. Kalau pun pernah tinggal sebanyak-banyaknya hanya 1 atau 2 hari, alasannya ya nggak betah tinggal di kampung. Apalagi kalau di rumah nenek, dia bisa bebas-sebebas-bebasnya, maklum saja nenek Saya sudah terlalu buat ngontrolin kelakuannya. Pada saat Wedding Party-nya lah kami bisa duduk bersama satu keluarga. Terlebih Mas Saya sendiri yang meminta kami untuk hadir. Saya bahkan dipaksa hadir, ya demi utuhnya perkumpulan satu keluarga yang mungkin entah kapan akan terulang kembali ya Saya mau nggak mau harus hadir, walaupun pada hari tersebut sebenarnya Saya harus daftar kuliah di periode pendaftaran terakhir, tapi dengan alasan kebersamaan Saya memilih men-cancel pendaftaran kuliah Saya. Di hari tersebut Saya sangat bahagia menyaksikan Abah, Emak, Mas dan adik-adik duduk sejajar menikmati kebersamaan, makan di satu meja sambil saling melepas rindu, tidur di satu rumah, tertawa bersama, berbagi cerita de el el. Saya masih sangat berharap momen kebersamaan seperti itu bisa terulang kembali.<br /><br />@DiddySyaputra<br /><br />Terima kasih!Didi Syaputrahttps://www.blogger.com/profile/01336228670726716842noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-67227268335265345962015-12-11T20:51:56.415+07:002015-12-11T20:51:56.415+07:00Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2009 yang lalu....Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2009 yang lalu. Saat itu, aku dan keluarga besarku pergi menjenguk keponakan baruku yang baru lahir di daerah Magelang. Kami pergi dengan menyewa sebuah mini bus agar semua orang bisa ikut.<br />Sejak awal keberangkatan, aku dan sepupuku sudah merasa ada yang tidak beres dengan kendaraan kami. Karena beberapa kali bus sempat mogok dan tercium bau karet yang terbakar.<br />Puncaknya, saat kami dalam perjalanan pulang dan baru sampai setengah jalan, bau itu semakin kuat tercium. Dan sumpah! Itu bau bikin sesak napas. Di bagian depan mobil pun mulai mengeluarkan asap. Dan itu semua terjadi gara-gara air radiator kering dan bus tidak kuat melaju di jalan yang menanjak.<br />Karena kondisi bus yang memang sudah agak tua, akhirnya bus tersebut mogok di tempat antah berantah! Kami cukup panik karena bus berhenti di tengah jalan yang hanya ada hutan di kanan kirinya. Tidak ada satu pun rumah penduduk yang kami lihat. Padahal mobil butuh air untuk mendinginkan mesin, dan air minum yang kami bawa tidak akan cukup untuk mendinginkannya. <br />Terpaksa kami mendorong mobil tersebut bersama-sama. Akhirnya setelah beberapa puluh meter, kami menemukan sebuah jalan kecil yang mengarah ke sebuah desa. <br />Desa itu terletak cukup jauh dari jalan raya, dan terlihat sedikit terpencil. Namun pemandangan di sana itu bagus banget! Apalagi ada efek-efek kabut gitu, padahal hari itu sudah siang menjelang sore.<br />Pikiran pertamaku yang muncul pas di sana tuh, "horor nih! Jangan-jangan ini desa hantu!" haha. Itulah pikiran parnoku dan sepupu-sepupuku.<br />Tapi setelah itu ada beberapa penduduk yang mendatangi dan menanyakan masalah kami.<br />Saat para orang tua dibantu penduduk sekitar berusaha membuat mobil berjalan lagi, kami yang masih anak-anak memanfaatkan waktu dengan ber-selfie ria. Hehe. Eh tapi jaman itu belum ngetren selfie dan tongsis ya :p<br /><br />@dabelyuphi Weninghttps://www.blogger.com/profile/06530839565972556343noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-66820861941314630492015-12-10T16:25:39.687+07:002015-12-10T16:25:39.687+07:00salah satu pengalaman berkesan bersama keluargaku ...salah satu pengalaman berkesan bersama keluargaku adalah waktu kami sekeluarga mudik dari Malang ke Jogja. dulu waktu masih kecil, itu adalah rutinitas tiap lebaran. biasanya kami rundingan dulu perginya naik apa. kadang naik bus, kadang naik kereta. nah, ada pengalaman yang tak terlupakan waktu naik kereta. kalo libur lebaran, pasti