Buku |
Kepada yang terhormat para pembaca yang
budiman.
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat
sebuah pertanyaan menohok lewat Twitter. Saat itu, saya nge-tweet bahwa saya sedang membaca novel
Teenlit demi mendapatkan rasa untuk novel yang saya kerjakan.
“Teh, kapan mau nulis karya serius?”
Begitu kira-kira pertanyaannya. Sejenak saya
ragu untuk membalas, maka saya endapkan jawabannya semalaman. Malam itu saya
berpikir, apakah menulis novel Teenlit tidak dianggap karya yang serius?
Persepsi setiap orang barangkali
berbeda-beda. Melalui surat ini, saya hanya ingin sedikit membagi opini saya
kepada kalian. Begini tuan-tuan dan nona-nona, saya ingin bertanya kembali,
dimanakah batasan antara karya yang serius dan tidak? Apakah dilihat dari tata
bahasa? Semisal karya yang nyastra dengan kalimat-kalimat mendayu merupakan
karya yang serius? Apakah karya yang ngepop kemudian dianggap karya yang kurang
serius? Atau batasan karya serius dan tidak, diukur dari jenis bukunya? Semisal
Novel dan kumpulan puisi adalah karya yang serius sementara komik merupakan
karya yang tidak serius? Atau batasan karya serius dan tidak, ada kaitannya
dengan genre? Semisal tulisan bergenre drama adalah karya serius dan komedi
karya tidak serius?
Sungguh saya kebingungan dan tidak hendak
menyimpan kebingungan ini sendirian. Saya sungguh ingin berbagi dengan
kawan-kawan.
Saya ini ibarat omnivora, pelahap berbagai jenis
buku. Ketika saya membaca buku yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
mendayu, seringkali kening saya berkerut-kerut. Tak jarang saya gagal paham menangkap
pesannya. Ketika saya membaca buku yang ngepop, saya bisa saja menemukan buku
dengan pesan yang begitu sederhana.
Saya juga penggemar komik. Banyak sekali komik
dengan plot jelimet dan membutuhkan banyak riset. Begitu juga dengan buku
bergenre drama dan komedi, keduanya membutuhkan ketelatan dan keseriusan dalam
proses pembuatannya. Saya pikir, tak ada karya yang tak membutuhkan observasi.
Nah, pembaca yang budiman, menurut saya,
semua karya adalah karya yang serius. Bahkan tulisan dalam blog sekalipun. Hanya
saja kadar keseriusan sebuah karya dinilai oleh selera pembacanya. Bagi saya,
setiap buku hanya harus menemukan pembaca yang tepat. Bagi saya, karya yang
tidak serius adalah karya yang tidak selesai dibuat. Karya yang dibuat dengan
niat setengah-setengah.
Semoga para pembaca yang budiman tidak kecewa
dengan jawaban saya. Pendapat saya barangkali keliru. Mari-mari, kita
diskusikan. Dengan senang hati, saya tunggu balasan dari kalian.
Salam hangat,
Evi SR
Termasuk tulisan-tulisan saya :)
ReplyDeleteIya tulisan Fikri adalah karya yang serius :)
Deletecan't agree more...apapun bentuk tulisannya, semua adalah karya yang serius...lahir dari proses yang melibatkan jiwa, raga, rasa...bahkan ngeblog pun menurutku kegiatan yang serius..karena ada banyak kerja keras dan cinta di dalamnya...keep up your passion, Vi..you're on the right path :)
ReplyDeleteMakasih Mbak Indah selalu support aku *peluk*
DeleteSepakat ^^ semua karya jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh adalah sebuah karya yang serius.
ReplyDeleteIya Dweedy, makasih ya ^^
DeleteMungkin yang bertanya ini sudah menunggu lama untuk membaca nevelnya mbak makanya nanya begitu.
ReplyDeleteNovel saya udah keluar, Mas heuheu
Delete