Prompt #18 : Pulang

Aku terbangun. Lissa yang tidur di sampingku, meronta-ronta dan menjerit. Aku berlari keluar dari kamar. 

Tidak biasanya Lissa histeris tak keruan. Aku takut dan bingung. Apalagi  melihat matanya yang membelalak tajam. Tangannya menunjuk-nunjuk sembarangan, berakhir pada sebuah arah. Ruang kerjaku.

Credit
Ada apa di sana? 

Meski lampu tidak kunyalakan, ruang kerjaku terang benderang. Cahaya itu berasal dari meja kerjaku. Aku teringat ada sebuah sebuah benda yang kusimpan. Kristal berbentuk segitiga yang kutemukan bersamaan dengan kedatangan misterius Lissa. Segitiga yang entah terbentuk dari materi apa. Setiap harinya, benda itu semakin kecil. Membuatku dirasuki rasa cemas. Karena itu, aku berhenti memerhatikannya. 

Sampai malam ini, aku sudah benar-benar lupa keberadaan benda itu. Apakah Lissa punya insting di mana benda itu kuletakkan? Sungguh, aku tidak bermaksud menyembunyikannya. Dia tidak pernah menanyakannya.  

Kubuka laci kerjaku. Aneh! Segitiga itu mengeluarkan sinar putih pucat berpendar-pendar.  Semakin kuat cahayanya, jeritan Lissa pun makin melengking. Dia terdengar sangat kesakitan. Aku harus bergegas. Kusambar benda itu cepat.

Aaawww…!

Mendadak benda itu terasa panas di tanganku. Jari-jariku berdenyut. Terbakar. Sialan!

Segitiga itu menggeleser ke arah pintu. Lissa sudah berdiri di ambang. Dia dengan cekatan mengambil benda itu. Cahaya segitiga meredup seperti senter kehabisan baterai. Sekarang malah mati total. Menyisakan seonggok kristal dengan warna abu. Tidak, memang telah menjadi abu!

Aku hanya bisa memandanginya dengan nelangsa. Lissa menyentuh kristal itu hati-hati. Partikel-partikel abu itu dihembuskan angin yang entah datang dari mana. 

“Tidak!” teriakku.

Kakiku lemas. Aku jatuh berlutut. Sementara itu,  seluruh tubuh Lissa dikelilingi energi yang sangat kuat berwarna keperakan. Perasaan takut menguasaiku. Kuseret tubuhku untuk memeluknya. Jangan pergi! Jangan. Namun tubuhnya mulai transparan.

“Bara, aku harus pulang ke planetku. Terima kasih sudah memberiku cinta,” ucap Lissa tanpa membuka mulutnya. Suara itu bergaung di kepalaku.

Tubuhku kaku. Sedetik kemudian, aku hanya dapat memeluk udara.
Evi Sri Rezeki
Evi Sri Rezeki

Selamat datang di dunia Evi Sri Rezeki, kembarannya Eva Sri Rahayu *\^^/* Dunia saya enggak jauh-jauh dari berimajinasi. Impian saya mewujudkan imajinasi itu menjadi sebuah karya. Kalau bisa menginspirasi seseorang dan lebih jauhnya mengubah peradaban ^_^

35 comments:

  1. kirain batunya bisa nyembuhin lissa, ternyata....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihihi...komentar mbak Nat ngingetin sama dukun tiban yang pake batu. Ini joko tarub versi modern ya jeng sri? Keren. :D Hanya kekeliruan penulisan pada paragraf :

      Lututku lemas. Aku jatuh berlutut. Sementara itu, seluruh tubuh Lissa mengeluarkan angin dan energi yang sangat kuat. Kuseret tubuhku untuk memeluknya. Namun tubuhnya mulai transparan.

      Di kalimat : Sementara itu Seluruh (kurang koma dan huruf awal yang salah pada kata seluruh)
      Di paragraf itu, aku menangkap adanya angin dan energi yang "KUAT". Tapi penggambaran aku saat melawan energi itu untuk bisa memeluk tubuh Lissa kurang terasa. IMHO aja sih mbak :D

      Delete
    2. Sebenarnya, ini bukan Joko Tarub versi modern, Mbak :D

      Untuk kata 'Seluruh' sudah diedit.

      Iya memang rasanya kurang pendeskripsian melawan energi itu :(

      Terima kasih masukannya, Mbak Wahyuni :)

      Delete
  2. Lissa dari planet Krypton :'O
    Btw, kalo segitiga bisa menggelinding, yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe...

      Iya salah nih, segitiga enggak menggelinding. Udah di edit sekarang. Makasih ya masukannya :)

      Delete
  3. waktunya Lissa dah habis yah..?
    JAdi sedih... hiks..

    ReplyDelete
  4. Was-was baca ini! Muahahaha keyeennn! *calling Superman* #eh :)))

    ReplyDelete
  5. Kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn :D
    Udah bagi gue ini the best prompt :D

    ReplyDelete
  6. Bagus, Pi. Enggak kerasa sisi feminimnya ^_^

    ReplyDelete
  7. Lissa udah tau kalo benda itu ada di ruang kerjanya yah? kok gak dari dulu2 aja perginya? *hahahahahahahaha maapp, pertanyaaannya juahat ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin-kemarin, dia masih betah di bumi soalnya ;p

      Delete
  8. kaya dipelm-pelm ya haha apa merujuk ke pelm superman :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setelah membaca 3 komentar yang menyebut-nyebut Superman, saya baru nyadar kalau FF ini memiliki unsur kemiripan dengan superman. Mungkin karena kristalnya. Tapi kristal ini sumber energi, bukan semacam kelemahan.

      Etapi saya belum nonton Man of Steel, jadi mungkin enggak tahu verso baru Superman :D

      Delete
    2. hehe iya ya padahal saya g baca komen sebelumnya :D
      yup bener padahal saya juga belum liat man of steel loh hihi
      makasih ya atas kunjungannya mbak evi ^^

      Delete
    3. Sekarang udah nonton Man of Steel *info ga penting*

      Delete
  9. sedih tapi so sweet...
    ko kepikiran sih bikin yg kyk gini :"(

    btw, salam kenal Mbak Evi, saya yg suka bikinin Mbak Evi SPP di Noura books loh, haha *sekilas info :p

    ReplyDelete
  10. Salam kenal, Mbak Sara :)

    Mbak Saraaaa... makasih ya udah bikinin SPP buat saya *\^^/*

    Nanti kalau saya main ke Jagakarsa, bisa ketemu langsung nih :D

    ReplyDelete
  11. Yaahh :((

    Keren tapi.. sukses yaahh :)

    tryamoore.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aih penasaran dengan kata atau kalimat sesudah 'tapi'. Apakah itu?

      Delete
  12. Mbak Vi, ini KEREEEEEEEEEEEEENNN!!! :D

    ReplyDelete
  13. Bagus ceritanya. Di kepala saya ini perpaduan cerita smallville, dan Joko Tarub.. :)

    Meskipun nggak nyambung sebenarnya, tapi beberapa adegan yang digambarkan di cerita ini mengingatkan saya dengan dua cerita tadi..

    Keren!

    ReplyDelete
  14. Seru bacanya Mbak :) Akunya jatuh cinta gak ya sama Lissa, pgn yg romantis2 nih ^_^

    ReplyDelete