yang mudik banyak. alhasil, kereta pun penuh. susah banget nyari kursi yang udah dipesan, soalnya orangnya berjubelan dalam kereta. ada yang berdiri, duduk, bahkan gelar tikar. akhirnya, aku dan adikku dititipkan ke orang entah siapa, sementara ayah dan ibuku nyari kursi yang sudah dipesan, biar gak didudukin orang lain. ayahku jadi sering mondar-mandir gitu mastiin apa aku dan adikku gak ke mana2. soalnya pernah nih kejadian kakakku ngacir entah ke mana gara2 main di kereta. dia jalan2 gitu dari gerbong ke gerbong lain :v oya, karena aku naiknya dari stasiun di Malang, jadi ketika sudah sampai beberapa stasiun yang dilewatin, penumpangnya bakal berkurang satu demi satu. kalau sudah sampai Solo, penumpangnya tinggal dikit (stasiun pemberhentian terakhir di Jogja). saat itulah biasanya aku dan saudara2ku bakal menginvasi kursi di kereta. kadang satu tempat aku pakai buat tiduran. gak ada yang marahin juga sih soalnya yang lain juga pada gitu xDD nah, begitu sampai stasiun di Jogja, berhubung sampainya dini hari, susah nyari angkot. pilihannya cuma taksi atau becak. berhubung pengin hemat, alhasil milih becak. supaya makin hemat lagi (buset) satu becak dinaikin lima orang (aku, adikku, kakakku, ayahku, sama ibuku). kebayang kan si abang becak ngos2an nggenjot becaknya? wkwkwkw. sebenernya gak tega juga sih. tapi abang becaknya mau kok, kan sebelumnya ditawar dulu harganya berapa. untunglah waktu itu aku masih kecil, jadi gak berat2 amat. tapi tetep sih abang becaknya keberatan. aku inget banget soalnya naik becaknya pelaaaaann banget. kira2 nyampenya setengah jam kemudian. emang tempatnya jauh sih xDD<br />hihihihi kalau diinget2 lagi kejadiannya lucu banget. saking berkesannya terus keinget sampai sekarang. terutama yang naik becak itu xDD<br /><br />@dust_painEni Lestarihttps://www.blogger.com/profile/01941090237078732025noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-15871923749813899122015-12-10T05:58:15.743+07:002015-12-10T05:58:15.743+07:00pengalaman paling berkesan bersama keluarga adalah...pengalaman paling berkesan bersama keluarga adalah ketika aku dan kakakku masih kecil, bapak dan mama mengajak kami pergi ke sawah untuk menanam padi.Selain cuaca pagi itu yang cukup cerah, udara di areal persawahan juga sangat segar. Aku masih ingat betul saat kami tertawa bersama akibat ulah kakakku yang kakinya menancap di lumpur tapi dengan riangnya malah berpura-pura tiduran di lumpur. Kemudian aku yang menanam padi tidak sesuai jalur membuat mama harus menatanya lagi. Selain asik main di lumpur kami juga sibuk menangkap ikan-ikan kecil di sana. Setelah itu membersihkan diri dipancuran, berganti pakaian dan makan siang bersama sambil menikmati pemandangan alam di sekelilingnya. Di temani riak air, selimir angin serta kicauan burung.<br /><br />@gemaulaniGE MAULANIhttps://www.blogger.com/profile/15548432467350661342noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-64210975109731147142015-12-09T21:39:01.346+07:002015-12-09T21:39:01.346+07:00Pengalaman berkesanku bersama kekuarga yaitu waktu...Pengalaman berkesanku bersama kekuarga yaitu waktu mandi di sungai Lematang, di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Lahat itu kampung halaman ibuku. Jadi ceritanya waktu itu keluarga besar lagi kumpul rame banget. Yang pake kamar kamar mandi di rumah nenek otomatis pada ngantri kan. Jadi daripada nunggu lama dan takutnya persediaan air nggak cukup, jadinya semua pada pergi ke sungai lematang buat mandi. Termasuk aku. Ah, itu pertama kalinya aku nyoba mandi di sungai lematang. Tapi ini di bagian sungai yang airnya masih jernih, bebatuan didasanya masih pada kelihatan dengan jelas.