Miura dan Empat Generasi Kucing

Miura dan Empat Generasi Kucing
Miura besar


Miau … miau … miau ….

Suara-suara kucing mengeong dari atas atap. Ternyata Miura, kucing saya yang paling besar baru saja melahirkan empat ekor bayi kucing. Ini agak aneh sih, mengingat kucing selalu melahirkan anak berjumlah ganjil (hanya Tuhan yang tahu kenapa?). Atau bisa jadi satu ekor lagi udah mati? T.T

Melihat bayi-bayi kucing itu, saya jadi teringat Miura kecil. Saya mengurus Miura enggak dari bayi. Jadi ceritanya, waktu Miura masih sangat mungil, mungkin usianya baru sebulan, Miura lagi digendong anak-anak kecil gang sebelah rumah. Kadang-kadang, anak-anak bisa jadi makhluk yang enggak berperasaan, Miura dimainin setengah disiksa gitu. Saya, Eva, dan Rasi melihatnya jadi kasihan. Apalagi Miura mengeong, matanya berkaca-kaca minta banget diselamatkan.

Katanya, “Miau … tolongin akuh … miau ….”

Miura besar Miau … miau … miau …. Suara-suara kucing mengeong dari atas atap. Ternyata Miura, kucing saya yang paling besar ba...

Konperensi Asia Afrika dan Foto Kekinian

Konperensi Asia Afrika dan Foto Kekinian
Berfoto di banner Asia Afrika

Perhelatan Konperensi Asia Afrika yang ke 60 tahun memang dibikin istimewa, judulnya saja Asian African Conference Commemoration Indonesia 2015. Euforia perhelatan ini dirasakan hampir oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Negara lain. Yang paling terasa yang pasti sih di Jakarta dan Bandung, dua tempat berlangsungnya acara.

Mulai dari tanggal 18 April hingga 2 Mei, berbagai rangkaian acara menarik berlangsung. Kota Bandung menghias dirinya dengan segala pernak-pernik bertema Konperensi Asia Afrika, taman-taman dan jalan-jalan dipermak. Kecantikan kota Bandung membangkitkan gairah penduduknya untuk berfoto dan mempublikasikannya di sosial media, yang disinyalir bernama foto kekinian. Niatnya sih ingin menyukseskan atau minimal sedikit terlibat dalam acara ini. Bagi pemburu foto kekinian, wajib banget buat mengabadikan moment Konperensi Asia Afrika ini.

Berfoto di banner Asia Afrika Perhelatan Konperensi Asia Afrika yang ke 60 tahun memang dibikin istimewa, judulnya saja Asian Afric...

Catatan Perjalanan Gramedia Writing Project Bagian 2

Catatan Perjalanan Gramedia Writing Project Bagian 2
Seluruh peserta Gramedia Writing Project Batch 2


Masih ingat tentang curhat colongan saya di workshop Gramedia Writing Project batch 2? Nah, inilah tanggapan Ci Hetih, seorang editor senior.

Menurut Ci Hetih, seorang penulis sebaiknya enggak sering-sering menulis review. Bukan saja penulis, seorang movie maker pun sebaiknya begitu. Ci Hetih mengambil contoh Joko Anwar yang dulunya sering bikin review film, ketika sudah jadi sutradara, beliau hanya sesekali membuat review film. Jujur saja sih, saya lupa alasan lain kenapa penulis jangan nulis review. Sedikit banyak saya memahami pandangan Ci Hetih bahwa menjadi penulis dan reviewer itu seperti agen ganda, mengaburkan visi misi, membuat kita bingung harus bersetia pada pihak mana (maaf kalau salah kesimpulannya ya, Ci).

Seluruh peserta Gramedia Writing Project Batch 2 Masih ingat tentang curhat colongan saya di workshop Gramedia Writing Project bat...

Catatan Perjalanan Gramedia Writing Project Bagian 1

Catatan Perjalanan Gramedia Writing Project Bagian 1
Workshop Gramedia Writing Project


Seleksi menulis buat mendapat workshop gratis dan tiket menerbitkan karya memang bukan hal yang baru di kancah dunia sastra. Berbagai penerbit berlomba mengadakan acara dengan konsep begini untuk menjaring penulis, hmm … katakanlah penulis baru yang berkualitas. Sudah dua tahun ini, penerbit Gramedia juga mengadakan event keren bertajuk Gramedia Writing Project yang disambut dengan antusias oleh para penulis. Hampir (hampir ya) setiap penulis punya impian menerbitkan buku di penerbit mayor Gramedia.

Workshop Gramedia Writing Project Seleksi menulis buat mendapat workshop gratis dan tiket menerbitkan karya memang bukan hal yang...

XL Sukseskan Penyelenggaraan KAA

XL Sukseskan Penyelenggaraan KAA
Para petinggi XL

Sejarah mencatat, telah 60 tahun usia Konperensi Asia Afrika. Tahun yang istimewa, karena itu perhelatannya pun istimewa. Tak tanggung-tanggung, Indonesia sebagai Negara tuan rumah mengadakan rangkaian acara mulai dari tanggal 18 April hingga 2 Mei 2015.

Kota Jakarta dan Bandung menjadi pusat kegiatan Konperensi Asia Afrika yang dihadiri oleh sekitar 2500 tamu asing negara yang berasal dari puluhan negara, yang terdiri dari delegasi resmi, wartawan juga partisipan lainnya. Selain kebutuhan berbagai akomodasi seperti hotel dan makanan, kebutuhan tak kalah penting adalah kebutuhan komunikasi.

Para petinggi XL Sejarah mencatat, telah 60 tahun usia Konperensi Asia Afrika. Tahun yang istimewa, karena itu perhelatannya pun ist...