<br /><br />Kami pada sibuk mandi tiba-tiba sepupuku pengin poop, jadi dia jauh-jauh ke ujung buat buang hajat. Lagi khusyuk poop, dia malah teriak ke mamanya,<br /><br />"Ma, eeknya nggak ngalir. Tapi, kok pada dimakanin sama ikan-ikan ya, Ma?" <br /><br />Seketika tawa kami pecah semua. Soalnya menurut kami ngomongin soal eek yang dimakanin ikan tu kan ya nggak penting. Bukan hal aneh lagi sebenarnya. Tapi, jadinya lawak aja pas dia bilang gitu, pake teriak pulak. XD<br /><br />Tapi, sebelum selesai mandi, kami juga sibuk nyuci mobil yang di parkir di batuan yang lebih tinggi. Daripada bayar mahal buat ke jasa cuci mobil, mending cuci sendiri di sungai. Persiapan mobilnya biar wangi buat pulang ke Palembang lagi. Gosok sana, gosok sini, saling siram-siraman sama saudara lainnya. Cuci mobil di sungai ternyata jauh lebih seru daripada cuma pake semprotan selang air di rumah. Huehehe.<br /><br /><br />@murniayaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/10128801090298915322noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-1069366403140351722015-12-09T10:23:33.345+07:002015-12-09T10:23:33.345+07:00Haiii kak Evi^^
Salam kenal yaa!
Sebenarnya ini bu...Haiii kak Evi^^<br />Salam kenal yaa!<br />Sebenarnya ini bukan hanya tentang keluargaku,melainkan juga tentang guruku.Ini adalah pengalaman paling berkesan buat keluargaku.<br />..<br />Nama beliau adlh Bpk.Sutejo,S.Pd,M.Si beliau adalah guru ibuku semasa SD yg juga menjadi guru SDku karena beliau saat itu belum pensiun.Dulu ketika beliau masih hidup,ibukulah yang selalu setia merawatnya.Ibuku mnjadi satu-satunya murid SD beliau yg masih sering mengunjunginya.Ibuku sangat menghormati beliau karena beliau adalah guru terbaik semasa sd menurut ibuku "Tanpa beliau,Za.Ibu tidak akan punya piagam ini"Kata ibuku sambil menunjukkan piagam usang semasa SDnya.Disana tertulis 'PiAGAM PENGHARGAAN JUARA 1 LOMBA SAINS se-KABUPATEN DEMAK' "Beliau lah yang membimbing ibu dan mengajari ibu dengan sabar dan penuh kasih sayang.Beliau mengajari ibu banyak hal yg tak pernah ibu ketahui sebelumnya.Hingga ibu mendapat pigam ini." kata ibu saat akuu masih sd dulu.Jarak rumah kami dan rumah beliau tidak begitu jauh,oleh karena itu aku sering diantar ibuku untuk belajar dirumah beliau,beliau dengan senang hati mengajariku diluar jam pelajaran.Beliau adalah guru yg lembut,yang sabar,dan penuh pengorbanan.Jika marah,beliau tdkk akan membentak dan menyeru pada muridnya,caranya marah adalah dengan tersenyum dan bertanya pada kami "Bapak tanya,apa kesalahanmu?" begitu terus sampai kami menjawab.Beliau hidup sendirian,istrinya telah meniggal karena infeksi saluran pencernaan thn 2012 lalu dan anaknya telah menikah dikota lalu menetap disana.Rumahnya juga sangat sederhana,sangat tradisional.Macam romah joglo zaman dahulu.Dulu saat ibu mengantarkanku untuk belajar dirumah beliau,ibuku sering membawakannya makanan,sayuran,buah-buahan,dan obat untuk beliau.Aku masih ingat,saat ibu memberi itu pada baliau (bapak sutejo) aku bertanya "Buat apa itu bu?Mau ibu kasihkan ke pak Tejo?Beliau kan iklhas mengajariku bu.." Ibuku menjawab "Kau sayang bapak Tejo kan?" lalu aku mengangguk "Kalau sayang,kita harus menghormatinya dan membuatnya senang dengan memberi sedikit rejeki kitaa ke beliau.Kau mengerti" aku mengangguk lagi.Hampir setiap 2 hari sekali aku berkunjung kesana.Tapi kini,saat aku sudah SMP aku semakin jarang mengunjungi beliau,aku takut pergi sendiri dan ibuku juga sibuk dengan sawahnya.Saat aku dan ibuku mendengar kabar jika beliau,bapak Sutejo sedang sakit maka barulah kami berdua mengunjungi ibu.Saat sudah sampai aku melihat beliau sedang terbaring lemah,beliau agak kurusan dibanding saat aku SD dulu,dia langsung tersenyum saat kami datang.Ibu mencium tangannya dan berkata "Maaf pak guru.Aku sudah jarang kesini" beliau hanya tersenyum,kemudian giliranku untuk mencium tangannya.Sejak aku dan ibu mendengar kabar beliau sakit,ibuku sering tidur disana menemani beliau,ayahku juga tak keberatan dan sesekali menjenguknya.Ayahku tahu kalau beliau adalah guru yg paling dihormati oleh ibuku,ayah juga tahu kalau beliaulah yang sering mengajariku.Ayahku pernah bilang padaku kalau jasa guru itu tidak boleh dilupakan,harus selalu dikenang dihati.Karena guru itu pahlawan,pahlawan tanpa tanda jasa.Ayahku jugaa tak keberatan jika harus menginap menemani ibu disana juga untuk mengantar beliau ke Puskesmas untuk periksa.Tapi kini,beliau sudah tak ada.Beliau menghembuskan nafas yg terakhir dihadapan ibuku,ayahku,dan aku.Beliau sempat berpesan "Beljarlah!Belajarlah dgn tekun.Doa pak guru selalu bersamamu" kemudian beliau melafazdkan syahadat dan menutup matanya untuk selamanya.Aku,ibuku,dan ayahku tak akan pernah bisa melupakanya,jasa beliau terlalu berharga untuk dilupakan.Untuk menghormati dan mengenang jasa beliau,setiap hari jum'at sore aku dan keluargaku berziarah kemakamnya untuk mendo'akan beliau.Di rumahku terpasang foto beliau,kata ayah supaya kita senantiasa mengingat jasa beliau<br />....<br />Itulah pengalaman yang paling berkesan buatku dan keluargaku..<br />Pengalaman yang tak akan pernah bisa untuk dilupakan begitu saja...<br />.<br />.<br />Twitterku @riqzanainieeMohaSurya.finishing mobile bloghttps://www.blogger.com/profile/06532680213162872059noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-27243016374651472832015-12-09T07:50:05.942+07:002015-12-09T07:50:05.942+07:00Setiap moment bersama keluarga adalah moment yang ...Setiap moment bersama keluarga adalah moment yang berkesan bagiku. Tapi ada satu moment yang tidak akan pernah terlupan.<br />Dua tahun lalu, aku diterima PTN di Malang. Seumur-umur tuh gak pernah pergi jauh dari rumah dan ninggalin keluarga dalam waktu yang lama. Bener-bener gak pernah di prediksi sebelumnya bahwa jalan hidupku bakal begini. Awalnya emang ragu untuk berangkat, tapi aku dapat restu dan dukungan keluarga sehingga tekadku makin bulat.<br />Saat daftar ulang sih memang cuma diantar sama bapak tapi pas pindahan untuk menetap, ortu dan kedua adikku ikut mengantar. Itu perjalanan paling rempong deh! Kalau teman yang lain pindahan sendiri atau hanya dengan salah satu orang tuanya, kalau aku sih pindah sekeluarga jadi dapat tenaga ekstra untuk ngurus kosan pertama kalinya. Bangga banget, keluarga kami sangat kompak :)<br />Keluargaku menginap selama 3 hari, ketika mereka kembali pulang. Aku gak biaa menahan tangis, sedih rasanya melepas mereka untuk pergi. Tiba-tiba saat itu ngerasa kesepian, gak punya temen. Homesick dan rasanya pengin ikut pulang juga. Semalaman aku terjaga sambil nangis, baru lega ketika mereka bilang udah aampai di rumah.<br />Walaupun sudah terbiasa, hingga saat ini kami tetep berkomunikasi tiap hari. kalau gak sempat telepon berjam-jam, setidaknya pasti ngabarinlah.<br /><br />@riniciptaRini Cipta Rahayuhttps://www.blogger.com/profile/05980401814640654746noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-84043023863271304242015-12-08T17:00:54.604+07:002015-12-08T17:00:54.604+07:00@_ShantyAry@_ShantyAryAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/17577294399805047589noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-85126083284140254872015-12-08T16:59:12.975+07:002015-12-08T16:59:12.975+07:00Kesan keluarga adalah ketika saat keluarga kai mas...Kesan keluarga adalah ketika saat keluarga kai masih lengkap. Kakek nenek masih ada. Ketika kakek nenek masih pasti setiap lebaran di kampung pasti ramai. Sedangkan saat ini, setiap lebaran pasti sepi. Anak kakek nenek jarang pulkam. Tinggal Ibu dan Budhe, dan itu masih belum menyembuhkan kerinduanku pada saat nenek dan kakek masih. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/17577294399805047589noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-38474904172202317652015-12-08T16:17:04.211+07:002015-12-08T16:17:04.211+07:00@Jkhoyul @Jkhoyul Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11364955601184853989noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-60367079759874103532015-12-08T16:15:50.933+07:002015-12-08T16:15:50.933+07:00Ketika aku sudah tidak bekerja, menganggur hampir ...Ketika aku sudah tidak bekerja, menganggur hampir setahun. Dua adikku masih ekolah, bapak buruh serabutan dan ibu buruh tani. Ibu rela gabah dari hasil buruh di sawah dijual untuk membayar kekurangan uang sekolah yang ditagihkan pihak sekolah. Berintung kita kebagian beras bulog bantuan pemerintah. Aku merasa tak berguna tapi meereka tetap menerimakuAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/11364955601184853989noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8094367721834352280.post-35937348668313368432015-12-07T21:47:54.263+07:002015-12-07T21:47:54.263+07:00Hari itu aku adalah seorang anak smp yg baru, keja...Hari itu aku adalah seorang anak smp yg baru, kejadiannya sudah lama sekitar 3 tahun yang lalu, sekarang aku meripakan siswi SMA. <br />Menjadi siswi SMP, tentu merupakan cita-cita anak SD, apalagi ketika keinginanmu untuk masuk ke sekolah yang terbaik di kota terlaksana dan aku termasuk anak yang sangat tidak sabar untuk mencoba rasanya menjadi siswi SMP. Saat hari sekolah tiba aku merasa sangat senang sekali, walau masih memakai seragam sd, akan tetapi mengingat aku akan menginjakkan kaki ku di SMP membuatku bersemangat. Pagi itu merupakan hari pertama sekolah, mamaku menguncir rambutku karena hari pertama adalah MOS. Lalu mengatakan padaku,"Wah, Nadia udah SMP nih. Selamat ya sayang," dan seingatku ayahku tidak berkata apapun hanya wajah bahagia yang terpampang di wajahnya, pada pagi itu semua merasa senang. Bahkan, sebelum berangkat Keluarga kami berfoto terlebih dahulu untuk mengenang saat pertama kali aku masuk SMP. Ketika aku melihat wajah mamaku, wajahnya tampak berseri-seri. Aku sangat bahagia.<br />Ayahku mengantarku ke sekolah, tidak memakai mobil ataupun motor. Kami berangkat memakai angkutan umum, dan yang membuatku sangat terharu adalah beliau sengaja ikut denganku dan mengantarkanku ke sekolah memakai angkutan umum agar aku dapat belajar naik angkutan umum. Mungkin untuk orangtua kebanyakan memilih mengantarkan anaknya memakai mobil ataupun motor agar dapat menghemat waktu, tapi mungkin beberapa dari mereka tidak tahu bahwa yang dibutuhkan untuk kami adalah pengalaman dan pembelajaran. Aku merasa sangat senang beliau rela menghabiskan waktu lebih lama untuk mengantarkanku ke sekolah pada hari pertama. <br />Dan hari itu, karena kebodohanku sendiri ayahku rela menempuh dari jarak yang sudah sangat jauh yang awalnya sedang berangkat ke kantornya, hingga putar balik untuk pergi ke sekolahku yang pada siang itu sangat macet hanya karena telepon dariku yang mengatakan ada rapat orang tua di sekolah pada hari pertama. Mungkin kalian akan bertanya kebodohanku apa, kebodohanku ialah tidak menkonfirmasikan terlebih dahulu berita ini ke guru. Karena, setelah aku berkata ke guruku bahwa ayahku tidak dapat datang, beliau memperbolehkan tidak mengikuti rapat orang tua. Dan dapat ditebak, aku menelepon ayahku untuk memberitahunya untuk membatalkan kepergiannya ke sekolahku. Kemudian, ayahku berkata beliau sudah dekat dengan sekolahku, tapi beliau berkata tidak apa apa dan menasehatiku untuk menkonfirmasikan terlebih dahulu. Aku merasa bersalah kepada ayahku, tapi aku senang ayah sangat peduli terhadapku.<br />Mungkin menurut kalian pengalaman ini adalah pengalaman yg sangat biasa, tapi menurutku ini sangat berharga, karena untuk pertama kali dan terakhir kalinya keluargaku dapat seperti ini. Ketika aku SMA semuanya berubah, hari pertama sekolah justru merupakan hari yang paling tersial, tak ada senyum. <br /><br />@putnanadiaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/11438920560693625720noreply@blogger.com